Fungsi Tanda Baca Beserta Jenis dan Contoh Penggunaannya, Wajib Tahu
Tanda baca adalah simbol dalam bahasa Indonesia yang memiliki banyak bentuk dan fungsi. Berikut ulasan selengkapnya mengenai fungsi tanda baca serta penggunaan dan jenis-jenisnya yang wajib Anda ketahui.
Membaca dengan baik adalah membaca dengan memerhatikan tanda-tanda baca seperti koma, titik, tanda seru, tanda tanya, dan lain sebagainya. Tanda baca berperan penting dalam menavigasi isi bacaan, dan membuatnya menjadi lebih mudah dipahami.
Tanda baca adalah simbol dalam bahasa Indonesia yang memiliki banyak bentuk dan fungsi. Fungsi tanda baca berkaitan dengan struktur, jeda, dan intonasi dari bacaan. Intinya adalah, tanda baca memudahkan Anda dalam memahami sebuah tulisan.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa bisnis yang dirintis oleh Risma di Yogyakarta? Risma memulai usaha kecil-kecilan dari pre-order di rumah. Dari sinilah Risma mulai mengumpulkan modal sedikit demi sedikit hingga akhirnya memberanikan diri untuk membuka bisnis ramen.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa masalah utama yang dihadapi Yogyakarta terkait sampah? Sampah di Yogyakarta ini rasane ora kelar-kelar, ora uwis-uwis (rasanya enggak pernah selesai, enggak ada habisnya). Pertanyaannya, kepiye kok ngene? Gitu kan? Terus muncul timbunan sampah di 14 depo yang ada di kota,
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa arti dari 'Ya Rahman Ya Rahim'? Secara harfiah, Ya Rahman Ya Rahim berarti "Wahai Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang". Dua kata "Rahman" dan "Rahim" secara khusus menggambarkan sifat-sifat Allah yang amat penyanng.
Penggunaan tanda baca sangat penting karena penggunaan yang tidak sesuai akan mengubah makna bahasa yang akan di ungkapkan. Tanda baca memiliki banyak jenis dan masing-masing jenis memiliki fungsi yang berbeda.
Secara umum, fungsi tanda baca yaitu untuk menjaga keefektifan komunikasi. Setiap tanda baca dapat mengartikan apakah sebuah kalimat berbentuk kalimat tanya, kalimat perintah ataupun kalimat deklaratif. Pemberian tanda baca yang salah dapat membuat arti kalimat menjadi berbeda dengan konsep maknanya.
Berikut ulasan selengkapnya mengenai fungsi tanda baca serta penggunaan dan jenis-jenisnya yang wajib Anda ketahui, dilansir dari liputan6.com.
Pengertian Tanda Baca
Tanda baca adalah simbol dalam bahasa Indonesia yang memiliki banyak bentuk. Selain tersedia dalam berbagai bentuk, fungsi tanda baca juga berbeda-beda.
Dalam membuat sebuah karya tulis seperti naskah, laporan, hingga novel, tanda baca adalah pelengkap yang harus digunakan. Tanda baca yang dapat mempermudah pembaca dalam memaknai karya tulis yang dibuat tersebut.
Tanda baca tidak memiliki keterikatan dengan suara atau fenom dan frasa. Peranan tanda baca dapat menunjukkan struktur tulisan, intonasi, dan jeda sewaktu dibacakan.
Setiap karya tulis memiliki ciri khas tanda baca yang berbeda-beda. Perbedaan ini sangat bergantung dengan karakter tulisan penulisnya. Akan tetapi, selalu ada aturan khusus dapat praktik penerapannya.
Jenis Tanda Baca yang Umum Digunakan
Terdapat dua jenis tanda baca yang paling sering digunakan dalam berbagai tulisan, yakni tanda baca titik (.) dan tanda baca koma (,). Keduanya adalah tanda baca dengan simbol bentuk yang hampir sama.
Fungsi tanda baca titik adalah untuk mengakhiri sebuah kalimat. Sementara fungsi tanda baca koma adalah untuk memberikan jeda dalam sebuah kalimat. Keduanya saling melengkapi satu sama lain. Keberadaan dua tanda baca ini dalam satu kalimat adalah hal yang sangat lumrah.
Selain tanda baca titik dan koma, masih ada 13 jenis tanda baca lainnya yang umum digunakan dalam pembuatan karya tulis. Misalnya tanda titik koma (;), titik dua (:), hubung (-), pisah (__), tanya (?), seru (!), elipsis (…), petik (“…”), petik tunggal (‘…’), kurung ((…)), kurung siku ([…]), garis miring (/), dan penyingkat (“).
Contoh Penggunaan Tanda Baca
Berikut adalah contoh penggunaan beberapa tanda baca yang umum terdapat dalam berbagai karya tulis;
1. Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Contoh: Ayahku tinggal di Solo.
2. Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang. Contoh: Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
3. Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh: Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
4. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pertanyaan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh: Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
5. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Contoh: Di samping cara-cara lama itu ada juga yang baru.
6. Tanda Pisah (―)
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat. Contoh: Kemerdekaan bangsa itu―yakin akan tercapai―diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
7. Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. Contoh: Kalau begitu ... ya, marilah kita bergerak.
8. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Contoh: Kapan kita berangkat?
9. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupaun rasa emosi yang kuat. Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu!
10. Tanda Kurung ((...))
Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contoh: Bagian Perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
11. Tanda Kurung Siku ([ ])
Tanda kurung siku mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli. Contoh: Sang Sapurba men[d]engar bunyi gerimis.
12. Tanda Petik (“...”)
Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh: “Saya belum siap ,” kata Mira, ”tunggu sebentar!”.
13. Tanda Petik Tunggal („...‟)
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Contoh: Tanya Basri, ”Kau dengar bunyi „kring-kring‟ tadi?
14. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim. Contoh: No. 7/PK/1973 Jalan Kramat III/10 Tahun anggaran 1985/1986
15. Tanda Penyingkat atau apostrof ( „)
Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun. Contoh: Ali „kan kusurati. („kan = akan ) 1 Januari ‟88 ( ‟88 = 1988)
Fungsi Tanda Baca
Tanda baca memiliki fungsi yang sangat penting dalam penulisan. Mereka tidak hanya memengaruhi arti kalimat, tetapi juga membantu memperjelas dan memudahkan pemahaman pembaca. Oleh karena itu, pemahaman tentang fungsi tanda baca adalah kunci dalam menghasilkan teks yang jelas dan efektif.
Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari tanda baca:
1. Tanda baca sebagai pemisah kalimat
Tanda baca seperti titik, koma, dan tanda kutip berguna untuk memisahkan kalimat-kalimat dalam teks. Mereka membantu menjaga agar kalimat-kalimat tidak saling bergabung dan memungkinkan pembaca untuk memahami pesan yang disampaikan dengan lebih jelas.
2. Tanda baca sebagai penanda abjad
Beberapa tanda baca, seperti tanda titik dua dan tanda kurung, digunakan sebagai penanda dalam susunan abjad. Mereka membantu mengorganisir dan mengelompokkan informasi dengan baik. Misalnya,Tanda titik dua biasanya digunakan untuk memperkenalkan daftar atau penjelasan lebih lanjut. Sedangkan tanda kurung digunakan untuk memberikan informasi tambahan atau menyisipkan tanggapan di tengah kalimat.
3. Tanda baca sebagai penanda intonasi
Tanda baca seperti tanda tanya, tanda seru, dan tanda koma memainkan peran penting dalam menunjukkan intonasi dan ekspresi dalam tulisan. Tanda tanya menandakan pertanyaan, sementara tanda seru menunjukkan kejutan atau emosi yang kuat. Tanda koma digunakan untuk memberikan jeda dalam kalimat dan mengatur irama pembacaan.
4. Tanda baca sebagai penanda hubungan antarkalimat
Tanda baca seperti tanda hubung, tanda titik koma, dan tanda penghubung memperjelas hubungan dan aliran antarkalimat dalam teks. Tanda hubung digunakan untuk menghubungkan kata atau frasa yang memiliki hubungan erat, sedangkan tanda titik koma menandakan bahwa dua kalimat memiliki kaitan yang erat namun mandiri. Tanda penghubung, seperti tanda koma dan kata penghubung, digunakan untuk menggabungkan kalimat-kalimat dan menghubungkan ide-ide dalam satu paragraf.
5. Tanda baca sebagai penanda kutipan dan rujukan
Tanda baca seperti tanda kutip, tanda kurung, dan tanda petik ganda digunakan untuk menandai kutipan langsung, menyisipkan catatan atau penjelasan tambahan, dan mengacu pada sumber tertentu. Mereka membantu memisahkan teks kutipan dari teks asli dan memberikan informasi tambahan kepada pembaca.