Sikap jahiliyah Raja Abdullah
"Kami dilarang segalanya: sekolah, bekerja, dan hidup," kata Puteri Jawahir.
Enam belas abad silam, sebelum Nabi Muhammad dilahirkan dan diangkat menjadi rasul, penduduk di jazirah Arab memiliki tradisi pandir. Mereka merasa malu memiliki anak perempuan. Kelahirannya dianggap aib bagi keluarga.
Rupanya pandangan dan tradisi zaman jahiliyah ini tidak sepenuhnya lenyap meski Rasulullah sudah berdakwah. Walau islam telah menyebar ke penjuru dunia. Bahkan sikap itu ditunjukkan oleh penguasa dua kota suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz aas-Saud dari Arab Saudi.
Raja Abdulah merasa malu mempunyai empat putri - Sahar, Maha, Hala, dan Jawahir - dari hasil pernikahannya dengan Alanud al-Fayiz. Mereka berumah tangga pada 1972. Saat itu Alanud berusia 15 tahun dan Abdullah 48 tahun.
Perjodohan itu tanpa persetujuan Alanud. "Setelah saya dipaksa menikahi dia, Abdullah akan datang ke kamar tidur saya seperti seorang pengunjung selama beberapa jam," kata Alanud kepada surat kabar the New York Post bulan lalu. "Kemudian dia akan mendatangi ruang tidur istrinya yang lain."
Alanud langsung hamil. Dalam empat tahun pertama perkawinannya, dia empat kali hamil. Nahasnya, semua anaknya perempuan. Raja Abdullah tidak bisa menerima kenyataan itu.
Raja Abdullah memiliki 30 istri dan dikaruniai lebih dari 40 anak. Dia lantas menceraikan Alanud pada 1985 karena tidak bisa melahirkan anak lelaki. Sang istri baru mengetahui kabar dia telah menjada dua tahun kemudian. Meski melanggar syariat Islam, di Saudi sudah menjadi kebiasaan suami bisa menceraikan istrinya tanpa sepengetahuan teman seranjangnya itu.
"Benar banget, dia telah berkali-kali menalak saya. Dia menganiaya saya, memukuli saya dan para pengawal saya," ujar Alanud. Bila melawan, penganiayaan dia terima bakal makin berat.
Alanud tidak kuat lagi bertahan. Hingga satu malam pada 2001, dengan bantuan seorang pengawal Abdullah, dia berhasil keluar dari dalam istana dan pergi ke Bandar Udara Raja Abdul Aziz, jeddah. Lewat bantuan sebuah organisasi hak perempuan, dia dapat kabur ke luar negeri.
Bagi Alanud, tindakan itu bukan hal mudah karena dia harus meninggalkan empat putrinya. Abdullah segera menahan paspor empat anak perempuannya. Dia tidak pernan membayangkan kenekatannya itu membuat Sahar, maha, Hala, dan Jawahir menderita hingga kini.
"Meninggalkan anak-anak saya amat sulit tapi saya tidak pernah berpikir mereka bakal menjadi korban," tutur Alanud. "Bagaimanapun juga mereka adalah putri raja."
Rupanya menjadi anak raja Saudi tidak enak. Raja Abdullah memaksa Sahar berhenti kerja dari sebuah bank. Dia bersama tiga adiknya pun tidak bisa kuliah. Hanya Maha mampu menyelesaikan studinya jurusan psikologi.
"Kami dilarang segalanya: sekolah, bekerja, dan hidup," kata Puteri Jawahir.
Sungguh memalukan sekaligus ironis. penguasa sebuah negara mengklaim sebagai pelaksana syariat islam malah tidak bersikap islami. Raja Abdullah gagal mencontoh teladan nabi. Bukan menghargai hak perempuan, dia malah melecehkan dan menghancurkan masa depan kaum hawa di negara itu.
Rupanya pandangan dan tradisi jahiliyah masih hidup di negara tempat nabi dilahirkan.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Siapa kapten Timnas Arab Saudi? Kapten Tim Nasional Arab Saudi adalah Salem Al-Dawsari, sementara Asnawi Mangkualam menjabat sebagai kapten Timnas Indonesia.
-
Siapa yang menemukan gua prasejarah di Arab Saudi? Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
Baca juga:
Jeritan hati puteri nurani raja terkunci
Aib istana nista raja
Ditawan ayah di Kota Jeddah
Politikus hina Islam, Saudi ancam beri sanksi pada Belanda
Pria Saudi kurung anaknya dalam koper sebab buat kebisingan