Dulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan
Ia ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.
Ia ditangkap polisi usai dilaporkan temannya sendiri.
Dulu Dipenjara karena Jual Narkoba, Pemuda Tulungagung Kini Sukses Jadi Pebisnis Omzet Puluhan Juta per Bulan
Bobby, pemuda asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pernah memiliki fase hidup kelam. Selepas lulus SMA, ia iseng mencoba narkoba karena melihat teman-temannya mengonsumsi barang terlarang tersebut.
- Beredar Tampang Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Sumbar, Polisi Sudah Tetapkan Tersangka
- Polisi Gerebek Rumah Kontrakan di Ciledug, 72 Bungkus Sabu Diamankan
- Jual Narkoba Jenis Sintetis, Polsek Pesanggrahan Amankan Empat Pria di Jaksel
- Takut Dijebak saat Disuruh Beli Sabu-Sabu, Pemuda di Palembang Bunuh Teman
Masa Lalu
Seperti pecandu narkoba pada umumnya, Bobby pun mengalami masa ketagihan mengonsumsi barang haram tersebut. Dari yang awalnya coba-coba dengan jumlah sedikit, ia ingin terus meningkatkan dosis narkoba.
Banyaknya uang yang ia belanjakan untuk narkoba membuat Bobby memutar otak. Ia akhirnya nekat jadi bandar narkoba. Gara-gara jual narkoba, dua kali ia ditangkap polisi.
(Foto: Freepik Waewkidja)
Bolak-balik Penjara
Dipenjara sekali ternyata tidak membuat Bobby jera. Ia tidak mampu menahan diri dari godaan narkoba dan kembali terjerumus menjadi pemakai sekaligus penjual narkoba. Dua kali ditangkap polisi, total Bobby menjalani hukuman penjara selama 14 bulan serta membayar uang Rp172 juta.
Tidak Dianggap Keluarga
Bebas dari penjara untuk kedua kalinya, Bobby menanggung risiko keberadaannya tidak dianggap oleh keluarga. Ia akhirnya nekat pergi dari rumah menuju Kota Blitar. Di sana, ia tidur di POM bensin.
"Untuk makan aku ngamen sama teman-temanku. Aku jalani satu tahun, enggak ada perubahan. Akhirnya aku mikir masak harus kayak gini terus," terangnya, dikutip dari YouTube PecahTelur.
Kucing sebagai Teman
Setahun mengamen di Blitar, Bobby memutuskan pulang ke Tulungagung untuk memulai hidup lebih baik. Berbekal uang Rp13.500, ia hanya mampu beli beras untuk makan sehari-hari.
Sementara untuk pendamping nasi, selama beberapa bulan awal di Tulungagung, ia meminta sayur ke para tetangganya. Meskipun para tetangga berbaik hati, Bobby tetap merasa kesepian karena tinggal sendiri di rumah. Ia berinisiatif meminta dua kucing dari temannya dengan alasan akan dijadikan teman bermain di rumah. Seiring berjalannya waktu, Bobby tidak mampu memberi makan kedua kucing tersebut. Ia pun meminta izin kepada temannya untuk menjual dua kucing itu. Tak disangka, dua kucing tersebut laku Rp500 ribu. Peristiwa ini menjadi titik tolak Bobby jualan kucing.
Jatuh Bangun
Berangsur-angsur Bobby membeli kucing dan berhasil menjualnya dengan harga jauh lebih tinggi. Kehidupannya pun semakin membaik.
"Tiga bulan setelah lamaran harus nikah dan itu rezeki saya luar biasa. Saya bisa mengumpulkan uang Rp40 juta dari kucing," ungkap Bobby.
Uang itulah yang kemudian jadi modal Bobby menyelenggarakan pesta pernikahan. Mantan Narapidana
Cuan
Selain menjual kucing, Bobby juga melakukan breeding. Ia mengawinkan beberapa kucing ras sehingga menghasilkan kucing silang unik yang harganya mahal. Kini, dalam sebulan omzet yang didapat Bobby berkisar antara jutaan hingga puluhan juta rupiah.