Indonesia tidak akan melepas hubungan dagang dengan Israel
"Kami memiliki apa apa saja yang dibutuhkan oleh Indonesia begitu pula sebaliknya," ujar Emanuel.
Sebetulnya hubungan Israel dengan Indonesia sudah terjalin begitu lama. Hubungan ini berlangsung ketika Presiden Soeharto menjabat. Bahkan, Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin pernah melawat ke rumah Soeharto di Jalan Cendana, Jakarta Pusat. Dia datang diam-diam dan baru diketahui wartawan setelah pesawatnya lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma.
Hubungan itu pun semakin terbuka ketika mendiang Presiden Abdurrahman Wahid menjabat. Dialah Presiden pertama secara terbuka meminta hubungan Israel dan Indonesia diresmikan. Bahkan surat larangan dagang dengan Israel dicabut melalui Surat Keputusan bernomor 26/MPP/Kep/11/2000 tertanggal 1 Februari 2000. Namun itu dulu, kini hubungan dagang itu dilakukan secara diam-diam sepanjang waktu.
Emanuel Shahaf, salah satu pengusaha Israel sering berhubungan dengan Indonesia mengatakan, hubungan dagang ini tidak mungkin akan lepas. Apalagi Indonesia juga meraup untung dari kerjasama dua negara ini. Tahun 2008, nilai ekspor Indonesia ke Israel mencapai USD 800 juta. Indonesia mengirim furnitur dan bahan makanan ke Israel. Sedangkan negeri bintang daud itu mengirim barang-barang berteknologi tinggi.
"Tidak akan terjadi. Karena tidak mungkin untuk mengontrol hubungan perdagangan secara keseluruhan karena pemboikotan hanya berlaku untuk produk-produk tertentu dan biasa juga secara tidak langsung melainkan melalui negara ketiga," ujar Emanuel kemarin.
"Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar, dan kedua bangsa memiliki kecocokan ekonomi, kami memiliki apa apa saja yang dibutuhkan oleh Indonesia begitu pula sebaliknya,".
Berikut petikan wawancara Emanuel Shahaf kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com mengenai hubungan dagang Indonesia dengan Israel.
Bisa anda jelaskan kapan persisnya hubungan dagang Indonesia dengan Israel terjalin?
Hubungan perdagangan ini berawal dari tahun 1970-an, pada saat era Soeharto, melalui salah seorang pebisnis Israel yang bernama Shaul Eisenberg, yang juga mengembangkan hubungan perdagangan antara Israel dengan Cina. Awalnya adalah hubungan untuk menjaga stabilitas keamanan dan berlanjut menjadi komoditas ekspor ke Israel termasuk batu bara.
Berapa nilai ekspor impor Indonesia Israel setiap tahunnya?
Di tahun 2008, nilai perdagangan mencapai USD 900 juta, sebesar USD 800 juta adalah nilai ekspor Indonesia ke Israel sedangkan nilai ekspor Israel ke Indonesia adalah sebesar USD 100 juta, 80 persennya adalah melalui negara ketiga. Untuk sekarang nilainya mengecil menjadi sekitar USD 500 juta, dengan nilai ekspor Indonesia ke Israel sebesar USD 400 juta dan USD 100 juta nilai ekspor Israel ke Indonesia, kebanyakan juga melalui negara ke tiga.
Komoditi apa saja yang menjadi kerjasama kedua negara?
Indonesia mengekspor komoditas seperti furnitur, bahan makanan ke Israel, dan Israel mengekspor barang barang berteknologi tinggi, telekomunikasi, alat alat kesehatan, alat alat keamanan, teknologi agrikultural dan jasa konsultasi.
Apakah mungkin Indonesia bisa melepas hubungan dagang dengan Israel?
Tidak akan terjadi. Karena tidak mungkin untuk mengontrol hubungan perdagangan secara keseluruhan karena pemboikotan hanya berlaku untuk produk produk tertentu dan biasa juga secara tidak langsung melainkan melalui negara ketiga.
Bagaimana Israel melihat Indonesia dalam hal komoditi perdagangan?
Israel selalu mempunyai ketertarikan tersendiri untuk menjalani hubungan perdagangan dengan Indonesia, karena Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar, dan kedua bangsa memiliki kecocokan ekonomi, kami memiliki apa apa saja yang dibutuhkan oleh Indonesia begitu pula sebaliknya.
Seberapa besar Israel atau Indonesia sama-sama memberi keuntungan hubungan dagang ini?
Hubungan perdagangan dengan Israel akan sangat membantu perkembangan perekonomian Indonesia karena keunggulan teknologi dan kemauan kami (Israel) dalam mengambil risiko. Hal ini juga akan memperbaiki hubungan antara umat Yahudi dan Muslim yang akan sangat menguntungkan situasi di Timur Tengah. Israel utamanya akan mendapatkan pelanggan yang lebih besar, Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan lebih maju, khususnya di bidang pertanian.
Sampai saat ini apa usaha kedua negara untuk membawa hubungan dagang lebih jauh?
Keduanya melakukan sangat sedikit (tindakan), jika ada. Indonesia tidak benar-benar mengakui hubungan perdagangan tersebut dan tidak ada yang bisa dilakukan untuk mendukung itu. Israel mencoba sesekali menggunakan perantara swasta untuk melakukan pendekatan yang lebih baik kepada Indonesia. Tetapi, selama pemerintah Indonesia tidak mendukung, misalnya dengan; membuat segalanya lebih mudah dan juga mengakuinya, (hubungan dagang itu) tidak akan terjadi. Harga visa bisnis yang mencapai USD 750 tiap masuk ke Indonesia untuk Israel pada dasarnya berarti melarang kami datang. Masalahnya, kebijakannya sangat merugikan perusahaan kecil dan menengah yang melakukan sebagian besar bisnis tetapi tidak memiliki akses ke sumber dayanya. Perusahaan besar tidak punya masalah dalam mendapatkan apa yang mereka inginkan dan pergi ke mana saja yang mereka inginkan. Sekarang ini, usaha patungan dengan perusahaan Israel tidak mungkin dilakukan karena dokumen Israel tidak dapat divalidasi di kedutaan besar Indonesia. Produk-produk Israel yang perlu registrasi, izin juga tidak dapat diimpor karena tidak ada pejabat pemerintah Indonesia yang mengesahkan dokumen Israel. Ini merupakan kerugian sangat besar bagi Indonesia.
Apa keuntungan Indonesia jika hubungan dagang dengan Israel resmi dibuka?
Ini akan membuat banyak hal lebih mudah. Masyarakat juga tidak akan takut untuk menghubungi perusahaan Israel, dan bisnis akan booming. Sektor pertanian Anda akan meningkat pesat - inilah yang pernah saya katakan pada wartawan yang meminta saya menjelaskan tentang pentingnya hubungan Indonesia - Israel.
Pertanyaan pertama tentang pentingnya hubungan Indonesia-Israel, begini menurut saya:
Seperti yang tercermin dalam realitas hari ini:
Pentingnya sebuah negara untuk negara lain adalah fungsi dari isi hubungan kedua negara dan pertimbangan geopolitik yang seharusnya tercermin di dalamnya. Berdasarkan premis ini, dan berdasarkan upaya pemerintah saya (hampir tidak ada), Indonesia tidak benar-benar penting untuk Israel. Hubungannya minim sementara hubungan perdagangan ada lebih karena kebetulan (berdasarkan upaya individu). Hal ini tentu saja bukan jawaban yang diinginkan setiap diplomat Israel, tetapi didasarkan pada kenyataan bahwa saat ini hanya sedikit usaha yang dilakukan oleh pemerintah Israel untuk meningkatkan hubungan kedua negara - itu karena kita tahu bahwa tidak ada yang bisa kita lakukan (selain membuat perdamaian dengan Palestina) untuk mengubah sikap Indonesia. Itu tentu saja sebagian besar akibat langsung dari banyaknya kekecewaan Israel yang telah berusaha untuk memperbaiki situasi.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Malaysia memperkuat kerja sama bilateral mereka? Kunjungan tersebut merupakan pertemuan yang sukses, dan kedua Kepala Negara menyetujui untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa masalah perbatasan kedua negara.
-
Siapa yang melatih para sukarelawan Indonesia untuk melawan Israel? Para Sukarelawan Indonesia itu Dipersenjatai & Dilatih Tentara Mesir
-
Apa saja contoh kerja sama di bidang ekonomi antara Indonesia dan Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Kenapa para mahasiswa Indonesia di Kairo ingin bertempur melawan Israel? Saat Israel, Inggris dan Prancis menyerbu Mesir tahun 1956, mereka menyatakan kebulatan tekad untuk ikut perang.
-
Apa yang dilakukan oleh cendekiawan NU tersebut saat bertemu dengan Presiden Israel? Dalam foto yang beredar di media sosial, tampak Munawir Aziz menjadi salah satu dari lima orang rombongan warga Nahdliyin yang bertemu dengan Isaac Herzog.
-
Kapan pertemuan antara Indonesia dan Singapura yang membahas pembentukan kelompok kerja ini dilaksanakan? Pertemuan ini berlangsung di sela Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 dan Pertemuan Lainnya (The 55th AEM Meeting and Related Meetings) di Semarang, Jawa Tengah yang dilaksanakan 17—22 Agustus 2023.
Untuk Indonesia, tawaran pemerintah Israel apapun, terutama jika itu diketahui masyarakat dan karena memang saat ini serba terbuka, yang berarti masalah dengan Muslim radikal dan pemerintah Indonesia tidak ingin bermasalah dengan Muslim radikal. Secara geopolitik tidak ada kepentingan bersama yang nyata dan yang ada (kebanyakan kemampuan masing-masing pihak untuk mempengaruhi pihak ketiga) ternyata tidak cukup penting bagi Israel untuk melakukan upaya yang kemungkinan akan gagal pula.
Penting, karena memang seharusnya:
Seperti yang telah dikatakan, menurut saya, tidak ada negara lain (bagi Israel) berpotensi (yang berarti kesenjangan antara apa yang pantas dan apa yang bisa dilakukan) kepentingan yang lebih besar: Indonesia adalah pasar yang besar untuk Israel (saya menulis tentang itu dalam artikel saya di website MEI) dan penerapan kemampuan yang dimiliki Israel bisa mengubah Indonesia menjadi pusat ekonomi regional. Secara politik, hubungan dekat dengan negara Muslim hanya dapat membantu meningkatkan hubungan Israel dengan dunia Muslim dan berarti berkontribusi pada potensi penyelesaian konflik atas Palestina.