Kapal Menabrak Karang dan Kandas, Begini Nasib Pemudik Gratis KM Sabuk Nusantara 91
Angkutan kapal gratis untuk pemudik yang dioperasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menabrak karang dan sempat terombang-ambing di Pulau Setabok. Begini nasib para penumpangnya.
Angkutan kapal gratis untuk pemudik yang dioperasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, KM Sabuk Nusantara 91, menabrak karang dan sempat terombang-ambing di Pulau Setabok, Kepulauan Sapeken, Sumenep, Jawa Timur pada Kamis (5/5) siang.
Malam hari berikutnya, M Sabuk Nusantara 91 sudah mengapung (lepas kandas) dan kembali sandar di Pelabuhan Sapeken.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Kenapa sabun muka khusus jerawat penting? Wajah berminyak dan kotor bisa meningkatkan risiko jerawat karena penumpukan kotoran dan penyumbatan pori-pori.
-
Kenapa Jamak Takhir diberikan kepada umat muslim? Menjamak salat adalah salah satu bentuk keringanan (rukhsah) yang diberikan oleh syariat Islam kepada para pemeluknya dikarenakan beberapa sebab yang melegalkan salat untuk dapat dijamak.
-
Kapan musim hujan dimulai? Musim hujan telah tiba. Selain membawa kebahagiaan dan kesegaran, musim hujan juga membawa berbagai penyakit, salah satunya adalah flu.
-
Bagaimana bentuk Jurig Jarian? Mulai dari perempuan berambut panjang, sosok bertubuh tinggi dan besar sampai yang menyerupai tuyul karena ukurannya yang kecil dan berkepala botak.
"Saat ini kapal sudah lepas kandas dan telah bersandar di pelabuhan. Semua penumpang selamat," ujar Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti, Jumat malam.
Evakuasi Penumpang
KM Sabuk Nusantara 91 berhasil lepas kandas saat air pasang maksimum sekitar pukul 12.00 WIB.
Sebelum lepas kandas, tim gabungan dari Polsek dan Koramil Sapeken dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengevakuasi 37 orang penumpang yang masih bertahan di kapal.
Selain meringankan beban muatan kapal, evakuasi terhadap 37 penumpang dilakukan agar mereka bisa membeli makanan di daratan.
"Evakuasi dilakukan sekitar pukul 11.30 WIB dengan menggunakan kapal kayu menuju Pelabuhan Sapeken," lanjut AKP Widiarti, dikutip dari Antara.
Kapal berhasil bersandar di Pelabuhan Sapeken
Lebih lanjut, Ia menuturkan, jumlah keseluruhan penumpang kapal sebanyak 50 orang, termasuk anak buah kapal.
"Dari 50 itu, 37 orang dievakuasi, sedangkan sisanya yang merupakan ABK tetap di kapal untuk mengoperasikan kapal," jelasnya.
Sekitar pukul 12.06 WIB, setelah semua penumpang dievakuasi, kapal berhasil mundur.
Kemudian pada pukul 13.02 WIB kapal berhasil bersandar di Pelabuhan Sapeken.
Diperbaiki
©2022 Merdeka.com/Dok. Polri
KM Sabuk Nusantara 91 akan berada di Pelabuhan Sapeken untuk diperbaiki. Sementara itu, para penumpang dialihkan ke kapal pengganti yakni KM Sabuk Nusantara 115.
"Hasil pemeriksaan sementara, hanya kerusakan ringan, sebab Sabuk Nusantara 91 kandas di pasir halus," ujar Kepala Syahbandar Unit Penyelenggara Pelayanan (UPP) Kelas III Sapeken Edy Kuswanto .
Kapal Menabrak Karang dan Kandas
KM Sabuk Nusantara 91 kandas dan menabrak karang, pada Kamis (5/5/2022) sekitar pukul 12.15 WIB, karena nakhoda kapal terlalu melaju ke arah kiri sehingga terbaru arus.
Kapal Sabuk Nusantara 91 dengan tujuan Pelabuhan Sapeken - Kangean - Kalianget yang kandas di Perairan Setabok setelah menabrak karang di Teluk Sapatako.
Setelah melakukan perjalanan sekitar 30 menit, kapal motor itu tiba-tiba melambung. Pada saat yang sama terdengar ledakan keras di lambung kapal akibat benturan karang.
Kapal Sabuk Nusantara 91 merupakan satu dari empat kapal yang dioperasikan Pemkab Sumenep untuk melayani mudik gratis ke kepulauan di Sumenep pada masa Lebaran 1443 Hijriah.
Tiga kapal lainnya yakni Kapal Dharma Kartika, Kapal Satya Kencana, dan Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) III.
(mdk/rka)