Jenis Penyakit Kulit pada Kucing yang Paling Umum Menyerang, Perlu Diwaspadai
Berikut adalah beberapa jenis penyakit kulit pada kucing yang umum menyerang, yang pastinya perlu Anda ketahui agar Anda dapat segera memberikan perawatan dan pertolongan dengan tepat waktu.
Terdapat banyak jenis penyakit kulit pada kucing yang umum menyerang, dan hal tersebut cukup normal untuk dialami. Seperti halnya anjing,kucing juga dapat mengembangkan alergi parasit, alergi kontak, infeksi bakteri, dan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan masalah pada kondisi kulitnya.
Kulit kucing bertindak sebagai penghalang antara tubuh mereka dan dunia luar. Jika kucing memiliki penyakit pada kulitnya, maka penghalang tersebut dapat terganggu. Hal ini dapat melemahkan pertahanan tubuh mereka, dan dalam banyak kasus, menghasilkan ketidaknyamanan yang parah. Oleh karena itu, jenis penyakit kulit pada kucing ini penting untuk diketahui.
-
Kenapa kulit kendur? Munculnya kerutan atau kulit wajah yang mengendur ini disebabkan oleh adanya penurunan kadar elastin dan kolagen pada jaringan kulit.
-
Kenapa sabun muka khusus jerawat penting? Wajah berminyak dan kotor bisa meningkatkan risiko jerawat karena penumpukan kotoran dan penyumbatan pori-pori.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kue pukis menjadi matang? Setelah bagian tepinya membeku, taburkan meses di atasnya. Tunggu sampai matang, angkat, dan sajikan.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Bagaimana cara membuat pangsit kuah? Rebus air sampai mendidih. Masukkan garam, kaldu jamur, tumisan bawang putih dan minyaknya, seledri, dan daun bawang. Masukkan pangsit, masak sampai matang. Tambahkan minyak wijen secukupnya dan sajikan.
Terdapat berbagai gejala yang mengindikasikan masalah pada kulit kucing. Karena kulit kucing adalah salah satu dari sedikit organ yang dapat kita lihat dengan mudah dengan mata telanjang, penyakit kulit pada kucing juga cukup mudah dikenali.
Namun, terdapat ada ratusan penyebab penyakit kulit pada kucing. Jadi satu-satunya cara ampuh untuk mengetahui penyebab pastinya adalah dengan membawa kucing Anda ke dokter hewan.
Berikut adalah beberapa jenis penyakit kulit pada kucing yang umum menyerang, yang pastinya perlu Anda ketahui agar Anda dapat segera memberikan perawatan dan pertolongan dengan tepat waktu, dilansir darianimaltrust.org.uk.
1. Kudis
Jenis penyakit kulit pada kucing yang pertama adalah kudis. Kudis merupakan penyakit radang kulit yang disebabkan oleh berbagai jenis tungau, beberapa di antaranya memerlukan mikroskop untuk mengidentifikasinya karena tidak terlihat oleh mata manusia.
Tungau hidup dan menggali ke dalam kulit dan bulu kucing, menyebabkan garukan berlebihan, pembengkakan; dan rambut rontok di sekitar wajah, kelopak mata, leher dan punggung. Menggaruk secara intensif juga dapat menyebabkan keropeng dan kemerahan, karena kucing secara konsisten menargetkan area yang terkena dengan cakarnya.
Tungau dapat cepat dibunuh menggunakan perawatan topikal dan beberapa obat pencegah kutu biasa yang bisa Anda dapatkan di dokter hewan. Jika kucing Anda didiagnosis dengan tungau, segera bersihkan tempat tidur, kalung, dan cegah kontak dengan hewan lain sampai mereka benar-benar bebas dari parasit.
2. Tungau Telinga
Jenis penyakit kulit pada kucing yang kedua adalah akibat tungau telinga. Tungau telinga umum terjadi pada kucing, terutama pada anak kucing yang mungkin tertular dari induknya. Tetapi tungau teling pada dasarnya dapat ditemukan pada kucing dari segala usia.
Kucing akan menggaruk telinga saat terkena tungau untuk meringankan gejalanya. Tungau telinga bisa sangat gatal dan kucing akan sering menghabiskan waktu lama untuk menggosok dan menggaruk telinganya. Tungau telinga dapat menyebabkan peradangan di telinga yang jika tidak diobati juga dapat menyebabkan infeksi bakteri.
3. Kutu
Penyakit kulit pada kucing yang ketiga diakibatkan oleh kutu. Sangat penting untuk selalu melakukan perawatan pencegahan kutu pada kucing Anda, sehingga kucing memiliki peluang terbaik untuk melawan serangga apa pun yang menempel pada kulit atau bulunya.
Perawatan pencegahan kutu biasanya akan bekerja setelah dioleskan ke kulit kucing melalui peredaran sistem darah. Untuk setiap kutu yang menggigit kulitnya, kutu tersebut akan menelan darah dan terbunuh oleh larutan kimia (tidak berbahaya bagi hewan peliharaan) yang terkandung dalam obat kutu.
Tanpa jenis perawatan ini, kucing akan rentan terhadap kasus kutu dan parasit yang parah. Beberapa kucing juga ada yang alergi terhadap air liur kutu yang dapat menyebabkan rasa gatal yang luar biasa. Hal ini lantas akan menimbulkan kemerahan, luka, dan bulu yang rontok.
Kondisi ini dapat menyebabkan dermatitis milier di mana ada sangat banyak keropeng kecil, biasanya di sepanjang punggung kucing yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap gigitan kutu. Jika Anda melihat satu atau dua kutu, kemungkinan puluhan dan ratusan kutu masih ada di lingkungan kucing sehari-hari, jadi sangat penting untuk membersihkan rumah dan tempat tidur Anda secara teratur untuk menghilangkannya.
4. Alergi Lingkungan
Jenis penyakit kulit pada kucing yang ke empat disebabkan oleh alergi lingkungan. Seperti manusia, hewan peliharaan pun bisa alergi terhadap barang sehari-hari saat mereka bersentuhan dengan lingkungan sekitar. Ini bisa termasuk alergi terhadap makanan; bahan kimia tertentu yang digunakan di sekitar rumah tangga; dan debu, rumput, atau serbuk sari.
Ketika kucing alergi terhadap lingkungan sekitarnya, mereka cenderung akan sering melakukan grooming dan merasa sangat gatal, yang dapat menyebabkan bulu tidak merata. Amati kucing Anda dengan cermat, karena ini dapat membantu mengidentifikasi apakah ada waktu tertentu dalam sehari di mana mereka merasa tidak nyaman, berdasarkan apa yang mereka lakukan.
5. Alopecia yang Diinduksi Stres
Jenis penyakit kulit pada kucing yang kelima adalah alopecia yang diinduksi oleh stres. Ketika hewan peliharaan Anda stres, perilaku mereka pun berubah. Perubahan lingkungan dapat memicu stres pada hewan peliharaan, menyebabkan penipisan bulu di punggung dan perut karena terlalu sering menjilati bulu.
Dalam hal ini, yang terbaik adalah mengunjungi dokter hewan untuk mendiskusikan potensi penyebab stres pada kucing. Plug-in feromon dapat membantu meringankan kucing Anda dari kecemasan, dan menghilangkan potensi penyebab stres dari lingkungan kucing dapat mencegah kerontokan bulu lebih lanjut.
6. Jerawat
Jenis penyakit kulit pada kucing yang ke enam adalah jerawat. Jerawat (atau komedo) pada kucing biasanya muncul di dagu dan di bawah bibirnya. Dagu bisa membengkak dan menjadi merah, sehingga kucing menggaruk area tersebut untuk melawan iritasi.
Meskipun penyebab jerawat kucing masih belum diketahui, kondisi ini diperkirakan dapat dipicu oleh alergi lingkungan dan infeksi bakteri kedua.
7. Alergi Makanan
Penyakit kulit pada kucing yang selanjutnya dipicu oleh alergi makanan. Gatal di punggung, kepala, dan leher bisa mengindikasikan kucing yang alergi makanan. Proses eliminasi merupakan metode yang efektif untuk mengidentifikasi penyebab spesifik, karena jenis protein atau karbohidrat dalam makanan kucing dapat memicu alergi.
Sangat penting bahwa diet eliminasi dilakukan dengan hati-hati pada kucing karena mereka memiliki kebutuhan protein makanan yang sangat spesifik dan jika diberi makanan yang salah dapat menyebabkan penyakit serius.
8. Abses
Abses adalah jenis penyakit kulit pada kucing lainnya yang dapat menyerang. Sayatan dan goresan akibat perkelahian kucing dapat menyebabkan masalah kulit pada kucing Anda, karena mereka mengiritasi area yang terkena dengan menggaruk dan gatal. Cakar tajam mereka dapat memotong kulit, menciptakan luka terbuka bagi bakteri untuk masuk.
Jika Anda melihat adanya pembengkakan dan abses berisi nanah, ini adalah tanda infeksi. Anda bisa merawatnya dengan menjaga kebersihan area tersebut dan menerapkan perawatan medis yang ditentukan oleh dokter hewan. Kucing yang mengalami abses seringkali tampak tidak sehat, pendiam namun tetap menghabiskan makanannya.
9. Infeksi Jamur
Infeksi jamur adalah jenis penyakit kulit yang berikutnya. Jamur sangat menular baik bagi manusia maupun hewan, jadi sangat penting untuk segera menghubungi dokter hewan jika Anda menemukan tanda-tanda jamur pada kulit kucing Anda. Jamur kucing biasanya terlihat seperti lingkaran merah yang menonjol pada kulit dan bisa menjadi berkerak, merah, dan menebalkan kulit.
Seperti halnya kondisi kulit kucing lainnya, kerontokan juga bisa terjadi di area yang terinfeksi. Sangat disarankan untuk membersihkan rumah, membersihkan karpet, dan mencuci semua tempat tidur untuk menghilangkan spora jamur agar tak berkembang biak.
10. Dermatosis Endokrin
Jenis penyakit kulit pada kucing yang terakhir adalah dermatosis endokrin. Ketombe, gatal, dan bulu kering atau rambut rontok dapat mengindikasikan kondisi kulit yang tak sehat pada kucing, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Dokter hewan akan menjalankan beberapa tes dan melihat gejala lain untuk mencari tahu penyebabnya.