Cara Menulis Masya Allah yang Benar, Pahami Pula Makna di Baliknya
Sangat penting memahami penulisan kata-kata dalam bahasa Arab yang umum digunakan sehari-hari.
Sangat penting memahami penulisan kata-kata dalam bahasa Arab yang umum digunakan sehari-hari.
Cara Menulis Masya Allah yang Benar, Pahami Pula Makna di Baliknya
Dengan mengetahui cara menulis Masya Allah yang benar, umat Muslim tidak akan salah mengartikan ungkapan tersebut. Dilansir dari laman Liputan 6, berikut ini adalah uraian selengkapnya tentang cara menulis Masya Allah yang benar yang dapat Anda pelajari. Semoga bermanfaat.
Cara Menulis Masya Allah yang Benar
Tulisan Masya Allah dalam bahasa Arab dan latin ini berbeda dengan tulisan masya allah dalam bahasa Indonesia. Masya Allah dalam bahasa Arab ditulis (ما شاء الله) dan tulisan latinnya (Maa syaa Allah).
Menurut Keputusan Bersama Menteri Agama (Menag) dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia Nomor 158 Tahun 1987 Nomor 0543b/U/198, tulisan Masya Allah yang benar dalam bahasa Indonesia adalah merujuk pada aturan serapannya.
Berdasarkan peraturan ini, huruf ﺵ yang diserap dalam bahasa Indonesia menjadi “sy” sehingga مَا شَاءَ اللهُ jika dituliskan dalam bahasa Indonesia menjadi masyaallah atau masya allah.
Makna Ungkapan Masya Allah
Setelah mengetahui cara menulis Masyaallah yang benar, Anda perlu memahami makna dari kata Masyaallah. Dalam buku Seri Kalimat Tayyibah: Masya Allah (2023) oleh Ririn Astutiningrum, menjelaskan bahwa kata Masyaallah artinya dengan kehendak Allah. Makna dari ungkapan ini adalah apa yang dikehendaki Allah SWT.Masya Allah sepadan dengan kata seru untuk menyatakan perasaan heran, sayang, dan keterkejutan. Seperti yang dikutip dari buku Akidah Akhlak (2008) oleh Ahmad Kusaeri, waktu yang tepat untuk mengucapkan ungkapan Masyaallah adalah ketika merasa takjub.
Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan ‘Masya Allah, la quwwata illa billah.’ (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.” (Q.S. Al Kahf: 39)
Sedangkan dalam kitab Tafsir Al Quranul Karim Surat Al Kahfi, Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin mengatakan bahwa kalimat “masyaallah” bisa diartikan dengan dua arti. Hal tersebut dikarenakan kalimat “maa syaa Allah” bisa dijabarkan (i'rab) dalam struktur kalimat di dalam bahasa Arab dengan dua cara, yaitu:
Dengan demikian, bentuk seutuhnya dari kalimat “maa syaa Allah” adalah: هَٰذَا مَا شَاءَ ٱللَّٰهُ hadzaa maa syaa Allah. Jika demikian, maka artinya dalam bahasa Indonesia adalah: “inilah yang dikehendaki oleh Allah”. 2. Penjabaran yang kedua, kata “maa” (مَا) pada “maa syaa Allah” merupakan kata benda yang mengindikasikan sebab dan frasa “syaa Allah” (شَاءَ ٱللَّٰهُ) berstatus sebagai fi’il syarath (kata kerja yang mengindikasikan sebab).
Sedangkan jawab syarath (kata benda yang mengindikasikan akibat dari sebab) dari kalimat tersebut tersembunyi, yaitu “kaana” (كَانَ) .
Ringkasnya, “maa syaa Allah” bisa diterjemahkan dengan dua terjemahan, “inilah yang diinginkan oleh Allah” atau “apa yang dikehendaki oleh Allah, maka itulah yang akan terjadi”.
Cara Menjawab Ungkapan Masyaallah
Contohnya saja salam kehidupan sehari-hari, jika seorang teman mengunjungi rumahmu, mereka mungkin mengatakan “rumah yang indah, Masyaallah”, kamu dapat menerima untuk menanggapi dengan mengatakan Jazakallah Khair.
Selain itu, ungkapan Masyaallah juga bisa dijawab dengan istilah berikut:
"Wafiika barakallah" yang artinya adalah Semoga Allah memberkatimu juga.
Kedua istilah yang diucapkan di atas sama-sama merupakan pujian terhadap kuasa Allah SWT.