Berikut Efek Samping Kayu Secang, Ketahui Sebelum Mengonsumsinya
Kayu secang banyak digunakan untuk sebagai pewarna alami dan sebagai bahan untuk terapi. Namun selain menyoroti manfaatnya, Anda juga perlu mengetahui efek samping kayu secang ketika hendak mengonsumsinya. Berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai kayu secang yang menarik untuk Anda ketahui.
Kayu secang, yang juga dikenal dengan nama ilmiah Caesalpinia sappan adalah tanaman obat dan penghasil pewarna alami yang telah digunakan secara tradisional oleh banyak masyarakat dari beberapa wilayah negara.
Kayu secang mengandung brazilin dan minyak atsiri, yang diketahui dapat membunuh bakteri, mengurangi pembengkakan, dan menghilangkan rasa sakit. Hal ini membuatnya banyak digunakan dalam pengobatan tradisional Asia, khususnya.
-
Kapan efek samping daun kratom mulai terasa? Daun kratom yang dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan gejala penarikan. Gejala ini terjadi ketika Anda mengonsumsi dalam jangka panjang. Adapun beberapa tandanya, yaitu ketidakmampuan bekerja, nyeri otot dan tulang, gerakan anggota badan yang tersentak-sentak, dan agresi.
-
Bagaimana efek samping kayu bajakah dapat terjadi? Hal ini diduga karena beberapa obat mengandung senyawa kimia beracun atau logam berat atau bahkan bisa bereaksi secara negatif dengan obat yang sedang digunakan.
-
Kapan efek samping kayu bajakah mulai muncul? Dilansir dari Theguardian berdasarkan kajian yang diterbitkan Medical Journal of Australia, efek samping kayu bajakah dapat menyebabkan gagal ginjal dan kerusakan lever pada beberapa pengguna.
-
Apa yang dimaksud dengan jerawat akibat efek samping obat? Penting untuk memahami bahwa jerawat akibat efek samping obat berbeda dari jerawat biasa. Biasanya, jerawat ini muncul secara mendadak dan terkonsentrasi pada area tertentu di wajah atau tubuh, tergantung pada jenis obat yang dikonsumsi.
-
Gimana cara menghindari efek samping kafein? Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi efek samping kafein:Minum air putih yang banyak. Air putih dapat membantu mengencerkan kafein dalam darah dan mempercepat proses pembuangannya melalui urine. Makan makanan yang mengandung magnesium, seperti pisang, bayam, alpukat, dan kacang-kacangan. Magnesium dapat membantu merelaksasi otot dan saraf yang tegang akibat kafein.Makan makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, kiwi, stroberi, dan paprika. Vitamin C dapat membantu menetralkan efek kafein dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Lakukan olahraga ringan atau relaksasi, seperti berjalan, bersepeda, yoga, atau meditasi. Olahraga dan relaksasi dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan sirkulasi darah, dan memperbaiki suasana hati.Hindari minuman atau makanan yang mengandung kafein lainnya, seperti teh, soda, coklat, atau suplemen. Minuman atau makanan ini dapat menambah beban kafein dalam tubuh dan memperparah efek sampingnya.
-
Bagaimana teh herbal dapat meredakan kecemasan? Teh herbal memang dikenal dengan berbagai manfaatnya untuk tubuh. Salah satu manfaatnya adalah mampu meredakan kecemasan dan membuat diri lebih rileks.
Manfaat kayu secang untuk kesehatan ini berasal dari tanin, brasilin, flavonoid, alkaloid, dan minyak atsiri. Kandungan-kandungan ini membuatnya baik untuk kesehatan tubuh dan kecantikan.
Kayu secang banyak digunakan untuk sebagai pewarna alami dan sebagai bahan untuk terapi. Air rebusan kayu secang juga dapat bertindak sebagai disinfektan ketika mendidih. Mengonsumsi air rebusan secang setiap hari dapat memiliki manfaat penyembuhan.
Namun selain menyoroti manfaatnya, Anda juga perlu mengetahui efek samping kayu secang ketika hendak mengonsumsinya. Berikut adalah ulasan selengkapnya mengenai kayu secang yang menarik untuk Anda ketahui.
Mengenal Kandungan Kayu Secang
Kayu secang secara medis mengacu pada kayu teras kering Caesalpinia sappan L., yang merupakan spesies pohon berbunga milik keluarga kacang-kacangan atau kacang polong (fabaceae). Secang juga merupakan kerabat dari Brazilwood (Caesalpinia echinata) dan berada di bawah genus yang sama.
Kandungan kimia utamanya adalah 3-deoxysappanone, sappanone, 3′-deoxysappanone, sappanol, episappanol, 3′-O-methyl brazilin, brazilin, turunan brazilin, ombuin, rhamnetin, quercetin, sappanchaldihydroxy-, 4-4′- 2′-metoksi-kalkon, protosappanin, 10-O-metilpro-tosappanin, calsalpin, octacosanol, -sitosterol, taraxerol, dan sebagainya, melansir dari chineseherbshealing.com.
Ketika berbicara tentang manfaat kayu secang, hal tersebut umumnya mengacu pada dua hal yakni sebagai pewarna dan khasiat obatnya. Pertama, di bawah pengaruh mordan yang berbeda seperti besi, aluminium, tembaga, timah, dll., pewarna merah yang diekstraksi dari kayu secang dapat digunakan dalam proporsi yang tepat dengan pewarna nabati lainnya seperti nila untuk menghasilkan berbagai warna, seperti kuning, merah, ungu, coklat, hijau, merah keunguan, merah tua, merah muda, dan sejenisnya.
Kedua, manfaat kesehatan utamanya adalah mengaktifkan sirkulasi darah untuk menghilangkan stasis darah, yang menjadikannya ramuan yang ideal untuk gangguan ginekologi dan masalah lain karena stasis. Dari perspektif pengobatan barat, secang adalah obat dengan aktivitas antibakteri dan antioksidan.
Efek Samping Kayu Secang
Air rebusan kayu secang memiliki rasa yang manis dan asin dan sifatnya netral. Fungsi utamanya adalah meningkatkan sirkulasi darah untuk menghilangkan stasis darah dan mengurangi pembengkakan untuk menghilangkan rasa sakit. Dosis yang dianjurkan adalah 3 hingga 9 gram setiap kali merebusnya.
Dan produk herbal terkait lainnya, seperti teh, bubuk, atau ekstrak kayu secang, juga dapat Anda konsumsi. Produk-produk ini bisa dengan mudah Anda beli di toko-toko obat herbal secara online maupun offline.
Selain manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan, perlu diperhatikan pula bahwa kayu secang memiliki beberapa efek samping. Efek samping kayu secang mungkin jarang dibahas, namun Anda perlu mengetahuinya sebelum memutuskan untuk mengonsumsi air rebusan atau teh kayu secang.
Kayu secang dapat membawa efek samping bagi beberapa orang dengan kondisi. Yang harus diketahui sebelum mengonsumsinya adalah;
- Kayu secang tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan dan oleh para ibu yang tengah aktif memberi ASI pada bayinya.
- Kayu secang juga tidak boleh diberikan kepada orang yang sedang berada dalam kasus kekurangan darah tanpa stasis darah.
- Dalam buku Compendium of Materia Medica, disebutkan pula bahwa kayu secang tidak boleh diberikan kepada orang yang menderita sakit perut dan anemia.