Anak Guru Ngaji Ini Berhasil Lulus S-1 dan S-2 Jalur Cepat Unair, Ternyata Begini Kehidupannya
Ia aktif dalam kegiatan akademik maupun non-akademik.
Ia aktif dalam kegiatan akademik maupun non-akademik.
Anak Guru Ngaji Ini Berhasil Lulus S-1 dan S-2 Jalur Cepat Unair, Ternyata Begini Kehidupannya
Momen wisuda 241 Unair pada awal Maret 2024 lalu penuh haru karena kisah Muhammad Dzulfikar Al Ghofiri, mahasiswa fast track atau S1-S2 jalur cepat. Pada kesempatan itu, Dzulfikar bersujud di kaki ibunya.
- Anak Pedagang Kue Sukses jadi Jenderal Bintang Tiga TNI, kini Adu Nasib Maju di Pilkada
- Kisah Anak Pedagang Es Keliling Berhasil Angkat Derajat Orang Tua, Raih Gelar Magister hingga Jadi ASN Guru
- Guru Ngaji Ini Mengajar sambil Gendong Anaknya yang Idap Mikrosefalus, Suami Kabur saat Buah Hati Lahir
- Anak Guru Ngaji Bantul Ini Raih Gelar Doktor di UGM dengan IPK Sempurna 4,00, Begini Kisahnya
Perjuangan Orang Tua
Mengutip Instagram @arekunair, ibu Dzulfikar adalah seorang guru ngaji sekaligus guru honorer. Sementara sang ayah sudah meninggal dunia. Di hadapan rektor Unair dan seluruh wisudawan, Dzulfikar menyampaikan terima kasih atas perjuangan ibunya. Dzulfikar juga bersujud di kaki sang ibunda dan tak kuasa membendung air matanya. Momen anak dan ibu asal Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan ini sontak membuat suasana ruangan wisuda penuh keharuan.
Profil
Muhammad Dzulfikar Al Ghofiri berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Selain aktif dalam bidang akademik. Dzulfikar tercatat gemar berorganisasi. Ia pernah menjadi Wakil Presiden BEM FISIP Unair, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Lamongan (Ikmala) Unair, Program Fasilitator Dampak Sosial Indonesia, Fasilitator Dampak Sosial Batch 9, Awardee Bakti Nusa,
Program Facilitator Maxima, dan Pendiri Policy Minds.
Sebelumnya, Dzulfikar merupakan Lulusan Terbaik MBI Amanatul Ummah di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Lulus Cumlaude
Dzulfikar berhasil lulus dari program fast track Unair program Magister Administrasi Publik. Mengutip akun LinkedIn miliknya, Dzulfikar berada di kelas yang sama dengan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Gagasan
Akhir Agustus 2023 lalu, Duzlfikar mengikuti 9th International Conference on Contemporary Social and Political Affair di Universiti Sultan Zainal Abidin (Unisza), Kuala Terengganu, Malaysia. Ia membawa gagasan kebijakan hijau (green policy) dengan menggunakan teknologi panel surya sebagai pembangkit listrik ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Mengutip situs resmi Unair, munculnya gagasan tersebut dilatarbelakangi keprihatinan Dzulfikar terhadap kondisi polusi udara di ibu kota Jakarta. Isu tersebut sudah menjadi keprihatinan global karena Indonesia merupakan paru-paru dunia. Sementara itu, saat ini Indonesia mengalami krisis udara bersih. Salah satu penyebabnya adalah penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang tidak ramah lingkungan.
Buah Perjuangan
Keberhasilan Dzulfikar tak ia dapat begitu saja. Ada perjuangan panjang yang telah ia lakukan sejak duduk di bangku sekolah. Kini, ia memetik salah satu hasilnya. Meski demikian, Dzulfikar tak puas sampai di sini saja.