Keseruan Riyoyo Kupat Mini di Surabaya, Anak-anak Jual Aneka Makanan Minuman Bisa Dibeli Tanpa Uang
Anak-anak ini mengenakan pakaian dan riasan sesuai tema dagangan mereka
Anak-anak ini mengenakan pakaian dan riasan sesuai tema dagangan mereka
Keseruan Riyoyo Kupat Mini di Surabaya, Anak-anak Jual Aneka Makanan Minuman Bisa Dibeli Tanpa Uang
Sepekan setelah Hari Raya Idulfitri, masyarakat Jawa menyelenggarakan tradisi riyoyo kupat atau lebaran ketupat. Pelaksanaan lebaran ketupat di berbagai daerah berbeda, disesuaikan dengan kebiasaan dan potensi masyarakat setempat.
- Hanya Jual Kangkung dan Bayam, Pria Ini Raup Omzet Rp30 Juta Perbulan Bikin Geleng-geleng Kepala
- Terungkap Modus Ketua Yayasan Anak Bali Luih I Made Aryadana Jual Beli Anak Berkedok Adopsi
- Kisah Sukses Armida, Jual Baju Anak & Bayi Gunakan Kain Nusantara Hingga Raup Omzet Rp35 Juta per Bulan
- Sebut Anak Menganggur dan Tak Mau Kerja, Lansia Penjual Kerupuk Ini Cari Nafkah Demi Obati Sakit Jantung dan Mata
Riyoyo Kupat Mini
Perayaan lebaran ketupat di Sukolilo, Kota Surabaya, cukup mencuri perhatian karena berbeda dari daerah lain. Tradisi yang disebut Riyoyo Kupat Mini yang digelar pada hari kedelapan Idulfitri ini melibatkan anak-anak secara aktif.
Tradisi ini digelar sepanjang jalan kawasan Sukolilo Baru Pantai Kenjeran pada Rabu (17/4/2024) pagi. Diawali dengan para orang tua menyiapkan lapak-lapak dagangan berisi aneka makanan dan minuman di tepi jalan.
Selanjutnya, anak-anak yang sudah mengenakan kostum dan berdandan sesuai tema dagangan mulai menjaga lapaknya. Anak-anak yang berdagang Soto Madura mengenakan pakaian khas Pulau Garam itu.
Edukasi untuk Anak
Warga kampung nelayan Sukolilo ini menggelar Riyoyo Kupat Mini sebagai bentuk syukur atas limpahan rezeki serta perayaan usai puasa enam hari di bulan Syawal.
Selain itu, tradisi ini juga merupakan bentuk edukasi terhadap anak-anak agar jiwa kewirausahaannya muncul. Hal ini diimplementasikan dengan cara melibatkan anak-anak sebagai penjual aneka makanan dan minuman.
Beli tanpa Uang
Setiap tahun, tradisi ini selalu ramai. Tak lama setelah anak-anak siap menjajakan makanan dan minumannya, para warga mulai dari anak-anak hingga lansia berebut mengelilingi lapak untuk membeli makanan dan minuman.
Menariknya, proses jual beli makanan dan minuman di sini dilakukan tanpa menggunakan uang alias gratis. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, dengan akad "tumbas" tanpa uang, warga bebas menikmati aneka kudapan.
Aneka Kudapan
Selain ketupat mini, di sini ujuga ada Lodeh Kerokan Bung (khas kampung nelayan), bakso, opor ayam, soto Madura, aneka lontong, jajanan pasar, dan minuman.