Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli
Walaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Walaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli
Desa Ploso merupakan salah satu desa di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan. Desa itu berada di wilayah perbukitan.
Pemandangan di desa tersebut begitu indah memanjakan mata dan suasananya begitu damai. Walaupun berada di daerah pelosok, namun di desa itu terdapat sebuah pasar.
-
Bagaimana suasana di Pasar Awi Campernik? Suguhkan Suasana Syahdu Khas Perdesaan Sunda Mengutip Instagram Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat (Disparbud), Pasar Awi Campernik memang dikonsep layaknya perkampungan Sunda zaman nenek moyang dulu. Di gerbang masuk, pengunjung sudah disambut dengan terowongan bambu di sepanjang jalan setapak menuju lokasi. Belum lagi lapak pedagang yang menggunakan meja bambu, dengan beberapa pemiliknya yang berpakaian pangsi dan topi caping.
-
Bagaimana suasana di Pasar Lama Kota Tangerang menjelang Imlek? Nuansa Imlek sudah terasa di area Pasar Lama Kota Tangerang. Pernak pernik sampai kuliner khas peranakan tersaji lengkap di sini. Mengunjungi Pasar Lama Kota Tangerang, Suguhkan Ragam Kuliner sampai Pernak Pernik Khas Imlek Suasana Imlek sudah terasa di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, Banten. Sejak pintu masuk, ornamen lampion serta hiasan bernuansa merah langsung menyambut para pengunjung.Beberapa hari menjelang Imlek, warga etnis Tionghoa tampak memadati lokasi Pasar Lama. Mereka berburu berbagai perlengkapan sampai kuliner yang akan disajikan untuk sanak keluarga.
-
Bagaimana Ledok Tinjon menghadirkan suasana pasar tradisional di pedesaan? Ledok Tinjon merupakan wisata unik dengan konsep anti mainstream berupa pasar berkonsep tradisional Jawa yang memanfaatkan hutan bambu sebagai lokasi jual belinya.
-
Bagaimana suasana di Desa Wisata Cimaja? Desa Wisata Cimaja jadi salah satu destinasi wisata terbaik di Sukabumi karena suasananya mirip di Bali.
-
Bagaimana suasana Pasar Loak Lemahwungkuk? Bagi yang melintas mulai dari Jalan Ariodinoto sampai Pulasaren, suara musik, radio, pengeras suara sampai televisi akan terdengar bersahutan di sini.
-
Bagaimana suasana Lembah Pasir Sumbul? Suasananya betul-betul menenangkan, sehingga cocok jadi tempat wisata individu maupun keluarga dan sahabat.
Hari masih pagi saat kanal YouTube Jejak Richard mengunjungi pasar tradisional Ploso melalui video yang diunggah pada 25 Januari lalu. Hari itu langit mendung. Transaksi jual beli sudah terlihat walau suasananya tidak terlalu ramai.
Pada jam 7 pagi, suasana pasar masih sepi. Halaman pasarnya sebenarnya cukup luas. Namun banyak lapak yang kosong.
Pak Wuri, salah seorang pedagang ayam yang berjualan di pasar itu, mengatakan bahwa suasana pasar memang hampir selalu sepi.
“Makanya susah kalau jualan di sini. Sebenarnya sudah dikasih rezeki sama yang kuasa tapi nyarinya itu yang bingung,” curhat Pak Wuri dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard.
Pak Wuri mengatakan, Pasar Ploso buka tiap hari pasaran Wage. Tapi walaupun hanya buka tiap lima hari sekali, suasana pasar masih tetap saja sepi.
Di tengah sepinya pengunjung, beberapa pedagang tetap memilih bertahan untuk berjualan di pasar itu.
Lokasi Pasar Ploso sebenarnya cukup strategis. Selain berada di persimpangan yang paling sering dilalui kendaraan, di dekat sana ada kantor desa dan juga sekolah.
- Pasar Tumpah di Jl Merdeka Bogor Marak Pungli, dari Preman hingga Anggota Dinas Lingkungan Hidup
- Melihat Suasana Pasar Tradisional Selo, Eksotisme di Lembah Merapi-Merbabu
- Lakukan Blusukan ke Pasar hingga Main Bulu Tangkis Bareng Warga, Begini Cara Mangkunegara X Sambut Tahun Baru Jawa
- Palak Pedagang, Seorang Preman Tewas Ditikam di Pasar Baru Bekasi
Tak jauh dari Pasar Tradisional Ploso, ada lapak jualan milik Mbah Tukinem.
Di warungnya, Mbah Tukinem berjualan pecel, tape, dan dawet. Warung Mbah Tukinem sering disinggahi warga sekitar yang ingin jajan di tengah aktivitas mereka yang menguras tenaga.
“Namanya orang gunung mas jika masih bisa gerak ya bekerja. Kalau hanya diam saja ya nggak bisa ngasih makan anak,” kata seorang ibu-ibu pencari rumput yang saat itu singgah di warung Mbah Tukinem.
Harga menu makan dan minum Mbah Tukinem tergolong murah. Satu porsi tape harganya Rp1.000, sedangkan segelas dawet harganya Rp1.500.
“Seharunya harganya Rp2.000 soalnya harga gula lagi mahal,” kata ibu-ibu itu.
“Sebenarnya harga dawet Rp 1.000. Cuma sekarang lagi naik,” tanggap Mbah Tukinem.
Dawet Mbah Tukinem rasanya manis dan lembut. Tak heran banyak warga yang singgah ke warungnya untuk sekedar melepas dahaga. Bu Yami salah satunya. Ia baru saja pulang setelah berbelanja di Pasar Tradisional Ploso.
Walaupun sudah tua, Mbah Tukinem masih semangat bekerja. Selain berjualan dawet, dia juga masih bekerja ke ladang.
“Saya cuma jualan lima hari sekali. Kalau nggak jualan ya saya ke hutan. Saya sudah biasa ke hutan. Apalagi sekarang jagungnya sudah mulai panen,” kata Mbah Tukinem.