Fakta Unik Tembakau Jember yang Punya Sejarah Panjang, Membawa Dampak Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat
Perusahaan tembakau tumbuh sangat pesat karena didukung oleh peraturan yang memberikan kesempatan pengelolaan tanah selama 75 tahun.
Perusahaan tembakau tumbuh sangat pesat karena didukung oleh peraturan yang memberikan kesempatan pengelolaan tanah selama 75 tahun.
Fakta Unik Tembakau Jember yang Punya Sejarah Panjang, Membawa Dampak Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat
Jember merupakan salah satu wilayah penghasil tembakau terbaik di dunia. Daerah itu memiliki jenis tembakau yang tidak bisa tumbuh di tempat lain yaitu tembakau besuki na oogst dan kasturi.
Dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia, Tembakau Jember memiliki nilai sejarah, budaya, ekonomi, serta sosial bagi masyarakat Jember dan sekitarnya. Maka tak heran kalau Jember hingga saat ini disebut sebagai Kota Tembakau dan memiliki logo pemerintahan berwujud daun tembakau.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Di mana Jenang Gempol Bu Tum berjualan? Dilansir dari Jogjakota.go.id, salah satu penjual jenang gempol yang masih bertahan dan eksis adalah Jenang Gempol Bu Tum yang berlokasi di Pasar Pathuk Yogyakarta.
-
Apa saja julukan yang melekat di Tasikmalaya? Wilayah ini awalnya memiliki julukan “Kota Santri” di mana pada 1980-an, hampir di tiap kecamatan berdiri pondok pesantren.Kota ini juga melahirkan sosok penggerak agama Islam terkemuka, salah satunya Zainal Mustafa. Dari sana julukan kota santri melekat di Tasikmalaya. Berkembangnya industri bakso di Tasikmalaya juga membuat kota ini mendapat julukan Kota Bakso. Ini karena banyaknya perantauan asal Tasik di kota-kota besar yang membuka warung bakso dengan penyematan kata Tasik atau Tasikmalaya.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
Dikutip dari Jatimprov.go.id, usaha perkebunan Tembakau Jember dimulai sebelum tahun 1850. Tokoh yang mempelopori usaha tembakau di Jember adalah George Birnie. Pada 21 Oktober 1859, ia bersama Mathiesen dan van Gennep mendirikan sebuah perusahaan tembakau bernama NV Landbouw Maarschapij Oud Djember (LMOD).
Saat itu, perusahaan perkebunan tembakau tumbuh sangat pesat karena didukung oleh Undang-Undang Agrarian yang memberikan kesempatan pada pengusaha untuk menggunakan tanah dalam jangka waktu 75 tahun.
Saat itu komoditi perkebunan yang dipilih adalah yang memiliki nilai jual tinggi di pasar dunia. Tembakau-tembakau dari Jember serta beberapa daerah lain di Hindia Belanda diekspor ke luar negeri.
Keuntungan dari ekspor tembakau ini membawa dampak pertumbuhan ekonomi sangat pesat di daerah-daerah tersebut.
Selain pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, usaha tembakau juga berdampak pada perkembangan demografi dan kultur. Jember yang sebelumnya merupakan bagian dari distrik Bondowoso berkembang menjadi daerah yang terpisah dari wilayah itu pada tahun 1883.
Bahkan di kemudian hari Jember menjadi daerah paling maju pembangunannya dan menjadi ibu kota Karisidenan Besuki yang meliputi Jember, Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo.
Setelah Indonesia merdeka, perusahaan tembakau yang ada di Jember dinasionalisasi dan berubah menjadi perusahaan perkebunan negara (PPN). Beberapa tahun kemudian perusahaan itu mengalami pembedahan.
Pada awal tahun 1960-an, perkembangan usaha tembakau Jember sangat bagus. Saat itu, suasana perdagangan tembakau cukup marak. Banyak pemodal baik dari dalam maupun luar Jember mendirikan perusahaan tembakau.
- Regulasi Tembakau Makin Ketat, Jutaan Nasib Pekerja Terancam
- Mengenal Jernang, Tumbuhan Unik yang Jadi Sumber Ekonomi Masyarakat Orang Rimba Jambi
- Fakta Unik Suku Rejang, Diyakini Jadi Penghuni Pertama di Bengkulu
- Aturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara
Namun selanjutnya pada tahun 1970-an, usaha tembakau mengalami kemunduran. Banyak perusahaan yang tidak kuat bertahan pada akhirnya gulung tikar.
Namun nyatanya beberapa perusahaan masih bisa bertahan melewati masa-masa sulit itu. Setelah melewati pasang surut, kini terdapat 18 eksportir tembakau di Jember.
Hingga kini, tembakau Jember masih menjadi simbol kehidupan masyarakat di sana. Tak hanya laki-laki, banyak pekerja yang bekerja pada perkebunan tembakau berasal dari kalangan perempuan.
“Keberadaan tembakau sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Jember. Bahkan mereka punya semacam tarian saat menyambut masa panen tembakau. Sayang kalau kebudayaan seperti ini harus punah,” kata Sunito, pengamat tembakau yang menjadi pemandu Museum Tembakau Jember, dikutip dari kanal YouTube BRIN Indonesia.