Cawapres Ini Punya Hobi Belajar hingga Tidur di Kuburan Cina, Kisahnya Bikin Ngakak
Cawapres ini mengaku lebih suka belajar dan tidur di kuburan Cina dibanding di indekosnya.
Ia mengaku lebih suka belajar di kuburan Cina daripada di indekosnya
Cawapres Ini Punya Hobi Belajar hingga Tidur di Kuburan Cina, Kisahnya Bikin Ngakak
Cawapres ini blak-blakan mengaku dirinya adalah orang desa 'klutuk', istilah untuk menyebut bahwa ia benar-benar hidup di wilayah perdesaan. Lahir di Pulau Madura, sejak kecil ia akrab dengan hal-hal agamis. Ia sudah mengaji di surau sebelum menempuh pendidikan formal di sekolah.
(Foto: Freepik)
Mahfud MD mengaji sejak usianya masih lima tahun. Dua tahun ditempa di surau, saat usianya tujuh tahun, ia sudah lancar mengaji. Ia kemudian masuk pondok pesantren pada usia sembilan tahun. Selain menempuh pendidikan agama di pondok pesantren, ia tetap menjalani hari-harinya sebagai pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN).
(Foto: Twitter @satakslima)
Kedua orang tuanya ingin kelak saat dewasa ia menjadi guru agama. Hal itu membuat orang tuanya memilih menyekolahkan dirinya ke Pendidikan Guru Agama (PGA). Saat itu, di tanah kelahirannya, menjadi guru agama dipandang terhormat oleh masyarakat.
(Foto: Freepik)
Masa Kecil yang Sibuk
Kegiatannya semasa kanak-kanak hingga remaja di Pulau Madura sangat padat. Ia menyebut masa kecilnya sibuk tapi asyik. Setelah beraktivitas belajar ilmu umum dan ilmu agama hingga malam, ia bercengkerama bersama teman-teman sekampungnya. Mereka biasanya tidur bersama di surau.
Bandel
Saat ia kecil, ada semacam larangan dalam masyarakat Pulau Madura untuk bermain musik dan kesenian lain. Menurut mereka, hal itu bisa menganggu aktivitas keagamaan, seperti dikutip dari tayangan YouTube Trijaya FM.
Meskipun kedua orang tuanya melarang, ia diam-diam belajar meniup seruling hingga bermain ketoprak. Ia sendiri mengaku heran mengapa kesenian yang sifatnya menghibur dan membuat orang bahagia justru dilarang di Madura pada saat itu.
(Foto: Kemdikbud RI)
Belajar di Kuburan Cina
Cawapres yang dikenal sebagai politisi dan akademisi ini punya kisah unik saat menempuh pendidikan setingkat SMA di Yogyakarta sekitar tahun 1970-an.
Saat di Yogyakarta, Mahfud MD tinggal di indekos yang sangat sederhana. Selain lantainya belum disemen, ia kerap tidak punya uang untuk membayar biaya listrik. Dia pun lebih memilih belajar dan tidur di kuburan Cina karena dianggap lebih mewah daripada indekosnya.
(Foto: Freepik)