Pengunjung Terminal Tulungagung Wajib Pakai Aplikasi Peduli Lindungi, Perhatikan Ini
Sejauh ini, masyarakat yang menggunakan aplikasi Peduli Lindungi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur masih minim. Dari 1.500 penumpang yang masuk melalui Terminal Gayatri, hanya sekitar 10 orang yang telah memanfaatkan aplikasi pedulilindungi. Ini fakta selengkapnya.
Sejauh ini, masyarakat yang menggunakan aplikasi Peduli Lindungi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur masih minim. Data ini mengacu pada pemakai aplikasi yang menggunakan jasa angkutan umum di daerah tersebut.
Koordinator Satuan Pelaksana Terminal Gayatri Tulunggaung, Dukut Sismantoyo mengungkapkan, dari 1.500 penumpang yang masuk melalui Terminal Gayatri, hanya sekitar 10 orang yang telah memanfaatkan aplikasi pedulilindungi ini.
-
Siapa yang melakukan sidak di terminal bus? Bos PO bus MPM (Mutia Putri Mulia), Muthia Azhari belum lama ini melakukan sidak terminal.
-
Apa yang dititipkan oleh Menhub kepada petugas di Terminal Purabaya? "Saya hanya menyampaikan satu hal, saya menitipkan kepada rekan-rekan yang bertugas untuk melakukan ramp check (inspeksi keselamatan) kepada bus-bus yang akan berangkat. Jika penumpangnya sehat, busnya sehat dan taat pada peraturan, Insya Allah ini akan berjalan dengan baik,"
-
Kapan BPH Migas meninjau Terminal BBM di Palaran? Kunjungan ini berlangsung pada Sabtu (20/07/2024) lalu.
-
Ke mana rute terjauh bus PMTOH? Lebarkan Sayap Seiring berjalannya waktu, PMTOH semakin berkembang sehingga berhasil membuka trayek baru yaitu Medan-Jakarta-Solo pada tahun 1980 sampai sekarang ini.
-
Kenapa BPH Migas mengunjungi Terminal BBM di Palaran? Dalam upaya memastikan kondisi cadangan operasional BBM di Samarinda, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan langsung ke Terminal BBM PT AKR Corporindo Tbk yang berada di Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur.
-
Dimana PKM dibentuk? PKM merupakan program yang secara khusus dibentuk oleh Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEK DIKTI) Republik Indonesia.
"Belum ada pendataan resmi. Namun hasil pantauan sementara ya antara 5-10 dari 1.500 pengunjung terminal yang bisa menunjukkan bukti sertifikat vaksin dan status kesehatan melalui aplikasi pedulilindungi," ujar Dukut, Kamis (16/9/2021).
Pengguna Belum Banyak
Menurut pengakuannya, penggunaan aplikasi pedulilindungi masih dalam tahap sosialisasi. Tak heran jika penggunanya belum banyak.
Saat ini, penumpak maupun awak bus dan angkutan umum lain yang belum bisa menunjukkan aplikasi bukti status vaksin dan kesehatan mereka melalui aplikasi pedulilindungi masih mendapat toleransi.
Selain sosialisasi yang belum optimal, ditemui kendala bahwa banyak warga pengguna jasa angkutan umum tidak memiliki gawai yang mendukung.
Sosialisasi
©2021 Antara
Di Terminal Gayatri, proses sosialisasi penggunaan aplikasi pedulilindungi dilakukan oleh petugas dengan cara berkeliling mengedukasi penumpang dan menempelkan kode batang di pintu masuk terminal untuk dipindai (scan) oleh penumpang.
Warga yang sudah mempunyai aplikasi diarahkan untuk pindai kode. Sementara warga yang belum mempunyai diarahkan untuk mengunduh aplikasi dan diberitahu cara menggunakannya.
Saat ini, pihak Terminal Gayatri tidak bisa memaksakan warga menggunakan aplikasi ini.
"Takutnya mereka malah naik bus dari luar terminal dan merugikan kita," lanjut Dukut, dikutip dari Antara.
Keuntungan
Salah satu penumpang, Donna Zulfa Ulin Nuha yang hendak pergi ke Malang, mengaku sudah mempunyai aplikasi pedulilindungi. Namun ia tidak tahu jika ada kewajiban untuk scan kode saat hendak masuk ke Terminal.
"Ya sudah punya. Tetapi kalau di sini belum tahu kalau harus menggunakan aplikasi pedulilindungi," ungkapnya.
Menurut Dona, banyak keuntungan yang didapat dengan aplikasi pedulilindungi. Ia tak perlu repot membawa kartu vaksin. Pasalnya, di dalam aplikasi ini sudah ada kartu vaksin digital yang bisa dibawa dan ditunjukkan di manapun dan kapanpun.
Arti Warna di Aplikasi Peduli Lindungi
Aplikasi Peduli Lindungi akan menampilkan status vaksin dan kesehatan individu. Terdapat empat warna yang akan ditunjukkan sesuai status orang yang bersangkutan.
Hijau untuk yang sudah vaksin dua kali dan sehat. Warga yang memiliki warna ini boleh beraktivitas di luar rumah. Warna oranye menunjukkan yang bersangkutan boleh memasuki lokasi tapi harus mematuhi kebijakan pengelola lokasi.
Warna merah berarti orang tersebut belum divaksin dan harus melakukan vaksinasi Covid-19.
Terakhir warna hitam, berarti orang yang positif Covid-19 atau kontak erat pasien Covid-19. Mereka tidak boleh beraktivitas di luar dan harus menjalani pemeriksaan kesehatan atau melakukan karantina.