Jatim Jadi Penghasil Lempuyang Terbesar di Indonesia, Ini Faktanya
Rempah satu ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
Rempah satu ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan
Jatim Jadi Penghasil Lempuyang Terbesar di Indonesia, Ini Faktanya
Surga Lempuyang
Provinsi Jawa Timur merupakan penghasil lempuyang terbesar di Indonesia. Mengutip Instagram @jatimpemprov, produksi lempuyang di Jawa Timur pada tahun 2023 mencapai 1,76 juta kilogram. Jumlah ini jauh melampaui hasil panen lempuyang di daerah-daerah lain di Indonesia.
Selain Jawa Timur, beberapa daerah penghasil lempuyang yakni Jawa Tengah (583,64 ribu kilogram), Daerah Istimewa Yogyakarta (561,78 ribu kilogram), Riau (161,09 ribu kilogram), dan Jawa Barat (152,78 ribu kilogram).
Mengenal Lempuyang
Lempuyang atau lempuyang wangi merupakan rimpang serbaguna. Rimpang ini sering dibudidayakan menjadi tanaman hias, namun juga bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal dan bumbu masakan.
Mengutip lama Jurnal USK, rimpang lempuyang dimanfaatkan sebagai campuran obat. Lempuyang atau puyang adalah salah satu bahan utama jamu yang cukup populer yakni jamu cabe puyang.
Lempuyang memiliki sejumlah kandungan yang bermanfaat bagi manusia, yakni: antioksidan polifenol dan flavonoid, karbohidrat, protein, kalium, kalsium, magnesium, vitamin C, dan serat.
Khasiat
Lempuyang memiliki sejumlah manfaat, yakni:
1. Meringankan peradangan
2. Mencegah dan mengatasi pertumbuhan mikroba
3. Meredakan demam
4. Meringankan nyeri sendi
5. Menghambat pertumbuhan sel kanker
6. Mengontrol gula darah
Penghasil Lempuyang
Mengutip lama BPS Provinsi Jawa Timur, beberapa daerah penghasil lempuyang yakni Pasuruan, Gresik, Trenggalek, Malang, dan Pacitan.
Jatim Jadi Penghasil Rempah-rempah
Tak hanya dikenal sebagai penghasil lempuyang terbesar di Indonesia, sejak abad ke-11 Jawa Timur dikenal sebagai salah satu bandar pengumpul rempah-rempah.
Prasasti Manañjung yang ditemukan di Malang menyebutkan adanya kawasan sumber produksi, tempat pengumpulan, sekaligus pasar tempat perdagangan rempah dan biji-bijian di sekitar Arjuna-Welirang. Berdasarkan catatan Dinasti Song, beberapa jenis rempah beraroma dan berasa pedas yang dijual di Jawa yakni lada, kapulaga, jahe, dan kemukus.
Mengutip ANTARA, rempah-rempah tumbuh di daerah subur di lembah gunung atau perbukitan. Kakawin Pārthayajña menggambarkan kondisi alam tempat tumbuhnya berbagai tanaman dan beberapa jenis rempah ialah wilayah tebing curam.