Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Pada masa silam, pertumbuhan penduduk yang tinggi di Pulau Jawa berdampak pada kondisi sosial masyarakat. Perkembangan industri di perkebunan dan perkotaan berpengaruh pada pola permukiman masyarakat.
-
Apa yang dimaksud dengan Transmigrasi? Transmigrasi ini merupakan sebutan untuk perpindahan penduduk dari suatu daerah menuju ke daerah lainnya.
-
Kenapa Transmigrasi dilakukan? Tujuan Transmigrasi Ada pun tujuan dari transmigrasi yang melatarbelakangi kegiatan perpindahan penduduk tersebut.
-
Bagaimana cara orang melakukan Transmigrasi? Proses transmigrasi bisa dilakukan oleh siapa saja asalkan sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan. Bisa dilakukan oleh satu orang atau pun sekeluarga.
-
Kapan Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia? Penyelenggaraan transmigrasi resmi oleh pemerintah baru diadakan usai Indonesia merdeka pada tahun 1950.
-
Dimana rumah transmigrasi di Sulawesi Tenggara itu berada? Salah satunya di Sulawesi Tenggara tepatnya di Konawe Watutinawu.
-
Kenapa warga Bali bertransmigrasi ke Kalimantan Barat? Asal usul kampung Bali ini rupanya bekas orang-orang yang transmigrasi pada tahun 1960-an akibat erupsi Gunung Agung.
Populasi Penduduk Blitar
Berkembangnya industri perkebunan di Blitar menjadi salah satu faktor banyak imigran datang menuju daerah ini.
Pada tahun 1920, jumlah penduduk di Blitar mencapai 452.304 jiwa (orang pribumi) dan 1.368 warga Eropa. Jumlah ini naik dari tahun-tahun sebelumnya.
Kenaikan jumlah penduduk akibat migrasi juga terjadi di Kotamadya Blitar. Pada tahun 1920 jumlah penduduknya 19.700 (termasuk warga Eropa dan Cina). Kemudian pada tahun 1930 jumlahnya naik menjadi 27.846 jiwa.
Selain itu, tidak meratanya jumlah lahan pertanian menyebabkan ketimpangan ekonomi-kultural. Lahan pertanian tidak bertambah luas, sementara jumlah masyarakat semakin banyak.
Kebijakan Kolonial
Transmigrasi
Ketimpangan jumlah pencari kerja dan kesempatan kerja ditindaklanjuti pemerintah kolonial Belanda dengan menerapkan kebijakan transmigrasi. Antara tahun 1932 hingga 1940, ribuan masyarakat Blitar dikirim ke Sumatra dengan imbalan tanah pertanian yang luas.
Mengutip Instagram @blitar.heritage, lebih dari 2.000 warga dari perdesaan miskin di Blitar diboyong pemerintah kolonial menuju Sumatra.
Sejarah Transmigrasi
Transmigrasi di Indonesia pertama kali dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1905.
Pemindahan penduduk dari Pulau Jawa menuju Sumatra dilatarbelakangi oleh sejumlah hal.
(1) Melaksanakan salah satu program politik etis, yaitu emigrasi untuk mengurangi jumlah penduduk pulau Jawa dan memperbaiki taraf
kehidupan yang masih rendah.
(2) Pemilikan tanah yang makin sempit di Jawa akibat pertambahan penduduk yang cepat dan menyebabkan
taraf hidup masyarakat semakin menurun.
(3) Pemerintah kolonial Belanda dan perusahaan swasta membutuhkan tenaga kerja untuk dipekerjakan di daerah-daerah perkebunan dan pertambangan di luar
Pulau Jawa.
- Melihat Sisa Kejayaan Jalur Kereta Api Rangkasbitung - Pandeglang, Rel Ditumbuhi Pohon dan Tembus ke Rumah Warga
- Menilik Pulau Cingkuak, Jejak Peninggalan Portugis dalam Geliat Perdagangan Rempah di Pantai Barat Sumatera
- Momen Bos Sumatera Barat Turun dari Mobil Super Mewah di Tanjakan Sitinjau Lauik, Bagi-Bagi THR Bernilai Fantastis
- 17 Ribu Warga Mengungsi Akibat Gempa Gresik
Gelombang Pertama Transmigrasi
Mengutip artikel SATU ABAD TRANSMIGRASI DI INDONESIA: Perjalanan Sejarah Pelaksanaan, 1905-2005 karya Nugraha Setiawan,
transmigrasi pertama di Indonesia dilakukan pada tahun 1905 dengan memindahkan 155 keluarga dari keresidenan
Kedu Jawa Tengah menuju Gedongtataan di Lampung.