Triliunan Rupiah 'Tercecer' di Jalur Mudik
Ada beberapa komponen belanja pemudik. Mulai dari biaya akomodasi, tiket, keperluan makan dan minum, kebutuhan di kampung halaman, hingga alokasi belanja oleh-oleh.
Sudah menjadi tradisi setiap tahun. Mudik ke kampung halaman, wajib hukumnya bagi Muhammad Asis dan keluarga. Termasuk tahun ini. Tidak lengkap rasanya, Lebaran tanpa silaturahmi dengan orang tua dan keluarga di kampung halamannya, di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Asis dan keluarga sudah mempersiapkan dana setiap kali hendak mudik. Butuh dana yang tidak sedikit. Dana itu sudah dialokasikan jauh-jauh hari. “Biasanya untuk bensin, tol, dan makan dan minum. Itu saja kebutuhannya,” ujar Asis saat berbincang dengan merdeka.com, kemarin.
-
Dimana terjadi kepadatan arus mudik menjelang Lebaran 2024? Kepadatan mulai terjadi di kawasan Pelabuhan Merak, Banten, oleh rombongan pemudik yang ingin berpergian lewat jalur laut.
-
Kapan puncak arus balik Lebaran 2023? PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.589.499 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek pada 24-29 April 2023 yang dipantau dari 4 Gerbang Tol (GT) Utama.
-
Di mana jalur mudik dan balik Lebaran 2023 terpadat? Jalan Tol Trans Jawa menjadi jalur mudik dan arus balik terpadat di Indonesia.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran 2024 diperkirakan terjadi? Jasa Marga Juga memprediksi puncak arus mudik lebaran 2024 akan jatuh pada 6 April 2024.
-
Kapan puncak arus mudik di tahun 2024 terjadi? “Jadi kalau tahun 2023 itu di H-3, kali ini bergeser di H-4 dengan tingkat puncak arus mudiknya yang turun dan ini tersebar di hari-hari sebelumnya,” tambah dia.
-
Kapan puncak arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi? Arus mudik Lebaran diperkirakan terjadi pada 19-21 April 2023.
Dia merinci, untuk kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) kendaraan yakni jenis Pertamax, untuk jarak tempuh dari rumahnya di Bekasi, Jawa Barat menuju Demak, Jawa Tengah dialokasikan sekitar Rp1 juta. Untuk kebutuhan Tol hingga Semarang, disiapkan dana Rp305.600. Dalam perjalanan, biasanya sesekali berhenti di rest area untuk makan. Disiapkan anggaran Rp550.000 untuk sekali perjalanan.
"Totalnya kira-kira Rp1.725.600. Tapi kita alokasikan lebih. Jadi sekali berangkat alokasi dananya Rp2 Juta. Kalau pulang pergi berarti Rp4 Juta," jelasnya.
Diprediksi jumlah kendaraan yang akan keluar Jabodetabek mencapai 2,2 juta kendaraan. Sedangkan kendaraan yang masuk Jabodetabek mencapai 2,3 juta. Angka ini belum termasuk jumlah kendaraan yang menuju pulau lain.
Kebutuhan uang yang disiapkan pemudik kendaraan bermotor bervariasi. Masing-masing berbeda. Menyesuaikan jarak tempuh dan kebutuhan lain di perjalanan. Sehingga, sampai saat ini tidak ada hitungan pasti mengenai total uang yang beredar khusus di jalur mudik.
Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan bermotor, salah satu kebutuhan paling besar dalam perjalanan mudik adalah Bahan Bakar Minyak (BBM). Pertamina Patra Niaga memastikan kebutuhan BBM untuk pemudik terpenuhi.
Hasil survei Kementerian perhubungan. dari 123,8 juta orang yang melakukan perjalanan mudik, sekitar 70 persennya akan memilih moda transportasi darat. Sebanyak 22 persen menggunakan mobil pribadi, 20 persen motor, 18 persen bus, 11 persen kereta api, 7 persen mobil sewa, dan 4 persen menggunakan travel.
"Dari sini sudah terlihat BBM akan menjadi prioritas dijalur utama mudik, angka ini belum termasuk moda lainnya seperti kapal angkutan penyebrangan serta pesawat," jelas Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting membeberkan, stok Pertalite cukup untuk 19 hari dan Solar 20 hari ke depan. Sementara stok Pertamax cukup untuk 42 hari ke depan.
"Konsumsi pada saat mudik terbanyak Pertalite," ungkap Irto kepada merdeka.com.
Irto tidak bisa memprediksi penjualan BBM di jalur mudik. Termasuk soal kemungkinan lonjakan penjualan BBM selama musim mudik Lebaran. Pihaknya hanya mempersiapkan tambahan stok di setiap SPBU sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan penjualan. “Inventory total BBM kita ada penambahan 10 persen," singkatnya.
Lonjakan penjualan biasanya berkorelasi dengan kenaikan pendapatan. Namun, Pertamina Patra Niaga tidak fokus pada keuntungan penjualan BBM di SPBU selama arus mudik Lebaran. Terpenting menjaga pasokan tetap aman.
"Keuntungan SPBU variatif, tidak bisa ditentukan (target). Keuntungan tidak saja dari penjualan BBM, tapi juga dari Non Fuel Retail, seperti fasilitas pendukung, mini market, tempat makan, dan lain-lain," jelasnya.
Betah Lama di Rest Area
Yudi (30) sumringah menyambut musim mudik Lebaran tahun ini. Tidak dipungkiri, musim mudik seolah menjadi masa panen bagi Yudi dan pedagang makanan dan minuman di rest area. Namun dia masih malu-malu menyebutkan kenaikan pendapatan yang didapat saat musim mudik.
"Omzet pasti naik," kata Yudi.
Sejak 2013, Yudi sudah berdagang di rest area. Lokasinya berpindah-pindah. Dia bercerita, masa paling sulit ketika Idulfitri 2020 dan 2021. Saat itu, tradisi mudik dilarang pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19. Alhasil, tidak ada ‘panen’ pendapatan saat itu. Berbeda saat musim mudik tahun 2018. Omzetnya naik berkali-kali lipat.
"Itu ramainya minta ampun. Ibaratnya mobil yang baru parkir lima menit langsung disuruh keluar lagi."
Yudi mempersiapkan diri menghadapi ‘musim panen’ tahun ini. Dia sengaja merektut pekerja part time yang akan membantunya berdagang selama 24 jam dengan sistem shift.
"Pasti deh kalau satu minggu sebelum lebaran itu bakal ramai banget, ini aja beberapa hari ke belakang sudah mulai ramai," ucapnya.
Selain mempersiapkan pekerja part time, bahan baku juga ditambah persediaannya. Menurutnya, para pedagang di rest area rata-rata menambah pasokan bahan makanan yang dijual agar bisa memenuhi permintaan pemudik.
Beberapa rest area memang tak lagi hanya sekadar untuk tempat istirahat. Ada rest area yang dibangun dengan berbagai fasilitas lengkap. Ada tempat bermain anak seperti di KM260, ada rest area yang dilengkapi dengan berbagai tenant favorit seperti di KM429 Semarang-Solo. Bahkan, ada rest area yang seperti mal dan selalu penuh dikunjungi. Yakni di KM456 Salatiga. Tidak heran banyak pemudik yang ‘betah’ berlama-lama di Rest Area untuk istirahat, makan hingga berbelanja.
Salah satu hasil evaluasi mudik tahun lalu, tingginya aktivitas di tempat peristirahatan menjadikan Rest Area sebagai salah satu simpul kemacetan di jalur mudik jalan tol Trans Jawa. Jasa Marga memperkirakan, ada 23 Rest Area di Jalan Tol Trans Jawa yang membentang dari Jakarta sampai Surabaya, akan mengalami kepadatan saat arus mudik Lebaran 2023.
Polisi dan pemerintah sudah menerapkan kebijakan maksimal 30 menit di Rest Area. Kebijakan ini sudah diberlakukan sejak tahun lalu. Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengakui, sangat sulit dalam pengawasannya. Apalagi, Polisi hanya bisa mengimbau. Sebagai antisipasi, Polisi dan pengelola Rest Area sudah sepakat mengatur alur kendaraan.
"Sekarang kita atur flow-nya, masuk dulu ke dalam, kita tutup akses menuju tenant favorit dan dipindahkan melalui jalur angkutan barang. Karena angkutan barang itu libur pada musim lebaran. Jadi, silahkan ke belakang dulu cari parkir, kemudian baru mengunjungi tenant," jelas Brigjen Aan kepada merdeka.com.
Selain itu, di setiap Rest Area aka nada polisi yang bertugas. Mereka ditempatkan untuk mengatur pergerakan kendaraan agar tidak terjadi penumpukan di Rest Area.
"24 jam ada. Petugas juga tetap akan ada di situ untuk mengatur kalau sudah penuh lanjutkan ke rest area berikutnya," imbuhnya.
Dalam rapat koordinasi beberapa hari lalu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pengelola jalan tol mencegah penumpukan pemudik di rest area. Belajar dari pengalaman sebelumnya, penumpukan pemudik di rest area mengganggu arus lalu lintas di jalan tol.
Ada dua solusi untuk mencegah penumpukan pemudik di rest area tol. Pertama, menambah rest area di sejumlah titik jalan tol. Kedua, memperlebar jalan di pintu masuk rest area.
BPJT memutuskan menambah rest area fungsional di beberapa titik ruas jalan tol. Sekretaris BPJT Yongki Triono membeberkan rest area tambahan berada di ruas Pemalang-Batang KM338A, ruas Pemalang-Batang KM319B, ruas Jakarta-Cikampek KM19B
"Ada tambahan holding area di KM 61 A dan B, ruas Cikampek-Palimanan," tuturnya.
Untuk solusi kedua juga sudah dilakukan. Sebulan terakhir, pengelola jalan tol Cipali memperlebar ruas tol yang berada persis di depan rest area. kegiatan lokasi pelebaran jalan ini dilakukan di lokasi prioritas. Di antaranya di di depan rest area KM86 arah Cirebon dan Jakarta, KM101 dan KM 102 serta KM130 arah Cirebon dan Jakarta.
Pantauan merdeka.com pekan lalu, sejumlah pekerja dan alat berat diterjunkan di tiga titik tersebut. Ruang hijau yang selama ini memisahkan jalur arah Jakarta dan Jawa Tengah, kini sudah diaspal. Setidaknya, ada tambahan pelebaran jalur sekitar 2 meter dan sepanjang 1 km.
Ratusan Triliun Rupiah Selama Musim Mudik
Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani punya hitungan soal uang yang berputar selama mudik Lebaran. Ada beberapa komponen belanja pemudik. Mulai dari biaya akomodasi, tiket, keperluan makan dan minum, kebutuhan di kampung halaman, hingga alokasi belanja oleh-oleh.
Dia membeberkan cara menghitungnya. Pendekatan pertama yang paling eksak. PDB perkapita dikali dengan gini ratio, lalu dibagi 12. Dengan hitungan satu dolar sebesar Rp15 ribu, maka PDB per kapita Indonesia sebesar USD4.332.
Dengan demikian, hitungannya adalah USD4.332 × Rp15 ribu X 0,381 / 12. Hasilnya Rp2.057.000. Angka ini adalah prediksi angka rata-rata. "Kondisi di lapangan menunjukkan angka belanja Rp2 juta per orang selama mudik," ungkap Ajib kepada merdeka.com.
Bila mengacu pada data Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2022 yang sebesar Rp19.500 triliun, maka perputaran uang selama Lebaran setara dengan 1 persen dari PDB.
Umumnya, dana yang berputar berasal dari Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji atau penghasilan selama minimal satu bulan terakhir. Dia meyakini, potensi perputaran uang akan bertambah selama mudik Lebaran 2023. Walaupun daya beli masyarakat berkurang, tetapi asumsi angka Rp 2 juta masih masuk akal.
Dengan hitungan tersebut, dia sudah bisa memprediksi angka perputaran uang selama Lebaran tahun ini. Dengan jumlah pemudik tahun ini yang diprediksi mencapai 123,8 juta orang dan asumsi rata-rata per orang membelanjakan Rp2 juta, diprediksi perputaran uang sekitar Rp246 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding tahun lalu. Angka ini adalah potensi. Karena tidak ada angka pasti hitungan perputaran uang selama periode mudik.
"Di 2022 dengan jumlah pemudik sekitar 80 juta orang, dengan asumsi rata-rata per orang membelanjakan Rp2 juta, terjadi perputaran uang sekitar Rp160 triliun," katanya.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia punya hitungan lain. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang memproyeksi perputaran uang selama periode mudik Lebaran 2023 mencapai Rp92,3 triliun. Angka ini dihitung dari jumlah pemudik tahun ini yang diperkirakan mencapai 123,8 juta orang atau setara dengan 30.752.000 keluarga di Indonesia.
"Jika setiap keluarga membawa uang rata-rata Rp3.000.000 maka perputaran uangnya sebesar tersebut di atas. Ini dihitung rata-rata paling minimal, masih berpeluang di atas itu," ujar Sarman.
(mdk/noe)