Cara Unik Pemkot Surabaya Cegah Balita Stunting, Imbau Anak Muda Pilih Pasangan Hidup yang Tepat
Pemkot Surabaya minta anak muda pilih pasangan hidup yang tepat dan tidak buru-buru menikah sebagai upaya cegah stunting. Simak penjelasan lengkapnya.
Anak muda juga diminta tak buru-buru menikah
Cara Unik Pemkot Surabaya Cegah Balita Stunting, Imbau Anak Muda Pilih Pasangan Hidup yang Tepat
Pemkot Surabaya bersama Insan Generasi Berencana (Genre) gerncarkan promosi ketahanan keluarga sebagai upaya menuju keluarga bebas stunting di kalangan generasi muda wilayah setempat melalui kegiatan bertajuk "Bahas Genre Bareng Pemuda Surabaya" (Basreng Pedas).
Kegiatan Basreng Pedas bertujuan meningkatkan pemahaman, serta sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi. Selain itu, menyiapkan kehidupan keluarga sesuai dengan yang mereka rencanakan.
Bareng Pedas dilakukan di lima titik lokasi yang diikuti remaja se-Surabaya. Wilayah Surabaya Selatan titiknya di Kecamatan Gayungan, Surabaya Pusat dilaksanakan di GNI, Surabaya Timur jdilaksanakan di kantor Kecamatan Rungkut, Surabaya Utara di Kecamatan Bulak, dan Surabaya Barat rencananya di Gedung Pandansari Benowo.
"Kegiatan diikuti oleh 400 remaja dan orang tua remaja," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) Surabaya Ida Widayati, Jumat (21/7/2023).
- Sempat Terbaring di Rumah Sakit, Begini Nasib Petugas Satpol PP Surabaya Korban Penganiayaan Demo Buruh
- Berantas Stunting, Pemprov Papua Barat Fokus Perbaiki Gizi Ibu Hamil
- Heboh Menu Cegah Stunting di Depok Hanya Tahu dan Kuah Sayur, Ini Penjelasan Dinkes
- Begini Cara Pemkot Surabaya Tekan Pernikahan Dini, Salah Satunya Pantau Orang Tua Bercerai
Peran Insan Genre
Insan Genre membantu Pemkot Surabaya mewujudkan keluarga bebas stunting. Mereka paham penyebab adanya stunting, seperti pola asuh yang salah maupun penyakit bawaan yang dimiliki anak.
(Foto: Fimela)
"Mereka (Insan Genre) akan turun ke Balai RW untuk sosialisasi kepada anak dan orang tua, bagaimana pola asuh yang tepat untuk anak, serta mencegah terjadinya salah pergaulan. Pendekatan pada anak bisa sebagai konselor sebaya," jelas Ida, dikutip dari ANTARA.
Dalam jangka panjang, sosialisasi itu diharapkan berdampak pada meningkatnya kualitas hidup anak-anak di Kota Surabaya.
merdeka.com
Larang Pernikahan Dini
Bunda Insan Genre Surabaya, Rini Indriyani mengatakan pihaknya menggencarkan promosi ketahanan keluarga yang berkaitan pada isu kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan. Ia memberikan pembekalan mengenai pentingnya kesiapan sebelum menikah, termasuk dampak negatif dari seks pranikah. Dia menegaskan bahwasanya remaja berperan dalam pencegahan stunting melalui pembentukan sikap dan perilaku positif dalam pengembangan diri. Baik secara mental, fisik, intelektual, spiritual, dan sosial.
Rini mengungkapkan bahwa salah satu penyebab stunting adalah pernikahan dini. Maka, hal ini harus dihindari. "Kami ingin memantapkan kesadaran orang tua terhadap upaya pencegahan dan penanganan stunting. Mulai dari janin dalam kandungan, bayi, balita, remaja, menikah, hamil, dan seterusnya," jelasnya. (Foto: liputan6.com)
Peran Remaja Cegah Stunting
Generasi muda di Kota Surabaya diharapkan memiliki pemahaman dan pengendalian diri menyikapi perkembangan zaman. Mereka diimbau punya pola hidup sehat demi terciptanya keluarga sehat di masa yang akan datang. (Foto: Fimela)
Pilih Pasangan Hidup yang Tepat
Generasi muda Surabaya diharapkan mampu melangsungkan jenjang pendidikan, berkarir, serta menikah penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksinya. Mereka juga diimbau kelak memilih pasangan hidup yang tepat.
(Foto: liputan6.com)