Dulu Bekal Nelayan, Kamboya Khas Pulau Kangean Ini Jadi Oleh-oleh Wajib dari Sumenep
Meski terbuat dari ketan dan bukan olahan ikan khas pesisir, kudapan ini menjadi favorit warga dan para pelancong di sana. Kamboya terlihat sangat mirip dengan lemang atau lepat khas melayu yang juga ada di Sulawesi. Namun yang membedakan, yakni cara pengolahan yang tidak bakar maupun dikukus.
Masyarakat di Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memiliki makanan khas bernama Kamboya. Meski terbuat dari ketan dan bukan olahan ikan khas pesisir, kudapan ini menjadi favorit warga dan para pelancong di sana.
Dilansir dari ANTARA, kamboya terlihat sangat mirip dengan lemang atau lepat khas melayu yang juga ada di Sulawesi. Namun yang membedakan, yakni cara pengolahan yang tidak bakar maupun dikukus.
-
Apa itu Tari Sintung Sumenep? Tari Sintung merupakan salah satu ekspresi keimanan umat muslim di Kabupaten Sumenep kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-
Apa yang diperlihatkan oleh suporter Timnas Indonesia di tribun utara? Apa yang diperlihatkan oleh suporter Timnas Indonesia di tribun utara sangat mampu memotivasi Jay Idzes dan rekan-rekannya. Apalagi, ini adalah pertandingan perdana Skuad Garuda di kandang sendiri pada Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
-
Apa itu Sebelik Sumpah? Sebelik Sumpah, sebuah cendera mata atau sejenis perhiasan milik Orang Rimbo di Provinsi Jambi. Tiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan tradisional yang digunakan sebagai perhiasan atau cendera mata oleh penggunanya. Bahkan, benda tersebut disebut-sebut memiliki kisah dan mitos dibaliknya.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Siapa yang membawa Tari Sintung ke Sumenep? Kesenian ini dibawa oleh para pedagang Gujarat (India), bersamaan dengan misi mereka menyebarkan agama Islam.
-
Siapa Briptu Mustakim? Briptu Mustakim adalah seorang polisi yang berhasil menarik perhatian banyak orang berkat penampilannya yang menawan. Banyak yang berkata bahwa ia mirip dengan beberapa aktor ternama seperti Ali Syakieb dan Herjunot Ali.
Makanan yang dibungkus dengan daun pisang ini dapat menjadi oleh-oleh selain olahan ikan, saat berkunjung ke daerah Sumenep atau daerah yang termasuk gugusan Madura itu.
Perpaduan Ketan dan Kacang Hijau
©2022 Tangkapan layar YouTube Ahmad Rahman/Merdeka.com
Secara rasa, makanan ini memiliki sensasi gurih karena berbahan utama ketan. Biasanya, makanan yang dibungkus daun pisang ini dicampurkan dengan tambahan lain, yakni kacang hijau yang menambah rasa manis.
Bumbu yang digunakan untuk memasak kamboya hanya terdiri dari santan kelapa yang dicampur dengan garam. Awalnya, santan bercampur garam dimasak hingga mendidih, kemudian dimasukkan beras ketan.
Pemasakan di awal ini hanya boleh dilakukan sampai setengah matang, lalu dilanjutkan dengan cara dibungkus menggunakan daun pisang. Setelah terbungkus secara berlipat-lipat, kamboya kembali dimasak dengan cara direbus selama enam jam.
Berbeda dengan Lemang Maupun Lepat
Karena pemasakannya dibuat secara berlipat-lipat, dalam satu tali kamboya terdapat empat lapis. Kamboya memang mirip dengan lemang, maupun lepat. Namun secara fisik, terdapat perbedaan dari cara pembuatannya.
Lemang dimasak dengan cara dimasukkan ke bambu muda kemudian dibakar. Sedangkan kamboya Kangean dimasak dengan cara direbus dan bukan dikukus. Proses perebusan yang lama ini memiliki tujuan lain, yakni memperpanjang usia kamboya agar lebih tahan lama.
Jika disimpan di udara terbuka, kamboya bisa bertahan hingga satu pekan. Namun saat dimasukkan ke lemari pendingin, akan lebih awet lagi dengan tekstur dan rasa yang tidak jauh berbeda dari pertama dibuat.
Dulunya Bekal Nelayan Kini Jadi Oleh-Oleh Wisatawan
©2022 Tangkapan layar YouTube Ahmad Rahman/Merdeka.com
Makanan ini dulunya merupakan kudapan yang dijadikan bekal para nelayan di Kangean saat berlayar. Selain itu, masyarakat pesisir Kangean juga menjadikan kamboya sebagai bekal perjalanan antar pulau.
Kini, kamboya telah menjadi oleh-oleh khas Pulau Kangean, dengan daya tarik citarasa khas dan proses pengolahannya yang masih tradisional menggunakan tungku bakar.
Untuk memakannya, kamboya bisa disantap secara langsung maupun menggunakan lauk ikan. Makanan ini wajib jadi oleh-oleh pecinta jajanan yang berkunjung ke Kangean.