Mengenal Lebih Dekat KH Ahmad Hanafiah, Penyandang Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2023
KH Ahmad Hanafiah, sosok ulama yang berpengaruh di Lampung yang baru saja dinobatkan sebagai Pahalwan Nasional tahun 2023.
Di tanah Lampung, terdapat tokoh pejuang kemerdekaan yang baru saja meraih gelar Pahlawan Nasional tahun ini.
Mengenal Lebih Dekat KH Ahmad Hanafiah, Penyandang Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2023
Baru-baru ini Presiden Joko Widodo telah mengesahkan gelar pahlawan Indonesia kepada sosok pejuang dari tanah Lampung yang bernama KH Ahmad Hanafiah. Gelar tersebut diserahkan oleh Presiden RI kepada perwakilan keluarga di Istana Negara Jakarta pada Jumat (10/11) lalu.
KH Ahmad Hanafiah menjadi salah satu sosok paling berpengaruh di Kota Lampung yang juga seorang ulama berpengaruh di sana. Usulan gelar pahlawan nasional itu di cetuskan oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi pada tanggal 23 Maret lalu.
Lantas, siapakah KH Ahmad Hanafiah? Mari mengenal lebih dekat sosok pahlawan nasional asal lampung yang dirangkum oleh merdeka.com berikut ini.
-
Apa gelar KH Hasyim Asy'ari? KH Hasyim Asy'ari juga dikenal sebagai seorang pahlawan nasional, yang berjasa dalam gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau juga memiliki julukan Hadratussyaikh yang berarti Maha Guru, dan gelar Syaikhu al-Masyayikh atau Gurunya Para Guru.
-
Siapa pahlawan nasional dari Langkat? Amir Hamzah merupakan salah sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru.
-
Apa nama asli KH Ahmad Dahlan? KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, dilahirkan pada 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
-
Apa peran Habib Hasan di Indonesia? Beliau dikenal sebagai ulama dan salah satu tokoh besar Islam di Indonesia.
-
Kapan KH Ahmad Dahlan dilahirkan? KH Ahmad Dahlan, yang lahir dengan nama Muhammad Darwis, dilahirkan pada 1 Agustus 1868 di Kampung Kauman, Yogyakarta.
-
Siapa orang tua KH Ahmad Dahlan? Ia adalah putra dari pasangan Kiai Haji Abu Bakar, seorang ulama terkemuka di Kauman, dan Nyai Abu Bakar.
Anak Pemilik Pondok Pesantren
KH Ahmad Hanafiah lahir di Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Tengah atau sekarang yang dikenal dengan Lampung Timur setelah adanya pemekaran.
Pria kelahiran tahun 1905 itu merupakan anak dari KH Muhammad Nur, seorang pimpinan Pondok Pesantren Istishodiyah di Sukadana yang menjadi pondok pesantren pertama yang ada di Provinsi Lampung.
Tak heran jika masa kecil Ahmad begitu dekat dengan ajaran-ajaran agama Islam yang berasal dari sang ayah sekaligus saat mengenyam pendidikan formal.
Umur 5 Tahun Sudah Khatam Al-Qur'an
Mengutip dari liputan6.com, KH Ahmad Hanafiah sudah belajar di sejumlah pondok pesantren hingga ke luar negeri, seperti di Malaysia, Mekkah, hingga Madinah.
Kehebatan Kh Ahmad Hanafiah di dunia agama Islam sudah dibuktikan sejak umur lima tahun.
Saat itu, ia sudah khatam membaca Al-Qur'an. Selain itu, sang ayah juga menjadi ulama besar yang cukup lama menimba ilmu di Tanah Suci Mekkah.
Sempat Menjadi Guru
Pada rentang tahun 1920-1925, KH Ahmad Hanafiah sempat menjadi guru Agama Islam. Lalu, dirinya melanjutkan pendidikan di Pesantren Kelantan Malaysia mulai tahun 1925-1930.
Sebelum mencapai Tanah Suci, ia menyempatkan untuk singgah sejenak di India untuk memperdalam Ilmu Tarekat. Barulah ia sampai di Tanah Suci Mekkah pada tahun 1930-an dan menuntut ilmu di Masjidil Haram sampai tahun 1936.
Selama pendidikan di sana, KH Ahmad Hanafiah menjabat sebagai Ketua Himpunan Pelajar Islam Lampung di Kota Mekkah. Selain itu, pernah mengajar ilmu pengetahuan agama Islam di sana.
Berjuang Melawan Penjajah
Saat dirinya kembali ke Tanah Air, ia aktif sebagai mubaligh di Lampung dan menjadi Ketua Sarekat Dagang Islam (SDI) di Sukadana dari tahun 1937 sampai 1942.
Ketika Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, berita ini baru tiba di Lampung pada tanggal 24 Agustus 1945. Saat itu juga mulailah dibentuk ragam organisasi atau badan perjuangan untuk mempertahankan Indonesia.
KH Ahmad Hanafiah pun terpilih untuk menjabat sebagai Ketua Laskar Hizbullah di Sukadana setelah kemerdekaan. Pada masa kepemimpinannya, Laskar Hizbullah sempat melakoni pertempuran dengan TNI melawan Belanda di Front Peretempuran Kemarung.
Ditenggelamkan Belanda
Ketika Laskar Hizbullah hendak menyerang kolonial, mereka sempat mengatur strategi. Tetapi, posisi mereka ketahuan oleh tentara Belanda lantaran diduga ada yang berkhianat dan membocorkan informasi keberadaan Laskar Hizbullah.
Akibatnya, pasukan TNI memutuskan mundur, sementara anggota Laskar Hizbullah banyak yang tertangkap dan gugur di medan perang.
Sementara itu KH Ahmad Hanafiah pun ditangkap hidup-hidup, kemudian dirinya dimasukkan ke dalam karung dan ditenggelamkan di Sungai Ogan. Sampai saat ini, jasadnya pun masih menjadi misteri.