Doa Shalat Istikharah Jodoh dan Tata Caranya, Bantu Tetapkan Pilihan
Doa ini dipanjatkan untuk meminta petunjuk Allah SWT tentang sosok yang pantas untuk menjadi pendamping hidup.
Doa ini dipanjatkan untuk meminta petunjuk Allah SWT tentang sosok yang pantas untuk menjadi pendamping hidup.
Doa Shalat Istikharah Jodoh dan Tata Caranya, Bantu Tetapkan Pilihan
Jodoh bukanlah perkara yang mudah. Ada kalanya kita dihadapkan pada situasi dan pilihan yang pelik terkait masalah jodoh. Sebagai umat muslim yang taat, sudah sepantasnya kita memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk memohon petunjuk yang terbaik. Dan, doa shalat istikharah jodoh adalah sarananya. Selain memohon bantuan untuk memilih dan meminta petunjuk, doa shalat istikharah jodoh juga membantu meyakinkan kesiapan diri dalam hal ini.
Allah SWT adalah Zat Yang Maha Tahu. Sehingga sudah sepantasnya kita menyerahkan urusan jodoh kepadaNya, sebab Allah SWT satu-satunya yang paling memahami apa yang kita butuhkan.
Berikut bacaan doa shalat istikharah beserta niat dan tata cara pelaksanaannya yang benar, yang penting untuk diketahui sebelum menjalankannya.
-
Bagaimana cara melakukan Sholat Istikharah? Rasulullah SAW terbiasa mengajarkan sahabatnya untuk melakukan salat istikharah dalam segala hal, sama seperti yang dia gunakan untuk mengajarkan mereka surah dari Alqur'an".Dia berkata: "Jika salah satu dari kalian bimbang akan suatu keputusan yang akan diambil, (atau dalam versi yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud sebagai: 'Jika di antara kalian ingin melakukan sesuatu...') maka salat sunnahlah dua rakaat dan berdoa setelah selesai salat," (Hadis dari Jabir bin Abdullah, Sahih Bukhari, Buku 19, Bab 25, Hadits nomor 1162)
-
Bagaimana cara membaca doa sholat istikharah? "Ya Allah, sesungguhnya, aku memohon kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kemampuan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu dan aku memohon kepada-Mu dari anugerah-Mu yang Agung.
-
Bagaimana tata cara melakukan Sholat Istikharah? Tata cara sholat istikharah sebenarnya sama dengan sholat sunnah lainnya seperti yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah. Niat dan Tata Cara Sholat Istikharah Seperti setelah sholat subuh sampai tingginya matahari dan usai sholat ashar sampai matahari tenggelam. Sebelum melaksanakan sholat istikharah, ada niat yang perlu dipahami untuk kemudian dibaca: Sholat istikharah yang disunnahkan sebanyak 2 rakaat. Membaca surat Al-Kafirun setelah Al-Fatihah menjadi hal yang disunnahkan pada rakaat pertama.Kemudian, membaca surat Al-Ikhlas setelah membaca surat Al-Fatihah di rakaat kedua. Ada pun tata cara sholat istikharah yang perlu dipahami, adalah sebagai berikut: 1. Niat2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah3. Membaca surat Al Fatihah 4. Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al Kafirun5. Ruku’ dengan tuma’ninah6. I’tidal dengan tuma’ninah7. Sujud dengan tuma’ninah8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah9. Sujud kedua dengan tuma’ninah10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua11. Membaca surat Al Fatihah12. Membaca surat dari Alquran, diutamakan Surat Al Ikhlas 13. Ruku’ dengan tuma’ninah14. I’tidal dengan tuma’ninah15. Sujud dengan tuma’ninah16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah17. Sujud kedua dengan tuma’ninah18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah19. Salam
-
Apa itu sholat istikharah? Sholat istikharah adalah sholat sunnah yang sangat dianjurkan ketika seseorang mengalami situasi di mana ia dihadapkan pada dua pilihan yang berat untuk ditentukan.
-
Bagaimana cara shalat istikharah? “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdoa: “Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii ‘aajili amrii wa aajilih (aw fii diinii wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii) faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Allahumma in kunta ta’lamu annahu syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii (fii ‘aajili amri wa aajilih) fash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih” Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku beristikhoroh pada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kepada-Mu kekuatan dengan kekuatan-Mu, aku meminta kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu. Sesungguhnya Engkau yang menakdirkan dan aku tidaklah mampu melakukannya. Engkau yang Maha Tahu, sedangkan aku tidak. Engkaulah yang mengetahui perkara yang ghoib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara ini (sebut urusan tersebut) baik bagiku dalam urusanku di dunia dan di akhirat, (atau baik bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku), maka takdirkanlah hal tersebut untukku, mudahkanlah untukku dan berkahilah ia untukku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa perkara tersebut jelek bagi agama, penghidupan, dan akhir urusanku (baik bagiku dalam urusanku di dunia dan akhirat), maka palingkanlah ia dariku, takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridho dengannya.” (HR. Bukhari).
-
Bagaimana cara melakukan sholat istikharah? Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua rakaat selain shalat fardhu, kemudian hendaklah ia berdoa.
Mengenal Shalat Istikharah
Secara bahasa, istikharah berasal dari kata "khair" (baik) atau "khiyarah" wazan (timbangan). Secara istilah, istikharah adalah usaha untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik dengan cara memohon petunjuk kepada Allah lewat shalat.
Dikutip dari Liputan 6, shalat istikharah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW saat kita tengah menghadapi suatu perkara yang membingungkan. Dengan kata lain, shalat istikharah bisa dilakukan kapan saja saat ada permasalahan yang membuat kita sulit mengambil keputusan maupun menentukan pilihan.
Salah satu perkara yang sering membingungkan manusia adalah jodoh. Oleh sebab itu, shalat istikharah paling sering dilakukan ketika seseorang menghadapi permasalahan terkait jodoh. Dari Shahabat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengajari kami shalat istikharah dalam setiap perkara atau urusan yang kami hadapai, sebagaimana beliau mengajarkan kami suatu surah dari Al-Quran.
Waktu Pelaksanaan Shalat Istikharah
Adapun jumlah rakaat shalat istikharah jodoh yang disunahkan ialah 2 rakaat.
Sedangkan waktu yang mustajab untuk melaksanakannya adalah di sepertiga malam terakhir dan setelah sholat fardu. Adanya penjelasan waktu mustajab membaca doa sholat Istikharah jodoh terbaik ini ditegaskan dalam hadis riwayat Tirmidzi sebagai berikut: "Suatu hari ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Ya Rasulullah, doa manakah yang paling didengar oleh Allah?' Rasulullah pun bersabda, 'Pada tengah malam dan sesudah shalat fardu." (HR. At-Tirmidzi)
Niat dan Tata Cara Shalat Istikharah
Secara umum, tata cara shalat istikharah sama dengan shalat fardu dan shalat sunah lainnya. Perbedaan hanya terdapat dalam bacaan niat dan doa setelahnya.
Shalat istikharah pun harus ditunaikan dalam keadaan suci. Oleh karena itu, sebelumnya kita harus berwudu terlebih dahulu atau bertayamum apabila tak ada air yang cukup. Setelahnya, mulai shalat istikharah dengan membaca niat di dalam hati. Bacaan niat shalat istikharah adalah: أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَ Ushallî sunnatal istikhârati rak’ataini lillâhi ta’âlâ. Artinya, “Aku berniat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Doa Shalat Istikharah Jodoh
Setelah salam, selanjutnya adalah membaca doa shalat istikharah yang umum, sebelum doa shalat istikharah jodoh. Adapun bacaan doa istikharah tersebut adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ خَيْرٌ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاقْدُرْهُ لِى وَيَسِّرْهُ لِى ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى فَاصْرِفْهُ عَنِّى وَاصْرِفْنِى عَنْهُ ، وَاقْدُرْ لِى الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِى
- Sholat Istikharah jadi Ibadah Penuh Manfaat, Pahami Tata Cara, Bacaan Doa dan Mencari Jawabannya
- Niat Sholat Hajat dan Istikharah, Pahami Aturan Waktu Pelaksanaannya
- Waktu yang Dilarang untuk Shalat Istikharah, Pahami sebelum Mengamalkannya
- Cara Shalat Istikharah Minta Petunjuk Lengkap dengan Doanya, Hapus Keraguanmu saat Hadapi Pilihan Sulit
Alloohumma innii astakhiiruka bi’ilmika wa astaqdiruka biqudrotik, wa as-aluka min fadhlikal adhiim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa a’lamu wa anta ‘alaamul ghuyuub. Alloohumma in kunta ta’lamu anna haadzal amro khoirun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii faqdurhu lii wayassirhu lii tsumma baariklii fiih. Wa in kunta ta’lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma’aasyii wa ‘aaqibati amrii fashrifhu ‘annii washrifnii ‘anhu waqdur lil khoiro haitsu kaana tsumma ardlinii.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuasaan-Mu (untuk menyelesaikan urusanku) dengan kodrat-Mu, dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau Mahatahu sedangkan aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku rida menerimanya.Usai membaca doa di atas, baru dilanjutkan dengan doa shalat istikharah jodoh yang bunyinya sebagai berikut:
اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ وَعَـاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَبَارِكْ لِي فِيهِ ثُمَّ يَسِّرْهُ لِي وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِيْ وَدُنْيَايَ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِـلِهِ فَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ أَيْنَـــمَا كَانَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidina muḫamamdin, Alḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. Allâhumma innî astakhîruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika, fa innaka taqdiru wa lâ aqdiru, wa ta’lamu wa lâ a’lamu, wa anta ‘allâmul ghuyûb. Allahumma fa-in kunta ta’lamu hâdzal amra khairun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi faqdurhu lî wa bârik lî fîhi tsumma yassirhu lî. Wa in kunta ta’lamu anna hâdzal amra syarrun lî fî dînî wa dun-yâya wa ‘âqibati amrî ‘âjilihi wa âjilihi fashrifnî ‘anhu washrfhu ‘annî waqdur liyal khaira haitsu kâna ainamâ kânû innaka ‘alâ kulli syai-in qadîr. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidina muḫamamdin, walḫamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.