Bisa memprediksi kemenangan Jokowi
"Apa yang beliau katakan itu tidak secara langsung tapi kita dibuat seperti berpikir," ujarnya.
Sebagai seorang raja di Ternate, sultan Mudaffar kerap bersikap bijak. Dia selalu mengambil keputusan dengan seadil-adilnya. Namun ada hal menarik soal sisi lain Sultan Mudaffar. Pada saat pemilihan presiden lalu, dia memprediksi kemenangan Joko Widodo menjadi presiden ke-7 Republik Indonesia.
"Beliau bilang ke saya dalam kesempatan diskusi. Dia mengatakan jika Jokowi bakal memenangi pemilihan presiden," begitu sultan Mudaffar mengatakan kepada Nuzullidin, putra dari istri keduanya, Talha al-Mahri. Hal itu dikatakan Nuzullidin saat berbincang dengan merdeka.com di kantin Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa pekan lalu.
Bagi Nuzullidin, sebagai seorang raja, ayahnya memang dikenal sebagai pribadi yang bertindak adil. Masukan-masukan diberikan oleh ayahnya menjadi patokan dalam bertindak. Sultan Mudaffar dikenal sebagai orang yang tidak menyombongkan diri meski dia sebagai raja di Ternate. Dalam memberi masukan Sultan Mudaffar selalu menyatakannya dalam bentuk isyarat.
"Apa yang beliau katakan itu tidak secara langsung tapi kita dibuat seperti berpikir," ujarnya.
Pernah suatu waktu, Nuzullidin menanyakan soal asal pertama kali mahkota Kesultan Ternate itu berasal. Dia hanya mengatakan, jika mahkota itu sudah ada sebelum manusia ini di ciptakan. "Sebelum manusia diciptakan siapa yang paling dulu diciptakan," ujarnya seraya sebelum menjelaskan itu, Nuzullidin menanyakan soal keyakinan kami.
Contoh nyata sikap demokratis Sultan Mudaffar diceritakan oleh Nuzullidin terkait era Reformasi dulu. Saat banyak kalangan mendorong agar Tentara untuk tidak masuk dalam lingkaran politik juga disikapi dengan bijak oleh Sultan Mudaffar saat dia duduk sebagai wakil rakyat di gedung DPR. Dia menginginkan jika tentara tetap ada, karena perkembangan soal keamanan negara harus diketahui presiden.
"Karena menurut beliau panglima perang harus ada di bawah presiden karena dia yang menjaga NKRI," tutur Nuzullidin.
Untuk itu Nuzullidin membantah keras jika isu soal perebutan takhta di Kesultanan Ternate seperti digaungkan Nita, istri ke empat Sultan Mudaffar. Dia hanya mengatakan jika tidak ada satu pun dari tujuh anak laki-laki memperebutkan posisi itu. Siapapun Sultannya nanti, dia merupakan orang yang memang pantas menggantikan Sultan.
"Karena proses penyematan Mahkota itu sakral dan kami tidak sekalipun membicarakan soal pengganti beliau," ujarnya.
Baca juga:
Bertemu Nyi Roro Kidul di Tanah Suci Mekkah
Bertemu Nyi Roro Kidul di Mekkah
Gonjang ganjing rebutan takhta sultan
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Di mana Tari Topeng Kemindu menjadi bagian dari tata krama Kesultanan Kutai Kartanegara? Tari ini juga menjadi bagian dari tata krama protokoler penyambutan tamu kehormatan di lingkungan Kesultanan Kutai Kartanegara.
-
Apa yang dirancang Sri Sultan Hamengku Buwono I di Keraton Yogyakarta? Arsitektur dari Keraton Yogyakarta juga sepenuhnya dirancang oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Bahkan, semua hiasan dan juga tumbuh-tumbuhan yang ditanam di kompleks keraton dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki nilai filosofis dan spiritual yang tinggi.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Bagaimana Sultan Agung mempertahankan kekuasaannya? Pada masa awal pemerintahannya, Sultan Agung menghadapi tantangan dari pemberontakan dan konflik internal. Ia mengambil tindakan tegas untuk mengamankan tahtanya dan menghilangkan potensi pesaing.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.