Mengenal Musik Oklik Bojonegoro, Dulu Dipercaya Bisa Usir Roh Jahat dan Pagebluk
Alat musik tradisional ini dulu muncul saat masa pagebluk
Kesenian tradisional ini hanya ada di Bojonegoro
Mengenal Musik Oklik Bojonegoro, Dulu Dipercaya Bisa Usir Roh Jahat dan Pagebluk
Pawai Oklik Bojonegoro bakal digelar Kamis (7/9/2023) malam. Kegiatan yang akan dimulai dari Jalan Mas Tumapel itu dimulai pulul 19.30 WIB. Warga bisa menyaksikan acara ini sebagai hiburan maupun edukasi untuk anak-anak.
Sejarah
Berdasarkan cerita tutur masyarakat, musik oklik tercipta karena adanya pagebluk yang melanda sebuah desa di Bojonegoro, yakni Desa Sobontoro, Kecamatan Balen. Wabah ini terjadi pada masa peralihan zaman kerajaan di mana kepercayaan terhadap hal mistis masih kuat.
Penelitian yang dilakukan Karyawanto (2018) menjelaskan, sejarah oklik ini bermula saat sebuah desa terjangkit wabah mematikan. Setiap hari selalu ada warga yang meninggal karena wabah penyakit tersebut.
-
Kenapa kerupuk klenteng Bojonegoro terkenal? Kerupuk ini diburu banyak orang. Kerupuk sering hadir di meja makan sebagai lauk pelengkap. Bahkan tak jarang ia jadi lauk utama. Rasa kerupuk yang gurih membuat nafsu makan bertambah.
-
Apa yang dimaksud dengan "jodoh kembar" dalam tradisi Jawa? Menurut kepercayaan Jawa, anak kedua dan anak ketiga disebut sebagai "jodoh kembar" atau "lurah wracikan". Mereka diyakini dibawa oleh takdir sebagai pasangan yang sempurna satu sama lain.
-
Bagaimana cara masyarakat Bangka Belitung menjalankan tradisi Kelekak? Kelekak adalah tanaman buah yang bisa dimanfaatkan hasilnya dan sudah berbentuk layaknya hutan. Tak tanggung-tanggung, masyarakat pedesaan di Bangka Belitung sudah melakukan Kelekak hingga seluas dua hektare bahkan lebih.
-
Apa tradisi adat yang dirayakan di Desa Olehsari, Banyuwangi? Ritual adat Seblang Desa Olehsari, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, digelar selama satu pekan, sejak 15 April - 21 April.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Apa yang menjadi salah satu ciri khas budaya di Kecamatan Gegesik, Cirebon? Masyarakat Cirebon mengenal Gegesik sebagai salah satu kecamatan yang terletak di sisi barat kota tersebut. Selain identik dengan kuliner Gayamnya, ternyata wilayah ini juga dikenal sebagai pelestari budaya lokal, salah satu yang unik adalah berburu tikus.
Imbauan tersebut dijelaskan dalam bahasa Jawa: “yen siro kepingin mandek tekan pagebluk iki, utawa untran-untran e duratmoko, ngethok o pring sak ros, thuthukono uluk-uluk, lakonono limang perkoro.”
Kalimat di atas dapat diartikan sebagai berikut; “apabila kamu ingin menghentikan wabah ini, atau segala amarah duratmaka, potongah bambu satu ruas, dipukul perlahan dan bersama-sama, lakukanlah lima hal."
Lima hal yang dimaksudkan dalam kalimat tersebut meliputi:
1. Resikono grumbul. Masyarakat desa harus membersihkan semak-semak belukar di sekitar lingkungan tempat tinggal. Pasalnya, semak belukar secara kepercayaan dianggap sebagai tempat bersembunyi roh jahat yang mengganggu.
2. Ilenono banyu. Masyarakat Desa Sobontoro dihimbau mengalirkan air pada sungai-sungai, selokan atau sumber air lain agar tidak ada hal yang tersumbat. Harapannya, kehidupan masyarakat desa lancar dan tidak seret.
3. Tanduro empon-empon (tanaman obat keluarga). Masyarakat yang menanam empon-empon diharapkan mampu melakukan pengobatan mandiri melalui obat-obat yang telah ditanam.
4. Ndungo supoyo slamet. Setelah masyarakat melakukan hal-hal di atas, terakhir tetap berdoa kepada Tuhan agar diselamatkan dari pagebluk.
5. Gaweo cakruk, pos jaga yang ada di sebuah kompleks atau perkampungan warga. Cakruk dijaga oleh warga secara bergantian.
(Foto: Pemkab Bojonegiri}
Permainan Oklik
Masyarakat menjalankan hal-hal tersebut secara sungguh sungguh, khususnya dalam permainan oklik. Setiap malam warga desa keliling untuk memainkan oklik dengan tujuan mengusir roh jahat. Kepercayaan ini dulunya masih dianggap sebagai perbuatan agung dan sakral. Ritual demi ritual dilakukan oleh masyaraka hingga perlahan pagebluk jilang dari Desa Sobontoro. (Foto: Pemkab Blora)
Kesenian
Proses perubahan oklik dari alat komunikasi dan sarana ritual pengobatan warga kemudian menjadi kesenian dengan sendirinya. Dulunya alat musik ini dipukul secara tidak beraturan dengan pola ritmis abstrak.
Suatu ketika ada perkumpulan beberapa penunggu cakruk yang memainkan oklik secara bersama-sama. Mereka dapat menciptakan pola ritme serempak dan rancak ketika dibunyikan bersama-sama. Oklik kemudian dikenal sebagai kesenian asli Bojonegoro.
Tidak hanya sekadar alat musik yang tiba-tiba muncul, ada filosofi mendalam dan kilas balik sejarah yang menjadi latar belakang terciptanya alat musik oklik.
Alat musik oklik disebut alat musik idiophone atau satu sumber suara. Oklik sebagai alat musik perkusi yang digunakan sebagai pengiring kidungan atau tetembungan. Dalam tetembungannya selalu ada pengulangan atau repetisi. Secara organologi, alat musik oklik tercipta dari bambu yang dipotong sebesar ruas bambu. Proses pembuatan alat musik oklik ini melalui beberapa tahapan. (Foto: Wikipedia)
- Mengenal Gonrang Sipitu-pitu, Alat Musik Tradisional Simalungun yang Penting dalam Upacara Kematian
- Mengenal Rontek Perpaduan Musik Tradisional dan Modern Khas Pacitan, Awalnya untuk Bangunkan Orang Sahur
- Mengulik Gajeuma, Alat Musik Tradisional Mentawai yang Terbuat dari Kulit Biawak
- Uniknya Seni Jipeng Khas Sukabumi, Pagelaran Musik Nenek Moyang dengan Alat Musik Modern