Penyebab Kanker Usus Besar dan Cara Mencegahnya, Simak Lebih Lanjut
Kanker usus besar adalah jenis kanker yang terjadi di usus besar (kolon). Biasanya dimulai sebagai gumpalan sel kecil yang tidak bersifat kanker (jinak) yang disebut polip yang terbentuk di bagian dalam usus besar, seiring waktu beberapa polip ini bisa menjadi kanker usus besar. Ini penjelasan penyebabnya.
Kanker usus besar adalah jenis kanker yang terjadi di usus besar (kolon). Usus besar sendiri adalah bagian akhir dari saluran pencernaan. Kanker usus besar biasanya menyerang orang dewasa yang lebih tua, meski bisa terjadi pada usia berapa pun.
Biasanya dimulai sebagai gumpalan sel kecil yang tidak bersifat kanker (jinak) yang disebut polip yang terbentuk di bagian dalam usus besar, seiring waktu beberapa polip ini bisa menjadi kanker usus besar. Polip dapat berkembang tanpa gejala.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Makanan apa saja yang bisa memicu kanker usus besar? Makanan pemicu kanker usus besar menunjukkan bahwa setiap makanan yang kita konsumsi, bisa berpengaruh bagi sistem pencernaan.
-
Apakah kanker nasofaring itu? Salah satu jenis kanker yang jarang terjadi adalah kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penderita kanker nasofaring setiap tahunnya di seluruh dunia sekitar 80 ribu. Meski sedikit dibanding kanker lain, kanker nasofaring tetap harus segera ditangani dengan benar.
Untuk alasan ini, direkomendasikan bagi Anda guna melakukan tes skrining rutin untuk membantu mencegah kanker usus besar dengan mengidentifikasi dan menghilangkan polip sebelum berubah menjadi kanker.
Jika kanker usus besar berkembang, banyak perawatan yang tersedia untuk membantu mengendalikannya, termasuk pembedahan, terapi radiasi, dan perawatan obat, seperti kemoterapi, terapi target, dan imunoterapi. Berikut penjelasan selengkapnya, terutama mengenai penyebab kanker usus besar yang penting diketahui.
Penyebab Kanker Usus Besar
Dinding usus besar terbuat dari lapisan selaput lendir, jaringan, dan otot. Kanker usus besar adalah kondisi yang dimulai di mukosa, lapisan terdalam usus besar. Ini terdiri dari sel-sel yang membuat dan melepaskan lendir dan cairan lainnya. Jika sel-sel ini bermutasi atau berubah, mereka dapat membuat polip usus besar.
Seiring waktu, polip usus besar bisa menjadi kanker. Biasanya dibutuhkan sekitar 10 tahun untuk kanker terbentuk di polip usus besar. Jika tidak terdeteksi dan/atau tidak diobati, kanker bekerja melalui lapisan jaringan, otot, dan lapisan luar usus besar. Kanker usus besar juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui kelenjar getah bening atau pembuluh darah.
Melansir Mayo Clinic, hingga saat ini dokter masih belum yakin mengenai apa yang menjadi penyebab kanker usus besar. Secara umum, kanker usus besar dimulai ketika sel sehat di usus besar mengalami perubahan (mutasi) pada DNA mereka. DNA sel berisi seperangkat instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.
Sel-sel sehat tumbuh dan membelah secara teratur untuk menjaga agar tubuh berfungsi normal. Tapi ketika DNA sel rusak dan menjadi kanker, sel terus membelah bahkan ketika sel baru tidak dibutuhkan. Saat sel menumpuk, mereka membentuk tumor.
Seiring waktu, sel kanker dapat tumbuh untuk menyerang dan menghancurkan jaringan normal di sekitarnya. Dan seperti yang telah disinggung di atas, sel kanker dapat berpindah ke bagian tubuh lain untuk membentuk endapan di sana (metastasis).
Faktor Risiko Penyebab Kanker Usus Besar
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyebab kanker usus besar meliputi:
1. Usia. Kanker usus besar dapat didiagnosis pada usia berapa pun, tetapi mayoritas penderita kanker usus besar berusia di atas 50 tahun.
2. Ras. Orang Afrika-Amerika memiliki risiko lebih besar terkena kanker usus besar daripada orang dari ras lain.
3. Riwayat pribadi kanker kolorektal atau polip. Jika Anda pernah menderita kanker usus besar atau polip usus besar non-kanker, Anda memiliki risiko lebih besar terkena kanker usus besar di masa mendatang.
4. Kondisi radang usus. Penyakit peradangan kronis pada usus besar, seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.
5. Sindrom bawaan yang meningkatkan risiko kanker usus besar. Beberapa mutasi gen yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam keluarga Anda dapat meningkatkan risiko kanker usus besar secara signifikan. Hanya sebagian kecil kanker usus besar yang terkait dengan gen yang diwariskan. Sindrom bawaan yang paling umum yang meningkatkan risiko kanker usus besar adalah familial adenomatous polyposis (FAP) dan sindrom Lynch, yang juga dikenal sebagai kanker kolorektal nonpolyposis herediter (HNPCC).
6. Riwayat keluarga kanker usus besar. Anda lebih mungkin terkena kanker usus besar jika Anda memiliki kerabat darah yang pernah menderita penyakit tersebut. Jika lebih dari satu anggota keluarga menderita kanker usus besar atau kanker dubur, risiko Anda bahkan lebih besar.
7. Diet rendah serat, tinggi lemak. Kanker usus besar dan kanker dubur mungkin berhubungan dengan pola makan khas Barat, yang rendah serat dan tinggi lemak serta kalori. Penelitian di bidang ini memiliki hasil yang beragam. Beberapa penelitian telah menemukan peningkatan risiko kanker usus besar pada orang yang mengonsumsi makanan tinggi daging merah dan daging olahan.
8. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Orang yang tidak aktif lebih mungkin mengembangkan kanker usus besar. Melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
9. Diabetes. Orang dengan diabetes atau resistensi insulin memiliki peningkatan risiko kanker usus besar.
10. Kegemukan. Orang yang mengalami obesitas memiliki peningkatan risiko kanker usus besar dan peningkatan risiko kematian akibat kanker usus besar jika dibandingkan dengan orang yang dianggap memiliki berat badan normal.
11. Merokok. Orang yang merokok juga lebih mungkin memiliki peningkatan risiko kanker usus besar.
12. Alkohol. Penggunaan alkohol yang berlebihan meningkatkan risiko kanker usus besar.
13. Terapi radiasi untuk kanker. Terapi radiasi yang diarahkan pada perut untuk mengobati kanker sebelumnya dapat meningkatkan risiko pengembangan kanker usus besar.
Tanda dan Gejala Kanker Usus Besar
Tanda dan gejala kanker usus besar di antaranya meliputi:
- Perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus, termasuk diare atau konstipasi atau perubahan konsistensi tinja.
- Pendarahan dubur atau darah di tinja.
- Perut sering merasa tidak nyaman seperti kram, gas, atau nyeri.
- Perasaan bahwa usus tidak benar-benar kosong
- Kelelahan.
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Banyak orang dengan kanker usus besar tidak mengalami gejala pada tahap awal penyakit. Saat gejala muncul, kemungkinan akan bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi kanker di usus besarnya.
Jika Anda melihat atau mengalami gejala terus-menerus yang membuat Anda khawatir, buatlah janji dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang lebih tepat dan rencana perawatan yang diperlukan.
Cara Mencegah Kanker Usus Besar
Berikut adalah 2 cara utama untuk mencegah kanker usus besar, yakni dengan melakukan skrining dan melakukan perubahan pada gaya hidup sehari-hari.
1. Lakukan skrining
Dokter menganjurkan agar orang dengan risiko rata-rata kanker usus besar untuk melakukan skrining kanker usus besar sekitar usia 45 tahun. Pada mereka yang berisiko tinggi, seperti yang memiliki riwayat keluarga kanker usus besar, harus mempertimbangkan skrining lebih awal.
2. Perubahan gaya hidup
Untuk mengurangi risiko kanker usus besar, Anda dapat mengambil langkah-langkah dengan melakukan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan di antaranya adalah;
- Makan berbagai buah-buahan, sayuran dan biji-bijian. Buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian mengandung vitamin, mineral, serat, dan antioksidan, yang dapat berperan dalam pencegahan kanker. Pilih berbagai buah dan sayuran sehingga Anda mendapatkan berbagai vitamin dan nutrisi.
- Minumlah alkohol dalam jumlah sedang, atau tidak usah minum sama sekali. Jika Anda memilih untuk minum alkohol, batasi jumlahnya agar tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita dan dua gelas untuk pria.
- Berhenti merokok. Bicaralah dengan dokter tentang cara berhenti merokok yang mungkin cocok untuk Anda.
- Berolahraga hampir setiap hari dalam seminggu. Cobalah berolahraga setidaknya 30 menit hampir setiap hari. Jika selama ini Anda tidak aktif, mulailah dengan perlahan dan tingkatkan secara bertahap hingga 30 menit. Juga, bicarakan dengan dokter sebelum memulai program olahraga apa pun.
- Pertahankan berat badan yang sehat. Jika Anda memiliki berat badan yang sehat, usahakan untuk menjaganya dengan menggabungkan pola makan sehat dengan olahraga setiap hari. Jika Anda perlu menurunkan berat badan, tanyakan kepada dokter tentang cara sehat untuk mencapai tujuan tersebut.