Marak Hewan Liar Masuk Pemukiman Warga Trenggalek, Cara Damkar Evakuasi Jadi Sorotan
Sepanjang tahun 2022,cukup banyak hewan liar yang masuk pemukiman warga bahkan menyerang pemilik rumah. Aksi tim pemadam kebakaran evakuasi hewan berbahaya itu tuai sorotan.
Sepanjang tahun 2022, Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menerima cukup banyak aduan terkait hewan liar yang masuk pemukiman warga.
"Dalam kurun setahun kemarin kami melakukan evakuasi sarang tawon sebanyak 63 kegiatan dan evakuasi ular sebanyak 57 kegiatan,” kata Kepala Seksi Penyelamatan Kebakaran dan Non Kebakaran, Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek Burhanuddin, Kamis (12/1/2023).
-
Kenapa Ngitung Batih di Trenggalek dilakukan? Tujuannya untuk menyelamatkan batin dirisendiri agar jiwa dan raga tetap utuh, serta untuk memperoleh keselamatan, keberkahan, kebahagiaan dalam hidup di dunia dan di akhirat.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Ngitung Batih di Trenggalek? Ngitung batih adalah menjumlah anggota keluarga per rumah. Arti ini juga berkaitan dengan jumlah uba rampe takir plonthang yang akan disiapkan. Misalnya keluarga A berjumlah 7 orang, maka perlu dibuat takir plonthang sebanyak tujuh buah.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa yang digambarkan oleh Tari Kridhajati? Jika memperhatikan gerakannya, tarian ini menggambarkan proses kinerja kerajinan ukir mulai dari pencarian kayu di hutan, menggambar objek di kayu, menatah, hingga diplitur dengan warna-warni yang memukau.
Pengalaman mengevakuasi puluhan hewan liar itu, kata Burhan, menjadi kesempatan tim damkar dalam penanganan situasi kedaruratan lingkungan yang berkaitan dengan hewan liar berbahaya di lingkungan pemukiman warga.
Adapun hewan liar yang masuk pemukiman warga antara lain berbagai jenis ular, tawon vespa affinist, primata ataupun hewan berbahaya lain.
Didominasi Ular Piton Sanca
Hewan ular yang dievakuasi dari rumah warga didominasi ular jenis piton sanca kembang dan tali picis. Ular jenis sanca kembang mayoritas dievakuasi di sekitar kandang ternak milik warga.
"Sebagian di antaranya dilaporkan sudah memangsa hewan ternak warga. Lokasinya banyak di sekitar kandang ternak, tapi ada juga di area dalam pemilik rumah,” jelas Burhan, dikutip dari Antara.
Ular Dibawa ke Kantor Damkar untuk Diamati
Ular-ular yang telah dievakuasi dari pemukiman warga kemudian dibawa ke kantor pemadam kebakaran untuk diamati perkembangannya. Dalam pelaksanaannya, pihak pemadam kebakaran menggandeng relawan yang memiliki latar belakang pencinta reptil.
Selanjutnya, ular akan dikembalikan ke habitatnya yang jauh dari pemukiman warga setelah dinyatakan layak hidup di alam liar.
“Tapi kalau ular cobra dan sejenisnya berbeda perlakuan. Kami koordinasikan dengan BBKSDA. Ada beberapa ular king cobra yang kami evakuasi dari rumah warga dan kami serahkan ke BBKSDA,” imbuh dia.
Serang Warga
Adapun dari total puluhan hewan berbahaya yang dievakuasi petugas pemadam kebakaran Kabupaten Trenggalek, sebagian di antaranya dilaporkan pernah menyerang pemilik rumah.
Hewan yang paling sering menyerang pemilik rumah adalah tawon vespa affinist. Bahkan serangan tawon ini dilaporkan lebih sering daripada ular. Beruntung tak ada korban jiwa akibat serangan hewan berbahaya tersebut.
"Membahayakan, basmi dulu tawonnya kemudian kami evakuasi sarang itu dari rumah warga," tandas Burhan.