Sosok Nya Abbas Akup, Bapak Film Komedi Indonesia Asal Malang
Dalam setiap karyanya, Abbas bukan hanya membuat film humor semata, melainkan juga bentuk representasi keadaan sosial masyarakat pada saat itu.
Dalam setiap karyanya, Abbas bukan hanya membuat film humor semata, melainkan juga bentuk representasi keadaan sosial masyarakat pada saat itu.
Sosok Nya Abbas Akup, Bapak Film Komedi Indonesia Asal Malang
Nama Nya Abbas Akup begitu terkenal di industri perfilman komedi Indonesia di masa lampau.
Ia memulai kariernya dari Kota Malang, Jawa Timur hingga menjadi sosok penting di industri film komedi tanah air. (Foto: Wikipedia)
-
Siapa saja yang hadir dalam nobar film ‘Pesan Bermakna Jilid III’ di Mahkamah Agung? Tak mau kalah, beberapa pihak yang terlibat dalam pembuatan film ini pun juga unjuk rasa sukacita atas kesuksesan dari perilisan film tersebut. Mulai dari para pemain yang terdiri dari Donny, Ully, serta Imelda, sang sutradara Orista Primadewa, hingga Ketua MA Dr. H. Muhammad Syarifuddin, S.H., M.H. dan Wakil Ketua MA Dr. Sunarto, SH., M.
-
Siapa yang menjadi tokoh utama dalam film 'NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI'? Pada tahun 2019, Rachel kembali menarik perhatian dengan peran yang ia mainkan dalam film NANTI KITA CERITA TENTANG HARI INI (NKCTHI), di mana ia berperan sebagai tokoh Awan.
-
Kapan film Pareh diproduksi? Pareh merupakan salah satu film produksi Hindia Belanda pada tahun 1936 yang disutradarai oleh Albert Balink dan Mannus Franken dari Belanda.
-
Kapan acara nobar film ‘Pesan Bermakna Jilid III’ di Mahkamah Agung? Setelah perilisannya, akhirnya Mahkamah Agung dan para pemain yang terlibat dalam film ‘Pesan Bermakna Jilid III’ hadir dalam kegiatan nonton bareng yang bertempat di Balairung Mahkamah Agung pada 18 Agustus 2023.
-
Bagaimana kabar terbaru dari aktris cantik yang membintangi film Jomblo? Lebih dari 15 tahun setelah filmnya rilis, bagaimana kabar perempuan-perempuan cantik yang menawan hati para tokoh utama Jomblo? Yuk, simak kabar mereka!
-
Apa saja peran yang sering dimainkan aktor berdarah Timur Tengah di Indonesia? Ia sudah membintangi lebih dari 60 film dan sinetron.
Abbas lahir di Malang pada 22 April 1932. Pria yang memiliki darah keturunan Aceh ini mempelajari ilmu seni pertunjukan dari ludruk dan sandiwara. Selama kariernya, ia telah menghasilkan 30 film, 28 di antaranya bergenre komedi.
Seperti apa profil dan perjalanan karier Bapak Film Komedi Indonesia dari Malang ini? Simak informasi selengkapnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber berikut ini.
Direkrut Usmar Ismail
Abbas memulai kariernya sebagai seorang clapper boy, scriptman, dan unit manager. Singkat cerita, Usmar Ismail melihat bakat yang dimiliki Abbas, dan merekrutnya menjadi asisten sutradara di film garapan Usmar yaitu Kafedo tahun 1953.
Abbas memproduksi film pertamanya yang berjudul Heboh pada tahun 1954.
Perode 1970-an adalah masa jayanya, di mana ia menghasilkan 15 film bergenre komedi.
Pengaruh Masa Orde Baru
Film komedi hasil karyanya cukup memberikan warna yang berbeda di industri perfilman Indonesia pada saat itu. Namun, yang awalnya komedi sebuah film candaan berubah menjadi sebuah hal yang serius karena adanya pengaruh represif dan otoriter dari pemerintah.
Pada masa Orde Baru inilah tidak semua orang dapat membuat sebuah film yang menceritakan sebuah realita, apalagi mengkritik pemerintah. Apapun yang berkaitan dengan realita, semua harus dalam pantauan pemerintah saat itu.
Maka dari itu, minimnya produksi di masa Orde Baru membuat diri Abbas tergugah untuk menciptakan sebuah karya. Ia pun akhirnya membuat film yang menggambarkan realita namun dikemas dengan komedi.
Dengan mengemas film realita atau kritik dengan kemasan komedi, hal ini menjadi sebuah cara baru untuk membuat para penontonnya tertawa tapi tidak menyadari betul jika konteksnya adalah gambaran realita kehidupan.
Tema Sosial Masyarakat
Saat membuat film komedi, Abbas selalu berangkat dari realita sosial masyarakat yang diamati dari keadaan lingkungan sekitar. Mulai dari tempat kerja, tempat tinggal, hingga tempat umum.
Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, film-film karya Abbas banyak yang menceritakan tingkah laku manusia atau masyarakat Indonesia lengkap dengan gaya tutur masyarakatnya.
Dalam setiap karyanya, Abbas bukan hanya membuat film humor semata, melainkan juga bentuk representasi keadaan sosial masyarakat pada saat itu. Ia juga menerapkan fungsi film yaitu sebagai arsip sosial yang dapat menangkap jiwa zaman atau dengan kata lain film ini hadir sebagai bentuk nyata yang pada saat itu sedang terjadi.
Penghargaan
Abbas pernah meraih penghargaan Piala Antemas untuk film terlaris pada tahun 1978 berjudul Inem Pelayan Sexy dan Piala Bing Slamet untuk film komedi terbaik tahun 1991 yang berjudul Boneka dari Indiana.