Cara Warga Lereng Lawu Hargai Sumber Air, Gelar Pawai hingga Sembelih Kambing
Warga Desa Pacalan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan memiliki cara unik untuk menghargai sumber mata air. Mereka menggelar pawai budaya dengan peserta ribuan orang hingga menyembelih kambing.
Warga Desa Pacalan Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan memiliki cara unik untuk menghargai sumber mata air di wilayah setempat.
Setiap tahunnya, di desa yang berada di kaki Gunung Lawu itu digelar Festival Dawuhan Senopati Sumber Mudal sebagai bentuk syukur atas keberadaan sumber air.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Kegiatan Dawuhan Senopati Sumber Mudal tahun ini terbilang istimewa karena bertepatan dengan bulan kemerdekaan RI ke-77.
Wujud Syukur
Kepala Desa Pacalan, Agus Suharto menjelaskan, Sumber Mudal merupakan sumber air minum dan irigasi yang dimanfaatkan oleh masyarakat di 17 desa.
"Kegiatan merupakan wujud rasa syukur kehadirat Allah SWT atas berkah yang diberikan oleh-Nya. Tradisi ini warisan leluhur yang harus kita lestarikan. Diharapkan akan semakin berlimpah rahmat yang akan diberikan Allah SWT," ungkapnya, dikutip dari akun Instagram @diskominfomagetan, Senin (29/8).
Rangkaian acara Dawuhan Senopati Sumber Mudal tahun ini lebih unik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kita melakukan beragam kegiatan di antaranya pawai obor, malam pentas seni serta arak-arakan pawai budaya,” imbuh Agus.
Arak-arakan pawai budaya diikuti oleh sekitar 1500 orang dengan membawa tumpeng sayur. Sebelum pawai budaya digelar, masyarakat secara komunal mengadakan tasyakuran dengan menyembelih dua ekor kambing.
“Adanya pawai budaya ini ke depan bisa menjadi penyemangat masyarakat ikut menyukseskan program pembangunan yang direncanakan pemerintah desa," tutur Kepala Desa Pacalan.
Masyarakat tumpah ruah berpartisipasi dalam kegiatan pawai budaya yang melibatkan pelajar dari berbagai tingkat sekolah hingga masyarakat Desa Pacalan secara umum. Pawai budaya tersebut ditutup dengan atraksi reog Ponorogo.
Desa Pacalan
©2022 Merdeka.com/Dok. Diskominfo Magetan
Desa Pacalan dulunya adalah tanah perdikan atau kawasan bebas pajak dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Di desa ini terdapat makam Kiai Kembang Sore di mana di dalamnya bersemayam Bupati Magetan ke-2, Kanjeng Kyai Adipati Purwodiningrat dan Bupati Magetan ke-3, Raden Tumenggung Sosrodipuro.
Kiai Kembang Sore merupakan guru spiritual Bupati Magetan ke-2 Kanjeng Kyai Adipati Purwodiningrat.
Adapun Festival Dawuhan Senopati Sumber Mudal yang digelar pada Minggu (28/8/2022) dihadiri oleh Camat Plaosan, Kabid Pengelolaan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan Eka Raditya, Kepala Desa Pacalan Agus Suharto, serta masyarakat Desa Pacalan.