Hanafi Magnet Partai Baru Amien Rais
Bukan hanya tokoh senior-senior saja, Agung mengaku banyak politikus muda yang akan bergabung ke partai barunya itu.
Amien Rais dan loyalisnya sudah terang-terangan segera mendirikan mempersiapkan partai sempalan Partai Amanat Nasional (PAN). Beberapa tokoh publik tengah dirayu untuk masuk dalam barisan partai baru.
Walau berani buka-bukaan soal rencana partai baru, para loyalis Amien masih malu-malu ungkap siapa saja menyatakan bergabung.
-
Siapa yang hadir dalam peluncuran RAI? Peluncuran RAI disaksikan oleh Staf Khusus (Stafsus) Presiden Angkie Yudistia; Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah; Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki; pimpinan Baznas Achmad Sudrajat; dan Ketua Yayasan RAI, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa.
-
Siapa KH Ahmad Hanafiah? KH Ahmad Hanafiah menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di Kota Lampung yang juga seorang ulama berpengaruh di sana.
-
Kenapa KH Ahmad Hanafiah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional? Gelar tersebut diserahkan oleh Presiden RI kepada perwakilan keluarga di Istana Negara Jakarta pada Jumat (10/11) lalu.
-
Siapa yang diajak Anies Baswedan untuk mendirikan partai politik? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Kenapa Kastil Ayanis hancur? Bukti tertulis menunjukkan, kastil tersebut hancur akibat gempa bumi besar dan kebakaran, sekitar 20 hingga 25 tahun setelah pembangunannya.
Agung Mozin, seorang loyalis Amien Rais, mengaku tidak hanya para kader PAN yang kecewa bakal bergabung. Justru banyak wajah baru yang akan ikut dengan kelompoknya. Termasuk dari partai lain.
"Ada beberapa tokoh juga dari luar PAN, namun karena mereka masih banyak yang tersebar di beberapa partai, jadi rasanya tidak etis bila saya menyebut nama mereka," ujar Agung kepada merdeka.com, Jumat pekan lalu.
Para pimpinan Alumni 212 sempat ramai disebut bakal bergabung dalam partai baru Amien Rais. Apalagi banyak pengurus di dalam gerakan tersebut berasal dari ormas Islam.
Ajakan itu dilakukan lantaran selama beberapa tahun terakhir sering terlibat dalam satu perjuangan. Mulai dari agenda Aksi Damai 212, hingga dukungan politik di Pilpres 2019 lalu.
"Alumni 212 itu bukan partai politik, tapi mereka pasti punya aspirasi politik, aspirasi politik mereka bisa disalurkan oleh lembaga yang akan kita bentuk nanti," ucap Eks Ketua DPP PAN tersebut.
Persaudaraan Alumni (PA) 212 sudah menyatakan sikap menolak bergabung dengan parpol baru buatan Amien Rais. Mereka merasa selama ini berjuang dalam gerakan moral bukan politik praktis.
Penolakan bahkan disampaikan Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif. Menurutnya, prinsip gerakan 212 lahir dari perjuangan menuntut keadilan dan melawan kezaliman.
Bukan hanya tokoh senior-senior saja, Agung mengaku banyak politikus muda yang akan bergabung ke partai barunya itu.
Banyak kaum muda yang berminat gabung lantaran terinspirasi Hanafi Rais, putra sulung Amien Rais. Sosok itu menjadi magnet baru untuk menjaring banyak kader ke depan.
"Kelompok muda yang ingin berkiprah di dunia politik itu banyak, yang mengidolakan Hanafi Rais juga banyak," kata dia.
Tokoh senior PAN, Putra Jaya Husein, tidak menampik sosok Hanafi menginspirasi banyak politisi muda untuk bergabung dengan partai baru buatan Amien Rais. Sudah beberapa politisi muda menghubungi dirinya.
Menurut dia, mereka telah menyatakan untuk siap bergabung ke partai barunya itu. Sayangnya Putra Jaya masih merahasiakan nama mereka.
Alasan masih menutup rapat nama, lantaran banyak calon kader masih tercatat sebagai politisi partai lain. "Tidak boleh disebutkan soalnya kalau mereka sudah berpartai, mereka tidak boleh gabung partai lain," ungkap dia.
Hanafi tidak memberikan respon ketika kami menghubungi berkali-kali. begitu juga dengan Mumtaz Rais, putra Amien Rais lainnya, enggan menjawab. Pesan via aplikasi WhatsApp yang kami kirim hanya dibaca.
Ketua DPP PAN itu sebelumnya sempat menyindir tentang mundurnya sang kakak, Hanafi Rais dari partai dan anggota DPR. Keputusan itu menunjukkan bahwa Hanafi belum dewasa dalam berpolitik.
Hanafi dianggap masih kecewa atas kekalahannya dalam Kongres V PAN yang memenangkan Zulkifli Hasan. Bahkan banyak tokoh PAN dapat bersatu dalam Rakernas I 2020 kemarin. Ketika itu Hanafi merupakan pendukung Mulfachri Harapan sebagai calon ketua umum PAN.
Sebagai kader muda PAN, Mumtaz menegaskan tidak menganut mental cengeng. Dia yakin meski mundur satu kader, akan muncul kader PAN yang lebih gahar dan potensial.
"Saya memang masih cukup muda dalam berpolitik, namun saya paham tata krama. Saya tidak menganut mental mutungan, cengeng, dan melodramatik dalam berjuang untuk kebaikan," ujar dia.
Partai baru Amien Rais nanti bakal fokus memperjuangkan pasal 33 dan pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945. Mereka berfokus pada menumpaskan kemiskinan dengan cara meningkatkan perekonomian bangsa, dan tetap bertanggungjawab penuh terhadap fakir miskin.
Tahapannya pembentukan partai baru sudah hampir selesai. Sekitar bulan Juni akan dipaparkan kepada publik terkait identitas partai seperti nama partai, logo, visi, misi, seluruh nama para kader.
(mdk/ang)