Stalking Adalah Penguntitan, Ini Pengertian dan Dampak Melakukannya
Stalking dapat terjadi secara fisik atau melibatkan penggunaan teknologi.
Stalking dapat terjadi secara fisik atau melibatkan penggunaan teknologi.
Stalking Adalah Penguntitan, Ini Pengertian dan Dampak Melakukannya
Stalking telah menjadi isu serius yang semakin mendapatkan perhatian di masyarakat. Stalking dapat diartikan sebagai serangkaian tindakan terus-menerus yang diarahkan kepada seseorang dengan cara yang mengancam atau menyebalkan.
Meskipun sering kali diasosiasikan dengan bekas pasangan atau kekasih yang obsesif, stalking juga dapat dilakukan oleh orang asing atau bahkan teman dekat. Dalam beberapa kasus, teknologi modern seperti media sosial dan alat pelacakan elektronik dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan tingkat ketidaknyamanan dan ketakutan yang dialami korban.
-
Apa arti dari nama "Aadila Salsabila"? Aadila Salsabila: Adil, amanah, jujur, dan bermata air surga.
-
Bagaimana cara Ladislao mencuri hati Adzam? Ladislao bukan hanya berhasil mencuri hati Nathalie, tapi juga mendapat pengakuan dari Adzam, anak Nathalie.
-
Kapan Adelia mengikuti sidang skripsi? Adelia akan menjalani sidang skripsi pada 14 Mei 2024 di Universitas Tadulako, Palu.
-
Bagaimana Adelia Pasha menunjukkan kasih sayangnya pada Shakiena Azalea? Momen ini sungguh indah, terutama saat Adelia merangkul Shakiena dengan penuh kasih sayang.
-
Bagaimana Adrem Mawar Merah mengangkat Adrem? Salah satu upaya Dewi untuk mengangkat eksistensi adrem adalah berinovasi dengan rasa.
-
Mengapa Putri Delina sempat kesulitan bertemu dengan Adzam? Mengaku Sempat Sulit Bertemu Putri Delina mengungkapkan kesulitan menjalin pertemuan dengan Adzam setelah perceraian Nathalie dan Sule. Ia menyoroti kehadiran Adzam yang lebih sering dikaitkan dengan ibu Nathalie.
Salah satu karakteristik utama stalking adalah ketidaksetujuan jelas dari korban, yang sering kali merasa terus-menerus diawasi, diikuti, atau bahkan diintai. Meskipun tidak semua kasus stalking berujung pada kekerasan fisik, dampak psikologisnya dapat sangat menghancurkan, menyebabkan kecemasan, trauma, dan mengganggu kehidupan sehari-hari korban.
Meski banyak negara telah mengenakan hukuman pidana untuk pelaku stalking, mengidentifikasi dan menanggulangi perilaku ini tetap menjadi tantangan karena seringkali dilakukan secara rahasia atau tersembunyi.
Pelaku stalking, yang dikenal sebagai stalker, melakukan tindakan-tindakan ini dengan maksud untuk mendominasi, mengendalikan, atau mengintimidasi korban. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang sifat stalking, tanda-tanda peringatannya, dan upaya pencegahan menjadi krusial untuk melindungi potensi korban dan mengatasi dampak negatifnya dalam masyarakat.
Dilansir dari berbagai sumber, ini dia penjelasan selengkapnya tentang stalking yang penting diketahui.
Pengertian Stalking
Stalking merupakan salah satu kata yang tentu sering Anda dengan dalam percakapan sehari-hari. Seperti ketika teman Anda bercerita sedang “stalking” media sosial dari teman barunya secara diam-diam untuk mencari lebih banyak informasi tentangnya.
Kata stalking memang populer dan sering digunakan dalam hal tersebut. Namun, sebenarnya stalking adalah kejahatan serius yang lebih dari sekedar mencari informasi secara diam-diam di media sosial. Stalking adalah perilaku yang melibatkan penganiayaan, pemantauan, atau penguntitan yang terus-menerus terhadap seseorang tanpa izin atau persetujuan mereka.
Stalking dalam Bahasa Indonesia artinya menguntit. Stalking adalah tindakan di mana orang secara diam-diam dan sengaja menguntit seseorang dengan maksud tertentu.
Stalking atau penguntitan memiliki definisi yang bervariasi, tetapi umumnya diartikan sebagai serangkaian perilaku yang diarahkan pada satu individu oleh orang lain dengan cara yang terus-menerus dan dapat menimbulkan ancaman, rasa takut, atau ketidaknyamanan.
Berikut adalah beberapa definisi stalking menurut beberapa ahli:
1. Menurut National Institute of Justice (NIJ), stalking adalah serangkaian tindakan yang disengaja dan berulang yang dilakukan untuk mengejar, mengawasi, atau memantau seseorang, sehingga menimbulkan rasa takut atau kekhawatiran pada korban.
2. Menurut Tjondronegoro (2006) dalam bukunya yang berjudul "Kriminologi," Tjondronegoro mendefinisikan stalking sebagai perilaku mengganggu yang mencakup pengawasan terus-menerus, serangan verbal, atau kontak fisik yang dilakukan dengan maksud untuk mengintimidasi atau mengontrol korban.
- Cerita Jefri Nichol Jadi Korban Stalker, Pernah Sampai Datang ke Rumah
- Tanda Kecanduan Gadget yang Perlu Diketahui, Bahaya yang Didapatkan Apabila Berlebihan
- Dampak Penggunaan Ponsel yang Berlebihan, Pengaruhi Mata hingga Otak
- Kronologi Pengadangan & Penganiayan Rombongan Banser di Karawang Berujung 2 Orang Ditangkap
3. Menurut Sheridan dan Boon (2004), stalking dapat diartikan sebagai perilaku yang melibatkan pengawasan, penguntitan, atau penelusuran yang tidak diinginkan terhadap seseorang. Mereka juga menyoroti bahwa adanya ketidaksetujuan atau ketakutan dari pihak korban adalah unsur kunci dalam stalking.
4. Menurut McFarlane et al. (1999) dalam studinya bersama rekan-rekannya, mereka mengartikan stalking sebagai perilaku yang mencakup ancaman, pelacuran, dan pengejaran terus-menerus, yang dapat menciptakan keadaan traumatis bagi korban.
Stalking dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari penguntitan fisik hingga pengawasan online melalui media sosial dan pesan teks. Stalking adalah tindakan menguntit yang termasuk kejahatan kriminal dan berbahaya, di mana terdapat konsekuensi mengerikan yang diterima oleh korban.
Dikatakan, 8% wanita dan 2 % pria menjadi korban stalking dalam kehidupan sehari-hari. Dari data ini juga dikatakan bahwa pria lebih sering melakukan stalking dibandingkan wanita.
Salah satu ciri khas stalking adalah adanya ketidaksetujuan dari korban terhadap perilaku tersebut. Korban stalking merasa terus-menerus diawasi, diikuti, atau diintai, menciptakan atmosfer ketidakamanan dan ketidaknyamanan yang berkepanjangan.
Motivasi pelaku stalking bervariasi; beberapa mungkin didorong oleh obsesi terhadap korban, sementara yang lain mungkin mempunyai niat untuk mengendalikan atau memanipulasi kehidupan korban. Beberapa kasus stalking berakhir dengan kekerasan fisik, sementara yang lain menciptakan dampak psikologis yang serius pada korban, seperti kecemasan, depresi, atau trauma.
Tanda-Tanda Stalking
Setelah memahami bahwa stalking adalah tindakan kriminal, penting untuk mengetahui tanda-tanda apa saja yang perlu diperhatikan ketika ada seseorang yang secara sengaja melakukan stalking. Dengan mengetahui tanda-tanda ini, Anda bisa meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai risiko stalking yang dapat terjadi.
Beberapa tanda seseorang melakukan stalking adalah sebagai berikut:
- Seseorang dengan nomor yang tidak dikenal dapat melakukan teror berupa panggilan telepon hingga mengirim sms yang mencurigakan. Teror ini bisa juga dilakukan melalui email. Biasanya tindakan teror dalam stalking ini dapat terjadi berulang kali.
- Seseorang secara sengaja mengikuti dan memantau ke mana Anda pergi. Bahkan, tempat di mana pun tidak menjadi masalah, mereka tetap mengintai dan mengikuti ke mana pun Anda pergi. Mulai dari rumah pribadi, tempat kerja, rumah teman, hingga tempat umum seperti stasiun, mall, dan lain sebagainya.
- Seseorang yang menguntit akan berkeliaran di suatu tempat, di mana Anda berada. Jika Anda bertanya apa yang dilakukannya, biasanya pelaku akan mengklaim bahwa mereka memiliki alasan untuk berada di tempat tersebut.
- Seseorang yang menguntit juga berusaha melakukan komunikasi dengan orang-orang di sekitar Anda secara misterius. Mulai dari teman, pasangan, hingga anggota keluarga. Baik melalui telepon, pesan teks, email, hingga komunikasi secara langsung.
- Seseorang yang menguntit juga bisa memberikan ancaman tertentu pada korban. Ancaman ini bisa berupa apa saja, yang membuat korban takut dan was-was.
- Seseorang yang menguntit juga bisa melakukan tindakan yang merusak. Seperti melempar bola atau batu dengan sengaja mengenai kaca rumah Anda, merusak barang atau properti pribadi Anda, dan lain sebagainya. Tindakan ini dilakukan dengan maksud untuk menyakiti atau untuk mendapatkan perhatian korban.
Penyebab Stalking
Pada dasarnya, setiap pelaku stalking memiliki alasan yang beragam mengapa mereka dengan sengaja menguntit orang lain.
Alasan pertama yang mungkin mendorong pelaku melakukan stalking adalah penolakan. Jika seseorang telah ditolak oleh orang lain saat menyatakan cinta, bisa jadi ini mendorong orang tersebut untuk berperilaku obsesif atau balas dendam dengan melakukan beragam teror. Ini dilakukan tidak lain agar dapat menyakiti korban sebagai balasan atas sakit hati yang diterimanya.
Penyebab kedua dari tindakan stalking adalah fantasi. Seseorang dapat menguntit orang lain bahkan tanpa mengenal dan bertemu sekalipun. Ini biasanya terjadi pada penggemar dan idolanya.
Di mana rasa tertarik yang berlebihan mendorong seorang penggemar melakukan tindakan-tindakan di luar nalar karena pikiran delusinya.
Penyebab terakhir dari tindakan stalking adalah ketidakmampuan. Seseorang yang menguntit mungkin terkejut bahwa perilakunya tersebut termasuk tindakan menguntit.
Dalam hal ini, mereka kesulitan memahami isyarat sosial dan norma yang berlaku di masyarakat. Pada akhirnya, mereka akan terkejut bahwa perilakunya membahayakan orang lain.