Doa agar Aib Kita Ditutupi oleh Allah SWT, Segera Hafal dan Amalkan
Dalam kehidupan ini, setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kesalahan yang tidak ingin diketahui oleh orang lain.
Dalam kehidupan ini, setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kesalahan yang tidak ingin diketahui oleh orang lain.
Doa agar Aib Kita Ditutupi oleh Allah SWT, Segera Hafal dan Amalkan
Doa agar aib ditutupi Allah SWT merupakan permohonan yang sangat relevan bagi mereka yang menyadari pentingnya menjaga martabat dan kehormatan diri.
Rasulullah SAW sendiri telah memberikan contoh betapa pentingnya berdoa untuk perlindungan dari fitnah dan aib, serta selalu berusaha untuk tidak mengungkap aib orang lain. Mengumbar aib tak pernah mendatangkan keuntungan apapun. Justru bisa mendatangkan keburukan lebih besar lagi.
Berdoa kepada Allah untuk menutupi aib kita juga mengajarkan kita untuk selalu introspeksi dan memperbaiki diri. Dilansir dari laman Dream, berikut ini adalah bacaan doa agar aib kita ditutupi Allah SWT yang bisa Anda amalkan.
Bacaan Doa Agar Aib Kita Ditutupi Allah SWT
Berikut bunyi bacaan doa agar aib kita ditutupi Allah SWT lengkap Arab, Latin, dan artinya;اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي، وَدُنْيَايَ، وَأَهْلِي، وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِي، وَعَنْ يَمِينِي، وَعَنْ شِمَالِي، وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
Allahumma inni as'alukal 'afiyah fid dunya wal akhirah, allahumma inni as 'alukal 'afwa wal 'afiyah fi dini wa dunyaya wa ahli wa mali. Allahummastur 'aurati wa amin rau'ati. Allahummahfadhni min baini yadayya wa min khalfi wa 'an yamini wa 'an syimali wa min fawqi. Wa a'udzu bi 'adhamatika an ughtala min tahti.
"Ya Allah, aku memohon keselamatan dunia dan akhirat pada-Mu. Aku memohon ampunan dan keselamatan agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Tutupilah segala kekuaranganku, tenangkanlah hatiku, jagalah depan, belakang, kanan, kiri, dan atasku. Aku berlindung pada-Mu dari musibah yang tak terduga."
Kemudian riwayat Ibnu Majah menambahkan:
اللَّهُمَّ استُر عَوْرَاتي ، وآمِنْ رَوْعَاتي ، اللَّهمَّ احفظني من بَينِ يَدَيَّ ومِن خَلْفي ، وَعن يَميني ، وعن شِمالي ، ومِن فَوقي، وأعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحتي
Allahummastar ‘auraatii wa aamin rau’aatii allahumma akhfidhnii min baini yadayya wa min khalfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaali wa min fauqii wa a’uudzu bi’idhaamatika an aghtaala min tahtii.
“Yaa Allah tutupi auratku (aib-aibku), tenangkanlah aku dari rasa takutku. Yaa Allah jagalah aku dari arah depan dan belakangku, arah kanan dan kiriku, serta dari arah bawahku. Aku belindung dengan kebesaran Mu agar aku tidak dihancurkan dari arah bawahku.”
Dalil Tentang Menutup Aib
Selain mempelajari doa agar aib kita ditutupi Allah SWT, Anda juga perlu mengetahui dalil-dalil mengenai anjuran menutup aib dalam Islam. Ya, sesuai anjuran Rasulullah SAW, setiap muslim dituntut untuk menutup aib orang lain.Dikutip dari buku Syarah Riyadhus Shalihin karya Imam An-Nawawi, beberapa dalil tentang menutup aib yang bersumber dari Al-Qur'an dan hadits yaitu;
اِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ اَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ١٩
Innallazina yuhibbuna an tasyi’al-fahisyatu fillazina amanu lahum ‘azabun alimun fid-dun-ya wal-akhirah, wallahu ya’lamu wa antum la ta’lamụn
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang senang atas tersebarnya (berita bohong) yang sangat keji itu di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang sangat pedih di dunia dan di akhirat. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui."
2. Hadis Muslim
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tiada seorang hamba pun yang menutupi cela seorang hamba yang lainnya di dunia, melainkan ia akan ditutupi celanya oleh Allah pada hari kiamat." (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
"Setiap umatku dimaafkan, kecuali orang-orang yang menampak-nampakkan kejahatannya sendiri. Di antara perbuatan menampakkan keburukan sendiri adalah melakukan suatu perbuatan di waktu malam, kemudian di pagi harinya Allah telah menutupi keburukan itu, namun ia berkata, 'Hai fulan, aku tadi malam berbuat demikian dan demikian'. Di malam harinya Allah telah menutupi celanya, namun di pagi harinya ia membuka tabir Allah padanya." (Muttafaq'alaih) 4. Muttafaq'alaih
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Jika seseorang budak wanita berzina dan zinanya itu terbukti, maka hendaklah ia didera sebagai hadd, dan janganlah ia diolok-olok. Kemudian jika ia berzina untuk kedua kalinya mak hendaknya ia didera sebagai hadd, dan janganlah ia diolok-olok. Kemudian jika ia berzina untuk ketiga kalinya, maka hendaklah ia dijual sekalipun dengan harga sebanding dengan seutas tali dri rambut." (Muttafaq'alaih)
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Nabi SAW didatangi para sahabatnya dengan membawa seorang laki-laki yang telah minum arak. Kemudian beliau bersabda, 'Pukullah ia!' Abu Hurairah berkata, 'Di antara kami ada yang memukul orang itu dengan tangannya, ada pula yang memukulnya dengan terompahnya, bahkan ada yang memukulnya dengan pakaiannya. Setelah orang itu pergi, maka di antara kaum itu berkata, 'Semoga engkau dihinakan oleh Allah'. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, 'Janganlah berkata demikian! Janganlah kalian memberikan pertolongan kepada setan untuk menggodanya'." (HR Bukhari)