3 Fakta Peniadaan Ujian Nasional yang Dilakukan Lebih Cepat, Gara-gara Corona
Penghapusan Ujian Nasional (UN) sejatinya baru akan dimulai tahun 2021. Namun, pandemi corona membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akhirnya memutuskan UN tahun ini ditiadakan.
Penghapusan Ujian Nasional (UN) sejatinya baru akan dimulai tahun 2021. Namun, pandemi corona membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akhirnya memutuskan UN tahun ini ditiadakan.
Keputusan ini disampaikan melalu surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (COVID-19).
-
Apa saja ujian yang dialami Nabi Ayub? Nabi Ayub diberikan banyak ujian hidup dari Allah. Mulai dari hilangnya harta dan kekayaan, diberikan penyakit hingga belasan tahun, dan ditinggalkan oleh keluarga tercinta.
-
Kenapa Nabi Ayub diberi ujian? Allah pun memberikan berbagai macam ujian kepada Nabi Ayub.
-
Kapan Naja dinyatakan lulus kuliah? Naja yang baru saja dinyatakan lulus dari kuliahnya di Inggris kini tumbuh menjadi remaja yang super cantik.
-
Kapan Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak wafat? Ia wafat di Bern, Swiss pada tanggal 10 Juli 1965 di usianya yang sudah 68 tahun.
-
Apa gunanya ujian sekolah? Dengan ujian sekolah, maka setiap pelajar dapat mengetahui hingga mengukur masing-masing kemampuannya dalam setiap mata pelajaran.
-
Kapan doa menghadapi ujian biasanya dibaca? Tujuannya tak lain adalah untuk melihat seberapa dalam pemahaman setiap peserta atas suatu pelajaran tertentu.
Surat edaran Mendikbud itu mengatur sejumlah hal, mulai dari pembatalan Ujian Nasional (UN) dan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), ketentuan proses belajar mengajar di rumah, Ujian Sekolah, kenaikan kelas, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dan kebolehan menggunakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pengadaan barang-barang yang berkaitan dengan pencegahan COVID-19, seperti cairan pencuci tangan, masker, dan lain sebagainya.
Tidak Ada UN Tidak Masalah
2017 Merdeka.com/darmadi sasongko
Dikutip dari Antara (25/3), Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi menyatakan bahwasanya nilai UN tidak menentukan kelulusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat. Sehingga peniadaan UN tidak menjadi masalah dalam penentuan kelulusan siswa.
Wahid menjelaskan bahwasanya kelulusan siswa memiliki parameter tersendiri. Mulai dari nilai rapor selama enam semester atau tiga tahun masa pembelajaran dan Ujian Satuan Pendidikan (USP) serta ujian praktik laboratorium.
Nilai rapor akan menyumbang porsi 60 persen, sementara USP dan ujian praktik laboratorium menyumbang persentase sebesar 40 persen.
Ukuran Kelulusan di Jawa Timur
2016 Merdeka.com
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menjelaskan bahwasanya ukuran kelulusan di Jawa Timur sudah bisa diketahui. Pasalnya, seluruh SMA dan SMK sudah melaukan Ujian Satuan Pendidikan (USP) berbasis komputer dan smartphone. Selain itu, sekolah-sekolah di Jawa Timur juga sudah melakukan ujian praktik.
Namun demikian, pelaksanaan Ujian Nasional bermanfaat untuk sejumlah hal. Misalnya melihat kualitas mutu pendidikan di masing-masing sekolah atau wilayah.
Selain itu, hasil Ujian Nasional juga berguna untuk mengikuti tes masuk sejumlah perguruan tinggi, misalnya akademi kepolisian dan sejenisnya.
Gara-gara Corona
2020 Merdeka.com
Keputusan peniadaan Ujian Nasional (UN) 2020 diambil oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai respons dari meluasnya wabah corona di beberapa daerah di Indonesia.
Menurut Wahid, peniadaan Ujian Nasional senyatanya akan dilakukan pada tahun 2021. Namun, pandemi corona yang menyebar di beberapa daerah di Indonesia mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Sehingga proses belajar mengajar pun harus dilakukan secara mandiri di rumah masing-masing siswa.