Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
Salah satu bentang alam paling menakjubkan di Nusa Tenggara Timur adalah Hutan Bonsai di Desa Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Di sini, ribuan pohon kerdil tumbuh dan bentuknya mirip orang sedang menari.
-
Di mana pohon bonsai terlarang itu berada di Gunung Salak? Jika pendaki melewati jalur Ajisaka, maka pohon besar ini berada di sisi kawasan tersebut.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.
-
Apa yang ditemukan oleh tim pencari dari TNI AU di hutan Pulau Morotai? Dialah Teruo Nakamura, seorang prajurit Jepang yang hidup bersembunyi selama 30 tahun di hutan Pulau Morotai.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
Pohon Ratusan Tahun
Penyebutan hutan bonsai dikarenakan ribuan pohon ampupu di sini hanya tumbuh hingga ketinggian dua hingga lima meter. Padahal pohon ampupu di sini sudah berusia ratusan tahun. Sementara itu, secara umum pohon ampupu bisa mencapai ketinggian 40 meter.
Ciri khas pohon ampupu di Hutan Bonsai yakni akar dan batang berbonggol-bonggol besar dan berlekuk-lekuk seperti seorang penari. Ranting pohon menjulur saling bersentuhan dengan pohon ampupu lainnya dan daun berukuran kecil.
Eksotisme Desa Fatumnasi
Mengutip situs indonesia.go.id, Hutan Bonsai Fatumnasi memiliki luas 30.777 kilometer persegi. Warga setempat menyebut hutan ini dengan nama akuna. Sementara itu, Desa Fatumnasi berada pada ketinggian 1.480 meter di atas permukaan laut. Desa ini memiliki pemandangan eksotis berupa perbukitan marmer diselingi padang rumput hijau tempat satwa kuda, sapi, dan rusa timor mencari makan.
Lebih Dekat dengan Hutan Bonsai
Kelembapan daerah tersebut membuat spesies lumut jenggot tumbuh subur pada bagian bonggol hingga batang tanaman ampupu di Hutan Bonsai Fatumnasi.
Bahkan, pada siang hari kawasan ini diselimuti kabut tipis. Sinar mentari yang menghujam di antara kabut tipis serta batang pohon tua setinggi tak lebih dari lima meter itu menghadirkan siluet cahaya yang indah.
- Mantan Panglima TNI Ziarah ke Makam Leluhur, Lokasinya Ada di Ketinggian Tengah Hutan
- Berseragam Lengkap Bintang Dua TNI Tangani Kebakaran Lahan, Berjibaku sama Prajurit Padamkan Api
- Menyusuri Taman Nasional Siberut, Hutan Hujan Tropis di Pulau Mentawai yang Kaya Keanekaragaman Hayati
- Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo