Cerita Lee Yong-dae saat Berpasangan dengan Hendra Setiawan, Biasanya Lawan Kini jadi Kawan
Pertandingan BDMNTN-XL yang dimulai hari ini di Istora Senayan memperkenalkan format dan aturan baru yang memberikan pengalaman unik bagi pemain dan penonton
Pertandingan BDMNTN-XL yang dimulai hari ini di Istora Senayan, Jakarta, menawarkan format dan aturan baru yang memberikan pengalaman berbeda bagi pemain dan penonton dibandingkan dengan turnamen bulutangkis sebelumnya. Pada laga yang berlangsung pada Kamis (31/10/2024), Tim Hurricanes berhasil mengalahkan Tim Rockets dengan mencatatkan tiga kemenangan dari lima pertandingan yang digelar di Istora Senayan, Jakarta.
Salah satu momen yang paling dinanti dalam pertandingan BDMNTN-XL hari ini adalah penampilan mantan bintang bulu tangkis asal Korea Selatan, Lee Yong-dae, yang bermain bersama mantan rivalnya dari Indonesia, Hendra Setiawan. Lee Yong-dae menyatakan bahwa bermain bersama Hendra Setiawan merupakan pengalaman yang menyenangkan dan indah.
- Memahami Sifat Keras Kepala Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Cerita Nova Arianto soal Sikap Shin Tae-yong saat Muncul Desakan Mundur Sebagai Pelatih Timnas Indonesia
- Shin Tae-yong Terharu Ribuan Warga Korsel Dukung Langsung Timnas Indonesia Lawan Jepang di GBK
- Pengamat Sepak Bola: PSSI Harus Bersikap STY Dilanjutkan atau Dipecat
"Biasanya, saya berhadapan dengan Hendra sebagai lawan, tetapi kali ini akhirnya kami bermain sebagai rekan setim. Itu adalah pengalaman yang sangat indah dan seru," ungkap Lee Yong Dae kepada media setelah pertandingan.
Format Baru
Lee dan Hendra merupakan bagian dari Tim Rockets yang diisi oleh sejumlah pemain terkenal, seperti Yeo Jia Min dari Singapura, Kodai Naraoka dari Jepang, Tse Ying Suet dari Hong Kong, serta Misaki Matsutomo yang juga berasal dari Jepang. Mereka semua dituntut untuk cepat beradaptasi dengan peraturan baru yang diterapkan di BDMNTN XL. Menariknya, turnamen ini memiliki aturan yang berbeda dibandingkan dengan turnamen lainnya, di mana pertandingan berlangsung dalam empat set dengan masing-masing set berdurasi sepuluh menit. Jika hasil akhir pertandingan berakhir imbang dengan skor 2-2, maka pemenangnya akan ditentukan melalui tiebreaker sudden death. Format ini jelas sangat berbeda dan unik dibandingkan dengan turnamen bulutangkis yang biasa.
Lee menyatakan bahwa format baru ini memerlukan strategi khusus untuk menciptakan kerja sama yang efektif. "Karena ini adalah pertama kalinya kami bermain dengan format ini, mencari strategi yang tepat sedikit menantang, pun dengan membangun kerja sama. Bagaimana pun, kami bersenang-senang dan menikmati jalannya pertandingan," ungkap peraih medali emas Olimpiade Beijing 2028 tersebut. Dengan penyesuaian yang tepat, diharapkan Tim Rockets mampu beradaptasi dan tampil maksimal di turnamen ini.
Respons Positif
Mathias Christiansen, pemain bulutangkis asal Denmark yang tergabung dalam Tim Hurricanes, mengalami tantangan yang sama saat menggunakan format baru dalam pertandingan 3 vs 3 bersama Gloria Emanuelle Widjaja dari Indonesia dan Aaron Chia dari Malaysia. Ia mengungkapkan, "Pertandingan menyenangkan dan ada banyak reli bagus di sepanjang permainan. Kami bertiga juga bisa mengatur dengan baik di lapangan, kami sudah latihan, tapi banyak angin yang bikin kami sedikit kesulitan tadi."
Dalam laga yang berlangsung antara Tim Rockets dan Tim Hurricanes, suasana pertandingan terasa sangat ketat. Meskipun begitu, Tim Hurricanes menunjukkan performa yang lebih baik dan berhasil meraih kemenangan dalam pertandingan 3 vs 3 melawan Tim Rockets.
Gloria Widjaja Akan Berpartisipasi di World Tour Finals
Atlet ganda campuran Indonesia, Gloria Emanuelle Widjaja, yang saat ini berkompetisi untuk Tim Hurricanes, menyatakan bahwa dia akan memfokuskan diri untuk mengamankan tempat di BWF World Tour Finals 2024. Bersama pasangannya, Dejan Ferdinansyah, Gloria kini menempati peringkat kelima dalam klasemen sementara World Tour Finals dengan total 71.460 poin. Dia berhasil mengungguli pasangan Indonesia lain, Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, yang berada di posisi 11 dan 13. "Setelah ini kami akan lanjut ke Korea, Kumamoto, dan China. Fokus harus tetap dijaga, karena targetnya adalah lolos untuk World Tour Finals," ujar Gloria saat ditemui di Istora Senayan.
Gloria berharap di Korea, pada turnamen Super 300, dia dan Dejan bisa meraih gelar juara. "Harapannya di Korea, Super 300, bisa mendapatkan titel. Selebihnya, do our best saja. Jika bisa mencapai semifinal dan final, tentu akan nambah kepercayaan diri juga," tutupnya. Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Gloria dan Dejan bertekad untuk memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan yang mereka jalani. Kesuksesan di ajang ini akan menjadi langkah penting bagi mereka untuk mencapai tujuan yang lebih besar di dunia bulu tangkis.
Penulis: Muhamad Luthfi Ma'ruf