Membuat konten sang cagub menjadi viral
Berbeda dengan kampanye di media konvensional seperti televisi, radio, majalah, atau koran, kampanye di media sosial baru bisa disebut sukses jika kontennya menjadi viral alias dibahas dan dibagikan oleh banyak netizen.
Berkampanye di media sosial menjadi bagian penting para tim sukses pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta. Berbeda dengan kampanye di media konvensional seperti televisi, radio, majalah, atau koran dan media online, kampanye di media sosial baru bisa disebut sukses jika kontennya menjadi viral alias dibahas dan dibagikan oleh banyak netizen.
Kampanye dan sosialisasi di media sosial ini menyasar kelompok masyarakat atau calon pemilih yang disebut generasi Z. Mereka adalah orang-orang yang tak bisa lepas dari gadget dan internet, serta sangat aktif di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan yang sejenis.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa saja persyaratan pindah memilih di DKI Jakarta? Berikut syarat dan dokumen pendukung pindah memilih:1. Menjalankan tugas di tempat lain pada saat hari pemungutan suara, harus disertai surat tugas ditandatangani oleh Pimpinan Instansi hari pemungutan suara atau perusahaan dan cap basah 2. Menjalani rawat inap di fasilitas pelayanan kesehatan, baik pasien maupun keluarga yang mendampingi harus disertai surat keterangan rawat inap dari rumah sakit/layanan kesehatan dan surat pernyataan pendamping3. Penyandang disabilitas yang menjalani perawatan di panti sosial atau panti rehabilitasi, harus dilengkapi surat keterangan dari panti sosial atau panti perawatan di panti sosial atau panti rehabilitasi, ditandatangani oleh Pimpinan Instansi atau perusahaan dan cap basah 4. Menjalani rehabilitasi narkoba, harus dilengkapi surat keterangan dari Pimpinan Lembaga rehabilitasi narkoba yang ditandatangani oleh Pimpinan dan cap basah5. Menjadi tahanan di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan atau terpidana yang sedang menjalani hukuman penjara atau kurungan, harus dilengkapi dengan surat pernyataan dari Kalapas atau Karutan 6. Tugas belajar/menempuh pendidikan menengah atau tinggi harus disertai surat keterangan belajar dari kampus/lembaga pendidikan lain ditandatangani dan cap basah.7. Pindah domisili harus dilengkapi dengan fotokopi KTP-el dan/atau KK terbaru 8. Tertimpa bencana alam harus dilengkapi dengan surat dari BNPB, Kepala Desa/Lurah atau pemberitaan dari media massa9. Bekerja diluar domisilinya harus dilengkapi dengan surat tugas atau keterangan yang ditandatangani oleh Pimpinan Instansi atau perusahaan dan cap basah dan fotokopi KTP-el dan/atau KK terbaru
-
Siapa yang disebut-sebut akan maju di Pilkada DKI Jakarta atau Jawa Tengah? Seperti diketahui, belakangan nama Kaesang santer dikabarkan akan maju dalam Pilkada serentak 2024.Namanya sempat disebut-sebut akan maju di Pilkada DKI Jakarta atau Jawa Tengah.
-
Bagaimana Golkar memandang peluang Anies maju di Pilkada DKI? "Jadi, karena itu bagi kami prinsipnya siapapun ya punya hak untuk menjadi calon kepala daerah, tapi tentu dukungan partai politik ini menjadi sangat penting karena itu menjadi prasyarat yang harus dipastikan bahwa seseorang bisa mencalonkan diri karena ada dukungan dari partai politik," imbuh Ace.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
Ketua tim media sosial pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Radit mengungkapkan, dirinya mengelola empat akun media sosial dan akun resmi yang terdiri dari Fanspage, Twitter, Facebook, dan Instagram milik pasangan yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS itu. Ada 10 anggota tim yang bertugas untuk menyiapkan konten kampanye di media sosial.
Tugas tim adalah menyiapkan isu, menganalisis isu yang sedang berkembang, membuat tampilan visual grafis yang menarik, hingga menyebarkan ke berbagai media sosial agar menjadi viral. "Hasil grafis itulah yang disebarkan di media sosial," kata Radit ketika dihubungi merdeka.com.
Anies-Sandiaga menyerahkan LHKPN ©2016 Merdeka.com/Muhammad Luthfi RahmanAgar menjadi viral, konten yang dibuat oleh tim Radit tidak hanya disebar di akun resmi pasangan Anies-Sandiaga. Konten itu akan terus disebarkan melalui komunitas atau relawan melalui pesan elektronik serta berbagai grup chatting seperti WhatsApp atau BlackBerry Messenger grup.
Dalam mengolah isu, Radit menekankan pada timnya untuk menjauhi isu yang menyangkut suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Isi konten yang disiapkan lebih mengutamakan isu-isu sesuai dengan visi dan misi serta program pasangan Anies-Sandiaga. Tiga isu utama yang menjadi unggulan mereka adalah menciptakan lapangan pekerjaan baru, menstabilkan bahan makanan pokok, dan kriminalitas.
Isu tersebut, lanjut Radit, ditujukan untuk calon pemilih dari masyarakat kalangan kelas menengah ke bawah. Sementara untuk isu strategis lain, penanganan masalah banjir dan kemacetan menjadi topik yang dibahas. "Kita juga menargetkan golongan masyarakat yang lain, sehingga memikirkan bagaimana mengemas konten dengan desain yang bisa diterima golongan berbeda," ucap Radit.
Berbeda dengan tim kampanye media sosial dari Anies-Sandiaga, Tim Jakarta Ahok social Media Volunters (Jasmev) 2017 menggunakan jaringan relawan untuk berkampanye di media sosial. Tim ini sebelumnya sukses mengawal pasangan Jokowi-Ahok menang pada Pilgub DKI 2012 lalu.
Salah satu ketua tim Digital Strategic Jasmev 2017, Hariadhi menjelaskan bagaimana pihaknya memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan dukungan kepada relawan. Tim menyiapkan kumpulan berita-berita positif tentang Ahok dalam satu file atau dropbox. Relawan Jasmev 2017 sudah dari setahun lalu berkeliling Jakarta untuk menyipkan data dan fakta berbagai kemajuan Jakarta selama dipimpin Ahok.
Mega dampingi Ahok-Djarot daftar ke KPUD ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahmanHariadhi mengaku sebagai pemegang akun @Jasmev2017 di Twitter. Relawan Jasmev 2017 juga aktif membuat meme, komik, atau grafis untuk mereka posting di akun masing-masing dan disebar di berbagai media sosial. Bagi para relawan yang baru bergabung dengan Jasmev, kata dia, wajib mengikuti pelatihan. Tujuannya untuk membuat para relawan menghasilkan konten yang bermutu dan tentu saja menjadi viral.
Konten atau isu yang akan disampaikan pun harus disiapkan sehari sebelum diposting. Timnya pun harus mengetahui siapa saja yang mengendalikan isu tersebut. Kata Hariadhi, yang memposting isu tersebut harus aktif setiap lima menit sekali dan berkomunikasi dengan pendukung maupun haters (pembenci).
Isu yang dimainkan pun setiap hari bisa berubah-ubah, para relawan lain pun akan diberitahu isu apa yang akan dikeluarkan di akun @Jasmev2017. "Mereka juga bebas untuk mengeluarkan isu apapun kecuali isu SARA, mereka boleh sekreatif mungkin," kata Hariadhi ketika ditemui di Taman Ismail Marzuki, Cikini,Jakarta Pusat, pekan lalu.
Networking atau jaringan pun digunakan timnya untuk membuat isu semakin beragam dan menjadi viral. Hariadhi selalu menanamkan kepada relawan untuk menjadikan media sosial untuk mengajak calon pemilih yakin untuk memilih Ahok-Djarot.
Untuk membuat viral sebuah isu atau konten, Hariadhi mengungkapkan ada 30 grup WhatsApp yang menjadi sasaran penyebaran isu tersebut. Namun isu yang disebar disesuaikan dengan interest anggota grup itu. "Itulah konsep yang kita gunakan untuk viral. Punya hitungan, kalau sekarang kontennya apa, cocok interestnya apa di kelompok tersebut dan mengarahkan kelompok yang sesuai tapi tidak berbau SARA," kata Hariadhi.
Dengan konten yang dibuat menarik dan kreatif, diharapkan target yang diraih berasal dari kalangan pemilih pemula. Karena kata Hariadhi, mereka adalah kalangan yang aktif di media sosial. "Warga DKI pasti, bukan warga yang di luar. Target kita yang merasa orang DKI, karena mereka memiliki kesadaran sendiri," tambah dia.
Agus-Sylviana di DPP PKB ©2016 merdeka.com/adriana megawatiJika dua kubu sudah siap dengan tim medsosnya, pasangan Agus-Sylviana hingga akhir pekan lalu belum memiliki tim medsos resmi. Relawan yang sudah mendeklarasikan dan aktif di media sosial adalah #karibAGUS.
Ketua umum #karibAGUS, Humbul Kristiawan menjelaskan timnya memiliki website, Instagram, dan Twitter yang digunakan untuk mengajak dan menjadikan media sosial sebagai wadah bagi calon pemilih untuk menyampaikan aspirasi.
"Bukan hanya memilih Agus tetapi mereka juga bisa memberikan titipan pesan kepada kami dan bisa disampaikan kepada Agus," kata dia.
Humbul enggan mengungkap siapa tim yang mengendalikan akun-akun di media sosial itu. "Untuk saat ini kami tidak bisa menyebutkan, tapi adalah yang pegang akunnya," ucap Humbul.
Dia menjelaskan, target mereka tidak hanya dari kalangan profesional yaitu guru, dokter, dan pengusaha. Mereka juga mengajak masyarakat yang ingin mendukung Agus dan Sylviana bergabung dengan cara menghubungi mereka melalui karibAgus.com. "Atau bisa melalui call center dan website," pungkasnya.
(mdk/bal)