Puluhan Siswa dan Guru SMK di Tulungagung Keracunan Nasi Kotak, Ini Fakta Terbarunya
Puluhan siswa dan guru di SMKN 1 Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur keracunan massal. Ini fakta terbarunya.
Puluhan siswa dan guru di SMKN 1 Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur keracunan massal saat pembelajaran tatap muka dan pameran seni-kreasi siswa di sekolah tersebut pada Jumat (8/10) hingga Sabtu (9/10).
Menindaklanjuti kasus tersebut, aparat kepolisian di jajaran Polres Tulungagung, Jawa Timur melakukan penyelidikan.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan JUT diresmikan di Temanggung? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dalam era 4.0, sektor pertanian ditandai dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan).
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
"Ya, sedang diselidiki untuk mengetahui penyebab pasti keracunan tersebut," ujar Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto di Tulungagung, Senin (11/10).
Indikasi
Penyelidikan polisi bertujuan untuk menelusuri ada atau tidaknya unsur pidana dalam peristiwa keracunan massal tersebut. Tidak menutup kemungkinan kasus keracunan karena disengaja atau faktor kelalaian yang membahayakan keselamatan orang lain.
"Indikasinya dari makanan, kalau dari muntahan saya belum tahu. Tapi ada beberapa katering," imbuh Handoko, dikutip dari Antara.
Periksa Saksi
Aparat kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk dari pihak catering.
"Pemeriksaan sudah, tapi masih sebatas interview (wawancara)," ujarnya.
Dinkes Tulungagung mengungkap, terdapat 26 siswa dan guru yang mengalami keracunan. Jumlah itu lebih banyak dari data yang disampaikan pihak Puskesmas Banjarejo.
Kronologi Kejadian
©2016 Merdeka.com
Sebelumnya, puluhan siswa di SMKN 1 Rejotangan mengalami keracunan masal sejak Jumat (8/10) malam hingga Sabtu (9/10) sore. Para siswa yang kondisinya parah dilarikan ke Puskesmas Banjarejo untuk mendapat pertolongan pertama. Hingga Minggu (10/10) masih ada 14 siswa yang dirawat di sana.
Pada Jumat (8/10) sekitar pukul 15.00 WIB, para siswa makan nasi kotak dengan lauk mi dan telur yang dipesan pihak sekolah dari catering. Pulang dari acara sekolah hari itu, beberapa siswa merasakan gejala keracunan, seperti mual, muntah, diare dan pusing.
Sabtu, para siswa tetap berangkat ke sekolah karena masih ada kegiatan. Namun, di hari itu gejala keracunan makin parah. Belasan siswa harus dibawa ke Puskesmas Banjarejo untuk mendapat pertolongan medis.