Jenis Puasa sebelum Idul Adha, Berikut Bacaan Niat dan Hukumnya
Puasa sebelum Idul Adha tentunya berbeda dengan puasa Ramadan yang wajib hukumnya. Di antara jenis puasa Idul Adha tersebut adalah puasa Tarwiyah yang dilakukan setiap tanggal 8 Zulhijah atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha, dan puasa Arafah pada 9 Zulhijah atau sehari sebelum Idul Adha.
Puasa sebelum Idul Adha adalah suatu amalan yang disunahkan oleh Rasulullah SAW. Puasa sebelum Idul Adha merupakan cara untuk mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dari Allah SWT yang bisa Anda lakukan di bulan Zulhijah.
Puasa sebelum Idul Adha tentunya berbeda dengan puasa Ramadan yang wajib hukumnya. Di antara jenis puasa Idul Adha tersebut adalah puasa Tarwiyah yang dilakukan setiap tanggal 8 Zulhijah atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha, dan puasa Arafah pada 9 Zulhijah atau sehari sebelum Idul Adha.
-
Apa saja manfaat berpuasa Idul Adha? Puasa Idul Adha termasuk jenis puasa sunah yang memiliki banyak kebaikan di dalamnya. Berikut beberapa manfaat keutamaan puasa Idul Adha yang bisa didapatkan:1. Menghapus Dosa 2 Tahun:Puasa pada Hari Raya Idul Adha memiliki keutamaan yang besar, yaitu dapat menghapus dosa selama 2 tahun. Hal ini dikarenakan puasa tersebut dianggap sebagai satu amalan yang istimewa di hadapan Allah SWT. Dengan menjalankan puasa Idul Adha dengan niat yang tulus dan penuh keikhlasan, kita dapat memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan selama 2 tahun terakhir.
-
Kenapa puasa Idul Adha memiliki keutamaan tersendiri? Meski hukumnya sunah, namun puasa Idul Adha memiliki keutamaan yang baik bagi umat muslim. Keutamaannya dapat melipatkangakan pahala serta mampu menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat.
-
Kapan puasa Idul Adha dilakukan? Puasa sunah menjelang Idul Adha, dapat dilakukan pada tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah, tanggal 8 Dzulhijjah untuk puasa Tarwiyah, dan tanggal 9 Dzulhijjah untuk puasa Arafah.
-
Bagaimana cara menunaikan puasa Idul Adha? Bagi yang ingin menunaikan, penting untuk memperhatikan niat puasa Idul Adha dengan baik dan benar. Berikut niat puasa Idul Adha dan penjelasan lainnya.
-
Apa makna dari perayaan Idul Adha? Hari Raya Idul Adha merupakan perayaan yang penuh makna di dalamnya. Perayaan ini memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail, serta sebagai ungkapan syukuran atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
-
Bagaimana cara melaksanakan puasa Idul Adha? Secara umum, puasa Idul Adha dilakukan sama seperti puasa wajib. Puasa sunah Dzulhijjah dilakukan mulai dari waktu fajar hingga terbenam matahari, yaitu waktu maghrib.
Selain puasa Tarwiyah dan Arafah, ada pula puasa 7 hari di awal bulan Zulhijah yang dapat diamalkan. Semuanya memiliki kemuliaan dan maknanya sendiri-sendiri.
Dilansir dari Liputan 6, berikut penjelasan selengkapnya mengenai jenis puasa sebelum Idul Adha yang patut disimak.
Hadis tentang Keutamaan Puasa sebelum Idul Adha
Puasa sebelum Idul Adha memang bukan suatu ibadah wajib alias sunah. Namun, ada banyak keutamaan dan manfaat yang bisa diperoleh darinya. Untuk itu, banyak umat muslim yang berbondong-bondong melakukannya setiap tahun guna menambah pundi-pundi pahala.
Anjuran untuk memperbanyak amal ibadah pun tercatat dalam beberapa hadis nabi. Salah satunya adalah seperti yang tertuang dalam hadis riwayat Ibnu Abbas dalam Tirmidzi berikut ini di mana Rasulullah SAW berkata;
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر
Artinya: “Tak ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari (di bulan Zulhijah) ini.” (HR. At-Tirmidzi).
Para ulama pun menggunakan hadis tersebut sebagai dalil anjuran puasa di awal bulan Zulhijah. Hal ini sebagaimana termaktub dalam kitab Ibnu Majah yang berjudul Shiyamul ‘asyr (puasa sepuluh hari). Selain itu, Ibnu Hajar al Asqalani dalam kitabnya Fathul Baari juga mengatakan:
واستدل به على فضل صيام عشر ذي الحجة لاندراج الصوم في العمل
Artinya: “Hadis ini menjadi dalil atas keutamaan puasa sepuluh hari di bulan Zulhijah, karena puasa termasuk amalan saleh.”
Puasa 7 Hari pada Awal Bulan Zulhijah
Jenis puasa sebelum Idul Adha pertama yang bisa Anda amalkan adalah puasa di 7 hari pertama bulan Zulhijah. Waktu ini menjadi istimewa dan dianjurkan untuk berpuasa oleh karena beberapa hal besar yang berkaitan dengan perubahan kehidupan manusia di muka bumi.
Sebagaimana dijelaskan, hari pertama bulan Zulhijah adalah hari dimaafkannya Nabi Adam AS oleh Allah SWT, setelah dirinya melakukan kesalahan memakan buah khuldi. Hari kedua bulan Zulhijah merupakan hari diselamatkannya Nabi Yunus AS oleh ikan Nun setelah beberapa hari berada di dalam perut ikan sembari terus bertasbih dan beribadah kepada Allah SWT.
Hari ketiga adalah hari dikabulkannya doa Nabi Zakariya AS yang dikaruniai anak bernama Yahya. Hari keempat bulan Zulhijah merupakan hari lahirnya Nabi Isa AS ke muka bumi. Disusul oleh hari kelima Zulhijah yang adalah hari kelahiran Nabi Musa AS. Lalu hari keenam Zulhijah merupakan hari-hari kemenangan para Nabi dalam berjuang menegakkan ajaran tauhid. Terakhir pada hari ketujuh, adalah hari ditutupnya pintu neraka Jahanam.
Setelah mengetahui peristiwa-peristiwa penting di 7 hari pertama bulan Zulhijah dalam sejarah Islam, maka akan baik bagi Anda untuk menegakkan ibadah guna memperingatinya dengan cara berpuasa sunnah. Adapun niat puasa sebelum Idul Adha selama 7 hari ini adalah sebagai berikut;
نويت صوم شهر ذى الحجة سنة لله تعالى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjati sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa sunah bulan Zulhijah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Tarwiyah
Jenis puasa sebelum Idul Adha yang kedua adalah puasa Tarwiyah. Usai menjalankan puasa di 7 hari awal bulan Zulhijah, Anda bisa melanjutkan ibadah sunah dengan berpuasa Tarwiyah.
Puasa Tarwiyah adalah puasa sebelum Idul Adha yang disunahkan, tepatnya dilakukan pada tanggal 8 Zulhijah. Sunah puasa ini terangkum dalam hadis yang menyatakan bahwa sepersepuluh bulan Zulhijah adalah hari-hari yang istimewa.
Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda;
ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا: يا رسول الله! ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك شيء
Artinya: “Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Zulhjjah. Para sahabat bertanya ; Ya Rasulullah! Walaupun jihad di jalan Allah ? Sabda Rasulullah: Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya (menjadi syahid).” (HR. Bukhari).
Adapun niat puasa Tarwiyah sebagai puasa sebelum Idul Adha selajutnya adalah sebagai berikut;
نويت صوم التروية سنة لله تعالى
Nawaitu shauma al tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat berpuasa sunah tarwiyah karena Allah ta’ala.”
Puasa Arafah
Puasa sebelum Idul Adha ketiga yang disunahkan selanjutnya adalah puasa Arafah. Jenis puasa sebelum Idul Adha ini adalah ibadan sunah yang dilaksanakan pada hari Arafah tanggal 9 Zulhijah.
Puasa sunah Arafah diperuntukkan bagi umat muslim yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji. Hari Arafah disebut sebagai hari yang paling utama (afdhal al ayyam), sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Muslim berikut ini;
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Artinya: “Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan dari api neraka dibanding hari Arafah.”
Dalam kitab Sahih Muslim, keutamaan puasa Arafah juga diriwayatkan oleh Abu Qatadah dari Rasulullah SAW yang bunyinya;
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Artinya: “Puasa di hari arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lewat dan akan datang, dan puasa asyura (10 Muharram) mampu menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Adapun bacaan niat puasa snnah Arafah sebagai puasa sebelum Idul Adha adalah sebagai berikut;
نويتُ صومَ عرفة سُنّةً لله تعالى
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala.”