Eksotisme Pulau Kakaban, Danau Ubur-Ubur Terbesar di Dunia yang Larang Wisatawan Berenang
Wisatawan yang berenang dianggap membahayakan ekosistem bawah laut.
Wisatawan yang berenang dianggap membahayakan ekosistem bawah laut.
Eksotisme Pulau Kakaban, Danau Ubur-Ubur Terbesar di Dunia yang Larang Wisatawan Berenang
Pulau Kakaban adalah pulau kecil yang masuk kawasan Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Danau Kakaban disebut sebagai Danau Ubur-Ubur.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan Danau Tasikardi dibangun? Dibangun pada abad ke-16, Danau Tasikardi di Banten sudah memiliki teknologi pemurnian air yang mumpuni.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Danau Maninjau terbentuk? Asal usul Danau Maninjau ini bisa terbentuk adalah akibat dari erupsi vulkanik dari Gunung Sitinjau yang terjadi pada 52.000 tahun silam. Erupsi tersebut membentuk sebuah kaldera yang dari waktu ke waktu berubah menjadi sebuah danau.
-
Kapan Danau Matano terbentuk? Dikutip dari berbagai sumber, Danau Matano terbentuk dari sebuah patahan atau disebut dengan istilah Strike-slip Fault. Patahan ini akibat adanya aktivitas tektonik dari zaman purba. Tak heran jika danau ini sudah berusia jutaan tahun.
Terbesar di Dunia
Pulau Kakaban didominasi perairan berbentuk danau dengan luasan danau 400 Hektare (Ha). Sumber air danau berasal dari air laut yang masuk melalui celah-celah batu karst, kemudian membentuk sebuah kubangan besar.
Tanaman mangrove di sekeliling danau menyebabkan air berwarna kehijauan dan rasa airnya payau. Jenis danau ini adalah Danau Air Asin.
Mengutip situs Jadesta Kemenparekraf RI, Danau Kakaban merupakan danau air asin terbesar di dunia yang memiliki habitat ubur-ubur tidak menyengat di dalamnya.
Hewan endemik di danau ini ialah ubur-ubur yang tidak menyengat. Beberapa jenis ubur-ubur yang ada di sini yakni ubur-ubur emas, ubur-ubur bulan, ubur-ubur kotak kecil, dan ubur-ubur terbalik.
Jenis ubur-ubur yang paling banyak ditemukan di Danau Kakaban yakni ubur-ubur emas dan ubur-ubur terbalik.Selain ubur-ubur, juga ditemukan berbagai hewan laut lain seperti Teripang, Tunikata, Kepiting, Bunga Karang (33 jenis), Anemon, Cacing Pipih dan Moluska.
Kondisi Terkini
Sejak 28 Desember 2023 hingga saat ini, Danau Kakaban masih ditutup untuk wisatawan. Kebijakan ini menyusul kondisi habitat ubur-ubur tak menyengat yang menurun drastis.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menekankan bahwa keberlanjutan habitat dan kelestarian ubur-ubur langka itu harus menjadi prioritas dan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
"Ini mungkin diakibatkan atau hampir bisa dipastikan karena jumlah minat wisatawan yang tinggi, juga penggunaan zat kimia bagi yang berenang dengan menggunakan skincare atau body lotion, glowing namun destroying," ujar Sandy, dikutip dari Liputan6.com.
Larangan Berenang
Apabila Danau Ubur-ubur nantinya telah pulih dan dibuka kembali untuk wisatawan, pengelola akan memperketat aturan agar ekosistem laut tetap terjaga. Mulai dari pembatasan jumlah wisatawan, wisatawan tidak diperbolehkan berenang dan melakukan hal lain yang bisa membahayakan ekosistem di destinasi tersebut.
- Pulau Kiluan, Wisata Bahari di Lampung Suguhkan Hamparan Pasir Putih yang Memesona
- Hanya Ada Satu Laut di Bumi yang Tidak Menyentuh Daratan, Batas-Batasnya Unik Tanpa Pantai
- Eksotisme Kepulauan Derawan Surga Bawah Laut Indonesia, Habitat Ubur-Ubur Tak Berbahaya
- Berkunjung ke Pulau Bawean, Mutiara Tersembunyi di Laut Jawa yang Eksotis