Dipermak sampai pulen
"Tebel kayak kulit kerbau, istri dua kewalahan," kata pasien berinisial A.
Saban hari kediaman Abah Otong ramai dikunjungi pasien. Paling sedikit 12 orang datang untuk terapi penis. Pelanggannya mengaku puas setelah sekali datang ke tempat Abah. Hasil pijatan akupuntur Abah mampu merombak penis pasien sesuai keinginan.
Seorang pasien asal Serdang, Kota Cilegon, Provinsi Banten, mengaku dua istrinya kewalahan meladani permainan ranjangnya. Padahal sebelumnya dia hanya mampu bertarung seperempat jam di atas ranjang. Setelah datang ke Abah Otong, dia kuat sejam.
Begitupun dengan hasil memperbesar penis miliknya. "Tebel kayak kulit kerbau, istri dua kewalahan. Di rumah istri teriak-teriak beda," kata pasien berinisial A, 33 tahun, dengan logat asli Serang saat berbincang dengan merdeka.com di kediaman Abah Otong, Kramat Watu, Serang, Banten, Sabtu pekan kemarin. Dia mengaku sudah satu tahun menjadi pasien Abah Otong.
Keinginan A bertandang ke tempat Abah Otong bukan tanpa sebab. A mengaku sejak menikah lagi dengan istri keduanya, memperbesar kelamin sudah menjadi tuntutan. Apalagi istri keduanya itu mahir di atas ranjang dengan berbagai gaya.
A mengaku awal datang ke tempat praktik Abah Otong di Perumahan Bukit Pelamunan Permai penisnya hanya berdiameter dua sentimeter. Setelah datang ke Abah, penisnya kini berdiameter enam sentimeter.
Selama setahun, baru empat kali datang ke tempat praktik Abah Otong. Kedatangannya Sabtu pekan kemarin lantaran dia sedang berkonsultasi memperpanjang penis miliknya. "Sudah dua bulan saya ke sini sekarang sudah tambah, kan ada bekasnya," ujar pemborong sumur bor hidrolik ini.
Untuk hasil, A mengaku puas. Ketika ditanya soal rasa, dia mengaku nikmat seperti makan nasi. "Pulen lah pokoknya," ujarnya sambil tertawa terbahak-bahak.
Abah Otong tidak menerapkan pantangan terhadap pasiennya. Setiap pasien datang, Abah memberikan dua butir obat untuk diminum sebelum terapi. Hanya menunggu beberapa menit, pasien dipanggil masuk ke dalam kamar untuk dilakukan pemijatan. Abah hanya menyarankan saban hari penis pasiennya untuk dikompres memakai air hangat ketika mandi.
Dalam melakukan terapi, Abah Otong lebih banyak turun langsung menangani pasiennya. Pelanggan akan dipijat satu jam di tempat praktik Abah Otong. Untuk ukuran, Abah memang menyesuaikan kemauan pasien. Usai dilakukan terapi, Abah menyarankan untuk meminum biji selasih. "Di dalam hanya dilakukan pemijatan," tutur Abah.
Namun Abah Otong mengaku tak menyanggupi permitaan pasien, jika dia datang dengan penyakit gula. Menurut Abah, dia tidak bisa melakukan terapi karena dia memiliki penyakit turun temurun. "Kalau impoten saya masih bisa mengobati, tapi kalau punya penyakit gula saya tidak bisa," ujarnya.