Berapa Sih Usia Alam Semesta? Ditebak Dua Kali Lebih Tua dari Anggapan Selama Ini
Usia alam semesta diperkirakan lebih tua dari anggapan umum selama ini. Benarkah demikian?
Miliar Tahun? Triliun Tahun?
Berapa Sih Usia Alam Semesta? Ditebak Dua Kali Lebih Tua dari Anggapan Selama Ini
Teori paling populer mengklaim bahwa alam semesta terus berkembang sejak Big Bang (Ledakan Dahsyat) yang terjadi 13,7 miliar tahun lalu. Belum lama ini muncul dugaan bahwa usia alam semesta jauh lebih tua. Bagaimana bisa?
Dua Kali Lebih Tua
Sebuah studi baru inovatif menunjukkan bahwa alam semesta bisa saja dua kali lebih tua. Hasil studi ini menantang model kosmologis dominan selama ini. Selain itu, juga merekonsiliasi "masalah galaksi awal mustahil" yang penuh teka-teki. Bisakah perspektif baru ini mengungkap misteri seputar pembentukan dan evolusi kosmos? Rajendra Gupta, seorang asisten profesor fisika di Universitas Ottawa, mengobok-obok model kosmologis dominan untuk menemukan kemungkinan lain terkait usia alam semesta.
-
Kenapa Ussy Sulistiawati mengadopsi Nur Amalia Putri? Keputusan ini diambil karena pada waktu itu Ussy didiagnosis mengidap endometriosis, sehingga sulit untuk memiliki anak kandung.
-
Apa itu Pembangunan Semesta? Salah satu perusahaan otobus atau firma yang berdiri di Kota Medan yaitu Pembangunan Semesta. PO Bus ini didirikan oleh dua sahabat karib yang akhirnya saling berpisah dan mendirikan perusahaan sendiri. Pada awal berdirinya, bus ini melayani rute kota Medan ke Kabupaten Langkat. Bus Pembangunan Semesta menjadi salah satu pilihan moda transportasi warga Medan pada saat itu.
-
Siapa Ilmira Usmanova? Ilmira Uzmanova sering membagikan aktivitasnya di halaman Instagram pribadinya.
-
Siapa Delsy Syamsumar? Delsy Syamsumar, Pelukis Neoklasik Asal Sumbar yang Karyanya Sudah Diakui Dunia Salah satu pelukis terkemuka di Indonesia ini telah melahirkan karya-karya hebat yang sudah diakui oleh Lembaga Seni dan Sejarah Perancis melalui literatur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Siapa Iman Usman? Iman dikenal publik sebagai Co-Founder & Chief Operating Officer (COO) Ruangguru. Sebelum menjabat di posisinya sekarang, Iman pernah mendirikan Indonesian Future Leaders pada tahun 2009.
Para ilmuwan penasaran dengan keberadaan bintang-bintang kuno, seperti Methuselah yang tampak lebih tua dari usia alam semesta. Penemuan galaksi-galaksi awal dalam keadaan evolusi lanjut oleh James Webb Space Telescope juga menimbulkan teka-teki yang membingungkan.
Galaksi-galaksi itu muncul 300 juta tahun setelah Big Bang, menunjukkan tingkat kedewasaan dan massa yang diasosiasikan dengan miliaran tahun evolusi kosmik. Anehnya, galaksi-galaksi itu juga menunjukkan ukuran kecil yang tak terduga, menambah lapisan misteri. (Foto: liputan6.com)
Usia Alam Semesta
Menurut Rajendra Gupta, pengamatan yang membingungkan dapat dijelaskan dengan fakta bahwa alam semesta sebenarnya jauh lebih tua dari perkiraan.
Studi Gupta memperkenalkan model baru yang memperpanjang waktu pembentukan galaksi hingga beberapa miliar tahun, memperhitungkan perbedaan nyata antara usia bintang tertentu yang diamati dan perkiraan usia alam semesta. (Foto: liputan6.com)
Studi Gupta
Gupta menggabungkan teori cahaya lelah Fritz Zwicky. Menurut Zwicky, cahaya "lelah" saat menempuh jarak sangat jauh melintasi kosmos. Ini sangat kontras dengan teori saat ini yang mengatakan pergeseran merah yang diamati dari objek langit yang jauh, seperti galaksi, terutama disebabkan oleh pergerakannya menjauhi kita sebagai akibat dari alam semesta yang mengembang ke segala arah. Namun, teori cahaya lelah astronom Swiss itu jadi kontroversi di kalangan komunitas ilmiah.
- Sejahterakan UMKM, Anies Baswedan Bakal Izinkan Rumah Jadi Tempat Usaha
- Tinggal Satu Atap dengan Suami dan Anaknya yang Tewas di Koja, Sang Istri Jalani Tes Kejiwaan
- Ini Keistimewaan Anies di Mata Kiai dan Gus NU Jawa Timur
- Tingkah Kocak Menteri Basuki saat Wika Salim Nyanyi, Mendadak Buka Topi Minta Saweran Isinya di Luar Dugaan
Gupta mengusulkan perspektif baru dengan membiarkan teori cahaya lelah hidup berdampingan dengan alam semesta yang mengembang agar fenomena pergeseran merah dapat ditafsirkan kembali sebagai fenomena hibrid, menggabungkan ekspansi dan kehilangan energi. Interpretasi baru ini menawarkan penjelasan masuk akal untuk pengamatan awal galaksi.
Alam Semesta Berkembang
Selain teori cahaya lelah, Gupta memperkenalkan konsep evolusi "konstanta kopling" yang diajukan fisikawan Paul Dirac. Konstanta kopling adalah konstanta fisik fundamental yang mengatur interaksi partikel, dan dimungkinkan bervariasi dari waktu ke waktu. Dengan demikian, model Gupta memperpanjang jangka waktu pembentukan galaksi awal yang diamati oleh teleskop James Webb. Kerangka kerja yang direvisi ini memungkinkan beberapa miliar tahun evolusi kosmik, menawarkan penjelasan lebih memuaskan untuk pengembangan dan massa lanjutan yang diamati dari galaksi kuno ini.
Tantang Intrepretasi Tradisional
Model Gupta mengusulkan konstanta modifikasi yang menjelaskan evolusi konstanta penggandengan. Menantang interpretasi tradisional tentang "konstanta kosmologis", yang mewakili energi gelap yang mendorong percepatan ekspansi alam semesta.
Dilansir dari zmescience.com, penyesuaian dalam model kosmologis Gupta dapat membantu menjawab teka-teki membingungkan tentang ukuran galaksi kecil yang teramati di alam semesta awal, yang mengarah pada pengamatan lebih akurat dan pemahaman lebih dalam tentang evolusi kosmik.
Perlu Penelitian Lanjutan
Model Gupta merupakan penyimpangan radikal dari kerangka kosmologis yang berlaku. Model ini menghadirkan kasus menarik yang memerlukan penelitian lebih lanjut. Mengawinkan teori alam semesta yang mengembang dengan hipotesis cahaya lelah Zwicky serta menggabungkan konstanta kopling yang berevolusi, Gupta menawarkan solusi menarik untuk misteri seputar galaksi awal dan usia alam semesta.