Mengunjungi Klenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Terluas di Asia Tenggara
Klenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Jawa Timur bisa menjadi pilihan wisata religi yang menarik. Klenteng ini memiliki sejumlah pesona yang tidak dimiliki klenteng-klenteng lain. Konon, klenteng ini merupakan klenteng terluas di Asia Tenggara.
Ada banyak tempat ibadah yang menarik di Indonesia, entah dari segi arsitektural, cerita sejarah, lokasi berdiri, dan lain sebagainya. Jawa Timur memiliki banyak tempat ibadah dari berbagai agama yang menarik untuk dikunjungi di luar fungsinya sebagai rumah ibadah.
Klenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Jawa Timur bisa menjadi pilihan wisata religi yang menarik. Klenteng ini memiliki sejumlah pesona yang tidak dimiliki klenteng-klenteng lain. Konon, klenteng ini merupakan klenteng terluas di Asia Tenggara.
-
Apa keistimewaan Beduk Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu? Konon saat ditabuh suaranya pernah terdengar sampai Cirebon yang berjarak puluhan kilometer.
-
Apa yang diusulkan BNPT terkait tempat ibadah? Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengusulkan dilakukan pengawasan atau kontrol terhadap tempat-tempat ibadah yang ada di Indonesia.
-
Kenapa beduk Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu berlubang? Rupanya setelah tak jadi dipinjam, beduk itu tiba-tiba berlubang dengan sendirinya.
-
Dimana tempat pelaksanaan ibadah haji yang membedakannya dengan umroh? Sedangkan sebagai ibadah wajib, haji mewajibkan semua jemaahnya untuk melakukan rukun yang dikerjakan di luar Mekkah. Rukun-rukun tersebut antara lain wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, dan mabit atau menginap di Muzdalifah.
-
Dimana Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman berada? Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman merupakan masjid terbesar di Pontianak dan masjid yang pertama kali berdiri di Provinsi Kalimantan Barat.
-
Apa yang menjadi fungsi utama Masjid Jami' Jayapura selain sebagai tempat ibadah? “Masjid ini tidak hanya rumah ibadah karena juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan wadah berkumpulnya organisasi-organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah,” kata Toni.
Langsung Menghadap ke Laut
2020 Merdeka.com/Instagram @fkosasi
Dikutip dari situsbudaya.id, Klenteng Kwan Sing Bio diperkirakan dibangun pada 1773 silam. Nama Kwan Sing Bio bermakna sebagai tempat pemujaan dan penghormatan kepada Dewa Kwan Kong. Ulang tahun Dewa Kwan Kong dirayakan pada tanggal 24 bulan 6 dalam sistem penanggalan Tionghoa. Pada hari itu, peziarah dari berbagai daerah di Jawa datang ke Klenteng Kwan Sing Bio untuk merayakan ulang tahun sang dewa.
Klenteng Kwan Sing Bio berada di pinggir jalan raya Pantura. Tepatnya di Jalan Martadinata No.1, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Klenteng ini merupakan satu-satunya klenteng yang menghadap langsung ke arah laut.
Terluas di Asia Tenggara
2020 Merdeka.com/Instagram @sasmitaedo
Dihimpun dari berbagai sumber, Klenteng Kwan Sing Bio adalah klenteng terluas di wilayah Asia Tenggara. Luas lahannya antara 4 hingga 5 hektare. Sebagaimana klenteng pada umumnya, bangunan Klenteng Kwan Sing Bio didominasi oleh warna merah, hijau, dan kuning. Serta terdapat hiasan berbentuk naga, lampion, dan lilin.
Sebagai penanda telah memasuki kawasan Klenteng Kwan Sing Bio, pengunjung akan mendapati gerbang dengan hiasan kepiting raksasa di bagian atasnya. Konon, klenteng ini dulunya adalah area tambak ikan. Setiap malam kepiting-kepiting keluar dari persembunyiannya.
Fungsi Klenteng Kwan Sing Bio
2020 Merdeka.com/Instagram @lensa_tuban
Klenteng Kwan Sing Bio adalah rumah ibadah bagi penganut agama Buddha, Tao, dan Konghucu atau yang disebut dengan ajaran Tri Dharma. Bangunan Klenteng Kwan Sing Bio dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama berfungsi sebagai tempat pembakaran hio.
Bagian kedua atau bagian tengah digunakan sebagai tempat sembahyang serta meletakkan buah-buah untuk persembahan. Sementara di bagian ketiga atau bagian belakang gedung terdapat patung Dewa Kwan Kong dan patung lain yang dianggap keramat.
Patung Raksasa Tertinggi di Asia Tenggara
2020 Merdeka.com/Instagram @edwinyg
Salah satu patung yang berada di bagian belakang adalah patung Dewa Kwan Sing Tee Koen yang berukuran raksasa dengan tinggi 30 meter. Patung yang dicatat dalam Museum Rokur Indonesia (MURI) itu diklaim sebagai patung panglima perang tertinggi di Asia Tenggara, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.
Dewa Kwan Sing Tee Koen adalah seorang jenderal perang terkenal. Ia hidup di zaman Sam Kok tepatnya tahun 221 hingga 269 masehi. Jenderal perang itu dikenal dengan sifat-sifat kesatria. Ia jujur, setia, menepati janji dan sumpah yang telah diucapkannya. Pada Kamis 16 April 2020 patung raksasa ini tiba-tiba runtuh karena angin dan cuaca panas hujan.