Kondisi Terbaru Gunung Arjuno Kebakaran, Hutan Ribuan Hektare Habis Dilahap Api
Kebakaran di kawasan Gunung Arjuno berlangsung sejak Sabtu (26/8). Ini potret terbarunya.
Gunung Arjuno menambah daftar panjang kebakaran hutan di Indonesia pada musim kemarau tahun ini.
Kondisi Terbaru Gunung Arjuno Kebakaran, Hutan Ribuan Hektare Habis Dilahap Api
Kebakaran hutan di kawasan Gunung Arjuno terjadi sejak Sabtu (26/8) dini hari. Kebakaran diduga karena aktivitas perburuan liar. Pemburu sengaja membakar hutan untuk memudahkan aktivitas berburu satwa.
Gunung Arjuno
Gunung yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan ini memiliki tinggi 3.339 Mdpl. Kawasan Gunung Arjuno masuk kawasan Tahura Raden Soerjo yang jadi habitat sejumlah satwa, seperti monyet ekor panjang, elang Jawa, kera hitam, landak, ular sawah, dan lain sebagainya.
- Kondisi Terkini Kebakaran Hutan Lereng Gunung Lawu, Terjadi Tiga Kali dalam Sebulan
- Parahnya Dampak Kebakaran Gunung Arjuno, Rusa Mati Terpanggang & Nasib Ratusan Lainnya Satwa Terancam
- Jalur Berbukit, Kebakaran Hutan di Lereng Gunung Arjuno Sulit Dipadamkan
- Kondisi Terbaru Munir Bos Kertas yang Dibacok Anak Kandung Pembunuh Ibu di Depok
Kronologi Kejadian
Titik api muncul pertama kali di Curah Sriti, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Sabtu (26/8) dini hari. Pada Minggu, diketahui ada tujuh titik api di kawasan tersebut. Hari itu, tim gabungan berhasil memadamkan lima titik api.
Sementara itu, kebakaran di kawasan Gunung Arjuno masih berlangsung hingga beberapa hari kemudian.
Sekitar 1.200 hektare hutan di kawasan Gunung Arjuno terdampak kebakaran.
Proses Pemadaman Api
Sejak Rabu (30/8), tim BNPB melakukan observasi. Selanjutnya, pada Sabtu (2/9/2023), tim BNPB mengguyur air sebanyak 13 rit dengan sekali lepas air 800 liter sesuai titik api yang masih ada.
Masyarakat sekitar hutan juga membuat pembatas agar api tidak meluas. Tetapi ada potensi kebakaran meluas jika api terdorong angin kencang.
"Saya ikut menyaksikan dari heli BNPB, masih ditemukan titik api cukup panjang," ujar Khofifah, Sabtu (2/9).
Kemarau Panjang
Mantan Mensos RI itu menambahkan, ada prediksi saat ini kemarau kering dan potensi berlangsung lama. Dia mengimbau masyarakat Jatim melakukan sholat istisqo' (minta hujan) di tanah lapang maupun halaman luar masjid.