Laka Laut di Pantai Parangtritis Sebabkan Dua Wisatawan Meninggal Dunia, Ini Fakta di Baliknya
Para korban diduga terseret air hingga ke palung pasir sehingga sulit diselamatkan
Para korban diduga terseret air hingga ke palung pasir sehingga sulit diselamatkan
Laka Laut di Pantai Parangtritis Sebabkan Dua Wisatawan Meninggal Dunia, Ini Fakta di Baliknya
Pantai Parangtritis merupakan pantai paling populer di Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat hari libur, pantai itu bakal dipadati wisatawan. Namun kerap kali kejadian korban hanyut terbawa arus di Pantai Parangtritis.
-
Dimana Pantai Parangtritis berada? Di Kabupaten Bantul ada Pantai Parangtritis, sedangkan di Gunungkidul terdapat deretan pantai-pantai berpasir putih seperti Pantai Krakal, Pantai Indrayanti, dan Pantai Sundak.
-
Kenapa Pantai Parangtritis terkenal? Pantai Parangtritis adalah salah satu pantai paling terkenal di Yogyakarta yang terletak sekitar 27 km dari pusat kota. Pantai ini tidak hanya menawarkan pemandangan matahari terbenam yang indah, tetapi juga memiliki cerita mitos yang berkaitan dengan Ratu Kidul.
-
Siapa yang berbagi pengalaman di Pantai Parangtritis? Arif Nugraha, Koordinator Satlinmas Rescue Pantai Parangtritis, berbagi pengalaman saat bertugas menjaga kawasan tempat wisata itu.
-
Kapan Tim SAR menangani korban laka laut di Parangtritis? Arif mengatakan, salah satu pengalamannya paling berkesan saat bertugas di Pantai Parangtritis adalah saat menangani korban laka laut di tahun 2014.
-
Apa yang ditawarkan Pantai Parangtritis? Salah satu tempat wisata di Jogja untuk keluarga yang paling populer adalah Pantai Parangtritis. Pantai yang terletak sekitar 27 km dari pusat Kota Jogja ini, memiliki gumuk atau gundukan pasir di sekitar pantai. Bahkan, gumuk ini menjadi satu-satunya gurun di Asia Tenggara.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
Terseret Arus hingga Masuk ke Palung Laut
Terbaru pada Rabu (10/7) lalu. Dikutip dari Instagram @sarparangtritis, pada Selasa (9/7) korban datang di hotel Queen Of South bersama rombongan dengan jumlah 7 orang. Setelah sampai di hotel, korban bersama rombongan bermalam di hotel untuk istirahat.
Keesokan harinya pukul 09.30 WIB, kelima korban bersama-sama bermain air di Pantai Parangtritis, tepatnya di depan hotel. Tidak lama kemudian kelima korban tersebut terseret arus ke tengah dan masuk ke dalam palung laut.
Begitu mengetahui ada korban yang tenggelam, petugas SAR langsung bergegas menolong korban dengan berenang menggunakan pelampung dan papan surfing.
Korban berhasil diselamatkan dan dibawa ke pos terpadu Satlinmas Rescue Istimewa Ops Wil 3 untuk dilakukan observasi.
2 Wisatawan Meninggal Dunia
Pada saat diselamatkan, tiga korban dalam kondisi kritis. Sementara dua lainnya dinyatakan dalam kondisi normal. Ketiga korban kritis selanjutnya dibawa ke klinik terdekat dan kemudian dirujuk ke RS Panembahan Senopati.
Di RS Panembahan Senopati, dua korban dinyatakan meninggal dunia dan satu korban sudah dalam kondisi normal.
“Jadi lima korban tenggelam di Parangtritis. Tiga orang berhasil diselamatkan. Dua orang dinyatakan meninggal dunia di RS Panembahan Senopati,” imbuh sekretaris SAR Parangtritis dikutip dari Instagram @sarparangtritis.
Dilarang Berenang
Terkait peristiwa kecelakaan yang terjadi di Pantai Parangtritis, para pengunjung baik warga maupun wisatawan dilarang berenang dan diimbau mewaspadai keberadaan palung.
Dikutip dari Instagram @humasjogja, Pantai Parangtritis memiliki gelombang tinggi seperti pantai-pantai lain di selatan Pulau Jawa. Selain itu keberadaan palung pasir membuat wisatawan harus senantiasa waspada saat bermain air.
Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad mengatakan, pihaknya senantiasa memberikan informasi kepada para wisatawan yang akan berwisata ke Pantai Selatan. Terutama terkait keberadaan palung pasir yang cukup banyak di pantai itu.
“Jangan tertipu pada kondisi yang tenang di Pantai Selatan. Justru kalau gelombangnya tenang di bawahnya ada palung. Kita harus berwisata dengan aman, terutamanya memperhatikan keselamatan masing-masing,” ujar Noviar.
Melalui video singkatnya, akun Instagram @sarparangtritis sempat memberikan terkait keberadaan palung pasir di Parangtritis. Keberadaan palung pasir bisa terdeteksi saat ada permukaan pantai yang diisi pasir, namun di sebelahnya diisi air laut.
Biasanya itu merupakan kondisi ekor palung saat air laut surut. Lokasi seperti itu memiliki perbedaan ketinggian yang sangat signifikan. Sehingga wisatawan bisa langsung terperosok ke dalam saat bermain di wilayah tersebut.