Potret Kapal Perang Malahayati Kirim Kebutuhan Pokok ke Masalembo, Butuh Waktu 14 Jam
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Malahayati menjadi kapal pertama yang mengirim bantuan kebutuhan pokok kepada masyarakat Kepulauan Masalembo yang dilanda krisis pangan akibat cuaca buruk. Kapal itu membutuhkan waktu tempuh 14 jam dan tidak bisa berlabuh karena cuaca buruk. Ini potretnya.
Cuaca buruk beberapa pekan terakhir menyebabkan masyarakat di Kepulauan Masalembo, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur tidak bisa pergi ke daratan untuk membeli berbagai kebutuhan pokok. Akibatnya, terjadi kelangkaan sejumlah kebutuhan pokok di sana. Cuaca buruk membuat kapal pengangkut barang dan kapal penumpang tidak berlayar.
Merespons permasalahan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mengajukan permohonan bantuan kepada Gubernur Jawa Timur agar dapat mengirim sejumlah kebutuhan pokok masyarakat.
-
Apa itu Tari Sintung Sumenep? Tari Sintung merupakan salah satu ekspresi keimanan umat muslim di Kabupaten Sumenep kepada Tuhan Yang Maha Esa.
-
Apa yang diperlihatkan oleh suporter Timnas Indonesia di tribun utara? Apa yang diperlihatkan oleh suporter Timnas Indonesia di tribun utara sangat mampu memotivasi Jay Idzes dan rekan-rekannya. Apalagi, ini adalah pertandingan perdana Skuad Garuda di kandang sendiri pada Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
-
Apa itu Sebelik Sumpah? Sebelik Sumpah, sebuah cendera mata atau sejenis perhiasan milik Orang Rimbo di Provinsi Jambi. Tiap daerah di Indonesia memiliki kerajinan tradisional yang digunakan sebagai perhiasan atau cendera mata oleh penggunanya. Bahkan, benda tersebut disebut-sebut memiliki kisah dan mitos dibaliknya.
-
Siapa Rajif Sutirto? Rajif Sutirto dikenal luas sebagai Ketua Umum Relawan Konco Prabowo. Ia juga tergabung dalam partai milik Prabowo, yaitu Gerindra.
-
Siapa yang membawa Tari Sintung ke Sumenep? Kesenian ini dibawa oleh para pedagang Gujarat (India), bersamaan dengan misi mereka menyebarkan agama Islam.
-
Siapa Briptu Mustakim? Briptu Mustakim adalah seorang polisi yang berhasil menarik perhatian banyak orang berkat penampilannya yang menawan. Banyak yang berkata bahwa ia mirip dengan beberapa aktor ternama seperti Ali Syakieb dan Herjunot Ali.
Permintaan itu direspons Pemprov Jatim dengan mengirim bantuan kebutuhan pokok ke Kepulauan Masalembo menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Malahayati.
"Bantuan berangkat dari Dermaga Koarmada II, Ujung, Surabaya, Rabu (1/3)," tutur Komandan Kodim (Dandim) 0827 Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi di Sumenep, Kamis (2/3/2023).
Dampak Cuaca Buruk
©2012 Merdeka.com/Shutterstock/James Thew
Selama tiga pekan terakhir, cuaca buruk terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur, salah satunya Kabupaten Sumenep. Pada daerah kepulauan dampak cuaca buruk semakin terasa, sebagaimana yang dialami masyarakat Kepulauan Masalembo.
Angkutan laut darat daratan Sumenep menuju kawasan kepulauan terhenti. Hal ini menyebabkan pasokan kebutuhan pokok dari daratan ke Kepulauan Masalembo juga terhenti.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sumenep, sebanyak 9.410 Kepala Keluarga (KK) terdampak bencana alam tahunan di Kepulauan Masalembo.
"Pemkab Sumenep mengajukan permohonan kepada Gubernur Jatim untuk menyalurkan bantuan pangan berupa beras cadangan pemerintah ke Kepulauan Sumenep dan kebutuhan sembako lainnya dengan menggunakan kapal TNI AL," jelas Donny, dikutip dari Antara.
Adapun bantuan yang diserahkan kepada masyarakat Kepulauan Masalembo meliputi beras 10 ton, sarden 700 kaleng, gula 5 ton, mi instan 10.000 bungkus, dan minyak goreng ukuran 2 liter 1.000 kemasan.
"Yang paling pokok upaya kita adalah bahwa kita masih bisa mengatasi segera kesulitan yang saat ini darurat terjadi di Masalembo," ujarnya.
Butuh 14 Jam, Tak Bisa Berlabuh
©2023 Merdeka.com/Instagram @khofifah.ip
Sebelumnya, Komandan KRI Mahalayati Letkol Laut (P) Fuad Hasan memperkirakan pengiriman bantuan sembako ke Kepulauan Masalembo bakal membutuhkan waktu tempuh selama 14 jam dikarenakan cuaca buruk.
"Sekitar pukul 07.00 WIB tadi, kapal sudah tiba di Masalembo. Akan tetapi tidak bisa bersandar ke dermaga karena cuaca tidak bersahabat, sehingga sembako bantuan untuk masyarakat harus diangkut menggunakan perahu," jelas Fuad.
KRI Malahayati menjadi kapal pertama yang berangkat menyalurkan bantuan untuk mengatasi krisis pangan yang diakibatkan cuaca buruk di Kepulauan Masalembo, Kabupaten Sumenep.
Setelah pengiriman pertama ini, rencananya masih ada sekitar 20 ton sembako yang akan dikirim ke Kepulauan Masalembo.