Pionir Berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam, Ini Sosok Lafran Pane Pahlawan Nasional Asal Sipirok
Lafran Pane, pahlawan nasional asal Sipirok dengan segudang pemikirannya dan menjadi pionir berdirinya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Lafran Pane dikenal sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia dan telah menyandang gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
Pionir Berdirinya Himpunan Mahasiswa Indonesia, Ini Sosok Lafran Pane Pahlawan Nasional Asal Sipirok
Biografi Singkat
Lafran Pane lahir di Padang Sidempuan pada 5 Februari 1922. Ia merupakan anak keenam dari pasangan Sutan Pangurabaan Pane dari istrinya yang pertama. Lafran juga memiliki dua orang saudara tiri darai perkawinan kedua ayahnya yakni Nila Kusuma Pane dan Krisna Murti Pane.
-
Siapa yang terlibat dalam Lamporan? Sekitar seratusan orang berkumpul dan membentuk lingkaran. Mereka masing-masing membawa obor dan berkeliling di atas Bukit Ngalang-alang. Sebanyak tiga orang tampak merapalkan berbagai kalimat berbahasa Jawa.
-
Siapa pahlawan nasional dari Langkat? Amir Hamzah merupakan salah sastrawan Indonesia angkatan Pujangga Baru.
-
Mengapa KH Ahmad Hanafiah jadi Pahlawan Nasional? Usulan gelar pahlawan nasional itu di cetuskan oleh Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi pada tanggal 23 Maret lalu.
-
Siapa pemimpin Gerakan Hijrah Pasukan Siliwangi? Gerakan Hijrah ini dipimpin oleh Letkol Mokoginta dan diketuai oleh Arudji Kartawinata selaku Menteri Muda Pertahanan.
-
Siapa Arifin, pahlawan di Jalan Arifin? Tak banyak yang tahu nama Arifin yang satu ini merupakan sosok yang rela berkorban jiwa raga demi kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa pendiri pondok pesantren Langitan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Ayah Lafran Pane merupakan guru sekaligus seorang seniman Batak Angkola di Muara Sipongi, Mandailing Natal.
Sejak lahir, Lafran sudah hidup di lingkungan keluarga sastrawan dan seniman yang banyak menghasilkan karya seperti novel. Contohnya seperti Sanusi Pane dan Armijn Pane yang merupakan kakak kandungnya.
Selain itu, ayahnya juga merupakan pendiri Muhammadiyah di Sipirok pada tahun 1921. Sedangkan kakeknya adalah seorang ulama. Lafran sudah mendapatkan ilmu-ilmu agama Islam sejak sebelum menginjakkan ke jenjang pendidikan formal.
Masa Pendidikan
Mengutip dari beberapa sumber, Lafran sudah mulai sekolah di Pesantren Muhammadiyah Sipiriok. Sejak SD sampai SMP, Lafran sering sekali berpindah sekolah sampai pada akhirnya meneruskan SMP di HIS Muhammadiyah.
Kemudian, ia melanjutkan studi di Taman Dewasa Raya Jakarta sampai akhirnya pecah Perang Dunia II yang memaksa sekolahnya pindah ke Yogyakarta. Ia melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi jurusan Ilmu Politik di Universitas Gadjah Mada pada tahun 1948.
Lafran juga dikenal sebagai mahasiswa yang pertama kali lulus dengan gelar Sarjana S1 pada tanggal 26 Januari 1953.
Berkat pendidikannya di bidang politik dan menjadi salah satu sarjana Ilmu Politik di Indonesia, Lafran justru pindah haluan menjadi seorang pendidik dan keluar dari Kementerian Luar Negeri lalu kembali ke Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.
Pemikiran Lafran Pane
Melansir dari merdeka.com, menurut Lafran bahwa agama Islam bukan hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, melainkan hubungan antara manusia satu dengan yang lainnya, baik itu lingkup keluarga, masyarakat, hingga negara. Dari situ, ia menganggap bahwa peraturan dan tuntunan agama Islam pasti sudah sesuai dengan aspek kehidupan manusia.
Ia yakin bahwa masyarakat Indonesia ajaran Islam sudah dipraktikkan dalam aspek kehidupan dengan sebaik-baiknya, Belanda tidak mungkin menjajah Indonesia dalam kurun waktu yang sangat lama.
Mungkin, penjajahan ini dikarenakan Belanda mengetahui lemahnya pendidikan Islam yang ada di dalam diri masyarakat Indonesia.
Apabila ada pembaruan pemikiran keislaman baik secara material dan spiritual, ia meyakini bahwa pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman ajaran islam dapat dilakukan sesuai dengan ajaran yang berlaku.
Pionir Berdirinya HMI
Untuk mengaktualisasikan tentang Islam, Lafran pun memutuskan untuk mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam. HMI ini lahir menjadi sebuah reaksi terhadap situasi tersebut.
Dengan adanya HMI, Islam mendapat peran yang lebih tinggi di antara mahasiswa, hal ini menjadi pembuktian bahwa Islam bukanlah kaum yang mempertahankan tradisi dan pengetahuan tradisional saja.
Pahlawan Nasional Indonesia
Berkat pemikirannya dan memberikan kontribusi besar pada dunia pendidikan tinggi di Tanah Air, nama Lafran Pane telah ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional Indonesia pada 6 November 2017 oleh Presiden Joko Widodo.