Jadi Cawapres Termuda tapi Minim Rekam Jejak, Ini Tantangan Besar Gibran
Gibran harus segera menyampaikan visi dan inisiatif program yang komprehensif bersama Prabowo Subianto.
Gibran Rakabuming telah ditetapkan menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subianto. Jika mendaftar dan memenuhi syarat, Gibran akan menjadi cawapres termuda.
Jadi Cawapres Termuda tapi Minim Rekam Jejak, Ini Tantangan Besar Gibran
Seandainya terpilih, Gibran pun akan menjadi wapres termuda dalam sejarah Indonesia. Sebelumnya rekor wapres termuda dipegang Wakil Presiden pertama Republik, Muhammad Hatta, yang menjabat pada usia 43 tahun.
Pengamat politik kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Vishnu Juwono mengatakan, bukan hanya termuda, rekam jejak putra sulung Presiden Jokowi juga masih sangat minim jika dibandingkan dengan wakil presiden sebelumnya, seperti Sultan Hamangkubuwono IX, B.J. Habibie, dan Jusuf Kalla.
Sultan Hamangkubuwono IX, BJ Habibie, dan Jusuf Kalla sudah memiliki pengalaman luas dalam kancah politik nasional, bahkan internasional, baik melalui peran mereka dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI) atau pembuat kebijakan publik tingkat nasional, seperti menteri, yang berpengaruh besar bagi publik.
"Rekam jejak kiprah politik nasional Gibran yang terbatas merupakan tantangan besar baginya untuk segera merumuskan dan mengartikulasikan visinya sebagai calon wakil presiden."
Pengamat politik kebijakan publik dari Universitas Indonesia (UI), Vishnu Juwono , Senin (23/10).
Dengan masih minimnya rekam jejak Gibran di kancah politik membuat banyak kalangan bertanya mengenai visi misinya untuk kemajuan Indonesia, terutama jika Prabowo tidak dapat menjalankan tugasnya atau pergi ke luar negeri nanti.
"Sebab bila hal tersebut terjadi, menurut konstitusi secara otomatis Gibran menduduki jabatan presiden," jelasnya.
Walaupun Gibran popular di mata warga Solo, namun dengan pengalaman baru dua tahun sebagai wali kota, beberapa dari 17 program strategis yang dia usulkan sebagian besar masih dalam tahap pengembangan. Di sisi lain, wilayah Indonesia jauh lebih luas dan kompleks dengan 7.200 lebih kecamatan, dibanding Solo yang hanya 5 kecamatan.
"Oleh karena itu, sangat penting bagi Gibran untuk dengan cepat menyampaikan visi dan inisiatif program yang komprehensif yang akan dijalankannya bersama Prabowo Subianto dalam bidang seperti kesejahteraan masyarakat, hukum, keamanan dan politik, dan perekonomian,” ungkapnya.
Vishnu menuturkan, hal ini tidak hanya akan mengatasi keterbatasan pengalamannya di panggung politik nasional, tetapi juga akan meyakinkan keraguan publik akan kepemimpinan, kompetensi, dan kesiapannya sebagai wakil presiden.
Menurutnya, nominasi Gibran sebagai wakil presiden adalah peluang unik baginya untuk mendefinisikan identitas politiknya, yang lebih subtantif dari sekadar mengandalkan popularitas tinggi ayahnya, Presiden Joko Widodo.
Publik luas tentu saja menantikan visinya untuk masa depan dan strategi apa yang akan digunakannya untuk mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi Indonesia.
"Nominasi ini telah memicu pertanyaan dalam rangkaian pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024. Sorotan tertuju pada Gibran saat ia meniti jalan menuju Wakil Presiden Indonesia, dapat menunjukkan keterlibatan pemuda yang lebih substantif dan berorientasi program kebijakan dalam politik Indonesia, dibanding pencitraan semata," pungkasnya.