Tradisi Unik Warga Probolinggo, Tidur 7 Hari di Kuburan karena Ini
Warga Desa Racek, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur memiliki tradisi unik tidur di kuburan orang yang baru meninggal selama tujuh malam. Ternyata ini alasannya.
Warga Desa Racek, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur memiliki tradisi unik tidur di kuburan orang yang baru meninggal selama tujuh malam. Tradisi tersebut dilakukan untuk mencegah serangan jenglot atau makhluk pemakan jasad manusia yang baru meninggal.
Para warga biasanya mendirikan tenda di tanah makam. Mereka berjaga selama tujuh malam secara bergantian.
-
Di mana letak Probolinggo? Probolinggo adalah sebuah kota yang terletak di pesisir utara Jawa Timur, 100 km di sebelah tenggara kota Surabaya.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Apa yang ditawarkan Probolinggo kepada wisatawan? Probolinggo menawarkan variasi wisata yang terjangkau namun tetap indah, cocok untuk liburan keluarga.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang ditegaskan oleh Prabowo terkait dengan kegiatan jogetnya? Prabowo menegaskan, gagasan Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah hebat dan bisa dipertanggungjawabkan. "Banyak yang bilang tentang saya, apa sih itu calon presiden kok joget-joget, katanya calon presiden harus memberi gagasan. Saya tegaskan gagasan kita paling hebat. Nggak usah ragu, gagasan KIM sudah hebat, paten," kata Prabowo saat memberikan pidato di HUT ke-9 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu, (9/12).
Tradisi Turun Temurun
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Tradisi berjaga di kuburan sudah dilakukan secara turun temurun. Pada pelaksanaannya, warga memasang pengaman berupa anyaman bambu di kuburan orang yang baru meninggal. Anyaman bambu itu diyakini bisa menangkal masuknya jenglot masuk ke dalam kubur memangsa mayat manusia.
Saher, salah satu warga menceritakan, tradisi berjaga dan tidur di kuburan masih dilakukan hingga sekarang. Menjaga kuburan yang belum diberi batu nisan adalah keharusan bagi mereka.
“Warga meyakini bahwa ada binatang buas dan jenglot akan memakan jasad manusia yang baru meninggal. Itu kata warga dan sesepuh dahulu. Dari itu hingga sekarang, jika ada yang baru meninggal harus dijaga selama tujuh malam,” tuturnya, Kamis (26/8/2021), dikutip dari Liputan6.com.
Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat membenarkan keberadaan tradisi tersebut. Meskipun tidak ada jenglot atau hewan buas, warga masih terus melestarikan tradisi yang sudah turun menurun itu.
Menjaga Tradisi
Merespons tradisi tersebut, Imron Hamzah, Pengurus MUI Tiris mengungkapkan, sebaiknya kedalaman liang kubur disesuaikan dengan syariat Islam sehingga jasad yang dikubur baunya tidak tercium oleh binatang buas atau jenglot sebagaimana yang selama ini diyakini warga setempat.
“Warga hanya meneruskan tradisi saja. Yang mana dahulu katanya jika ada yang baru meninggal itu bisa dimakan binatang buas dan jenglot, tapi sekarang peristiwa seperti itu sudah tidak pernah terjadi lagi. Serangan jenglot dan binatang buas lainnya sudah tidak pernah terjadi. hanya saja warga tetap menjaga kuburan selama tujuh malam,” tuturnya.