Jenis-jenis Teater Serta Fungsinya, Menambah Wawasan
Teater merupakan sebuah istilah lain dari drama, akan tetapi dalam sebuah pengertian yang lebih luas, teater merupakan proses dari pemilihan teks serta naskah, penafsiran, penggarapan, pementasan dan ditonton oleh orang banyak.
Di dalam sejarahnya, teater berasal dari bahasa Inggris yaitutheatre. Secara etimologis, teater memiliki arti sebagai tempat atau gedung pertunjukan. Sedangkan, secara istilah teater dapat diartikan sebagai suatu hal yang dipertunjukkan di atas pentas untuk ditonton.
Teater merupakan sebuah istilah lain dari drama, akan tetapi dalam sebuah pengertian yang lebih luas, teater merupakan proses dari pemilihan teks serta naskah, penafsiran, penggarapan, pementasan dan ditonton oleh orang banyak.
-
Kapan Ratna Sarumpaet membuat karya teater pertamanya? Di tahun 1974, ia membuat karya teater pertamanya.
-
Bagaimana cara Teater Dulmuluk menghibur penonton? Pada bagian dialognya, kerap diisi dengan pantun, syair, serta nyanyian dan tarian yang pastinya membuat penonton terhibur dan tertawa.
-
Apa yang dilukis oleh para seniman Rembang di Tambak Gede? Lukisan tersebut menceritakan tentang sosok petani garam beserta unsur pendukungnya yaitu empat elemen alam berupa bumi, air, sinar matahari, dan angin serta tiga elemen kultur yaitu budaya Tiongkok, Jawa, dan Islam.
-
Dimana letak Museum Wayang Jakarta? Ornamen budaya sangat kental terasa di Museum Wayang Jakarta, kawasan Kota Tua, Kota Jakarta Barat. Di sini pengunjung akan diajak melihat berbagai koleksi wayang lokal sampai mancanegara.
-
Apa yang dimaksud dengan "Abhimantrana" dalam pameran Keraton Yogyakarta? Dilansir dari Jogjaprov.go.id, pameran ini mengangkat istilah “Abhimantrana” yang berarti upacara, doa-doa, dan pepujian.
-
Bagaimana suasana bangunan Museum Wayang Jakarta? Dikutip dari museumjakarta.com, sebelum melihat ragam koleksi wayang, pengunjung akan disapa oleh bangunan bernuansa Eropa abad pertengahan yang bergaya klasik.Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Bentuk bangunannya memanjang dengan warna cat yang dominan putih. Jendela dan pintu museum dibuat tinggi dengan bahan kayu lawas sesuai ciri bangunan kolonial.
Di dalam perkembangannya, istilah teater biasanya akan selalu dikaitkan dengan drama. Hubungan teater serta drama akan bersandingan sedemikian erat padahal keduanya memiliki istilah yang berbeda.
Dari adanya penjelasan tersebut, maka dapat diketahui bahwa teater akan berkaitan langsung dengan peran serta naskah cerita yang akan dipentaskan. Pada intinya, teater merupakan sebuah visualisasi dari drama ataupun suatu drama yang telah dipentaskan di atas panggung serta disaksikan oleh penonton.
Agar Anda dapat mengerti lebih rinci, berikut ini jenis-jenis teater, yang dilansir dari Student Activity Binus.
Jenis-jenis Teater
1. Teater Boneka
Jenis-jenis teater yang pertama adalah teater boneka. Teater boneka biasanya sering digunakan dalam menceritakan legenda atau kisah yang bersifat religius. Teater boneka juga memiliki beberapa jenis ataupun cara dalam memainkannya.
Biasanya, dalam memainkannya ada cara yang dilakukan yaitu memasukkan kedua tangan di dalam boneka tersebut. Kedua tongkat nanti digunakan sebagai pegangan sang pemain. kedua tongkat tersebut digunakan untuk menggerakkan boneka dan dipegang dari bawah.
Selain menggunakan tongkat, ada juga boneka tali yang digunakan untuk pentas teater yang menggunakan kayu silang dan memanfaatkan tali untuk menggerakkannya.
2. Teater Dramatik
Jenis-jenis teater yang berikutnya adalah teater dramatik. Teater dramatik menggunakan perubahan karakter yang digunakan dan dibuat sedetail mungkin serta mengikuti alur dari plot. Tujuannya adalah agar penonton dapat mengikuti alur dari sebuah situasi dalam cerita yang sedang dipentaskan.
Kerja keras para aktor dan aktris harus ditonjolkan karena akan dapat memengaruhi emosi penonton sehingga pesan dan perasaan yang ada dalam cerita dapat disampaikan dengan baik.
Jenis-Jenis Teater yang Lainnya
3. Teater Gerak
Jenis-jenis teater berikutnya adalah teater gerak yang unsur utamanya merupakan gerak serta ekspresi wajah pemainnya. Dalam suatu pementasan teater gerak, adanya dialog yang dilakukan antar tokoh di dalam cerita akan sangat minim ataupun biasanya tak ada dialog sama sekali, ibarat sedang menonton pertunjukkan pantomim klasik.
Teater gerak yang masih eksis hingga saat ini yaitu pantomim, atau sebuah pertunjukan yang sunyi karena tak ada suara sama sekali. Pantomim sendiri merupakan sebuah seni yang mencoba untuk mengungkapkan ekspresi pemainnya melalui gerak serta mimik dari para pemainnya. Makna dari pesan yang hendak direalisasikan akan ditunjukkan melalui bentuk dari gerakannya tersebut.
4. Teaterikalisasi Puisi
Jenis-jenis teater yang berikutnya adalah teaterikalisasi puisi yang berdasarkan kepada sebuah karya sastra puisi. Karya sastra puisi ini biasanya hanya akan dibacakan di dalam teaterikal.
Bahan dasar dari teater ini biasanya mementingkan estetika puitik di atas pentas. Tata panggung akan dirancang sedemikian rupa agar menegaskan makna dari puisi yang dibaca. Teatrikalisasi puisi merupakan kesempatan seniman mengungkapkan ekspresi lewat puisi yang ditunjukkan dalam lakon serta tata artistik yang ada di atas pentas.
5. Drama Musikal
Drama musikal sendiri merupakan jenis-jenis teater yang menggabungkan seni tari, musik, serta seni peran. Drama musikal akan lebih mementingkan tiga unsur tersebut dibandingkan dengan dialog para pemainnya.
Biasanya, kualitas dari pemainnya juga tak hanya dinilai dari penghayatan karakter yang ditunjukkan melalui untaian dialog saja. Tetapi juga melalui suatu keharmonisan lagu ataupun gerak tari.
Di dalam pertunjukannya, akan dijadikan latar belakang sebagai suatu kombinasi antara tari, alunan musik, serta tata pentas. Sehingga hal tersebut menjadi alasan disebut sebagai drama musikal.
Drama musikal hampir sama dengan opera. Hal yang membedakannya adalah jenis-jenis musik yang digunakan. Di dalam opera, biasanya dialog para tokoh akan dinyanyikan di dalam suatu iringan musik orchestra. Sedangkan, di dalam drama musikal, jenis musik serta lagunya akan dinyanyikan secara bebas dan juga tak berlebihan.
Fungsi dari Seni Teater
Setelah mengetahui mengenai beberapa jenis-jenis teater, ada baiknya kita juga mengetahui apa itu fungsi dari teater. Terdapat beberapa fungsi dari teater khususnya di Indonesia, di antaranya:
1. Sebagai Media Ekspresi
Teater di Indonesia telah menjadi suatu seni yang fokus utamanya adalah laku serta dialog. Berbeda jika dibandingkan dengan seni musik yang justru mengedepankan serta seni tari yang juga menekankan pada keselarasan dari gerak dan irama.
Di dalam sebuah praktiknya, teater akan mengekspresikan seninya di dalam suatu bentuk gerakan tubuh serta ucapan-ucapan.
2. Sebagai Media Hiburan
Di dalam sebuah pementasannya, teater haruslah dipersiapkan dengan usaha yang maksimal. Tujuannya adalah agar penonton sendiri akan terhibur dengan pertunjukan yang akan digelar.
3. Sebagai Media Pendidikan
Di dalam sebuah pendidikan, teater juga merupakan hal yang kolektif, artinya teater tak dikerjakan sendirian. Diperlukan kerja sama tim untuk membentuk suatu pentas teater yang menarik.
Melalui pertunjukannya, teater bisa menyampaikan pesannya kepada penonton dengan baik, dan manusia juga akan lebih mengerti mengenai nilai baik serta buruk kehidupan dibandingkan hanya membaca lewat sebuah cerita.