9 Risiko Membeli Mobil Bekas Kecelakaan, Segala Sisi Harus Dikhawatirkan
Risiko Membeli Mobil Bekas Kecelakaan, Segala Sisi Harus Dikhawatirkan
Ada kemungkinan bahwa mobil bekas yang mengalami kecelakaan mengalami kerusakan pada mesinnya.
Segala Sisi Harus Diperhatikan dalam Membeli Mobil Bekas Kecelakaan, Ada 9 Risiko yang Perlu Dipertimbangkan
Meski harganya lebih terjangkau, membeli mobil bekas yang pernah mengalami kecelakaan bisa menjadi pilihan menarik. Namun, sebelum memutuskan untuk membelinya, ada beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan dengan baik.
-
Kapan mobil bekas taksi dianggap punya jarak tempuh rendah? Taksi umumnya menempuh jarak yang lebih pendek dibandingkan mobil pribadi pada tahun yang sama, karena waktu operasional taksi terbatas.
-
Bagaimana mobil tersebut terbakar? Dikutip dari unggahan Instagram resmi @humasjakfire, kejadian itu terjadi pada Sabtu, 6 April 2024 malam. Disebutkan, bahwa petasan yang dinyalakan remaja konvoi mengenai mobil. Akibatnya, api menyala di bagian kap mobil.
-
Bagaimana cara merawat mesin mobil bekas taksi? Taksi umumnya menjalani perawatan rutin di bengkel resmi untuk memastikan kondisinya tetap prima.
-
Kapan velg mobil bekas perlu dihindari? Cara memilih velg mobil bekas yang baik adalah dengan menghindari velg yang sudah retak. Biasanya, keretakan pada velg terdapat di bagian dalam center bore, penampang luar (barrel), serta bagian lubang baut.
-
Mengapa mobil tersebut terbakar? Dikutip dari unggahan Instagram resmi @humasjakfire, kejadian itu terjadi pada Sabtu, 6 April 2024 malam. Disebutkan, bahwa petasan yang dinyalakan remaja konvoi mengenai mobil. Akibatnya, api menyala di bagian kap mobil.
-
Kapan mobil itu ditabrakkan bocah ke tembok? Ternyata kejadian yang sempat menjadi tontonan pengunjung mall itu, terjadi pada hari Minggu, (21/4) lalu untuk lokasinya berada di Mall Of Indonesia (MOI).
2. Mesin Mengalami Kerusakan
Perbaikan mesin mobil bekas kecelakaan dapat berpotensi mengakibatkan ketidakstabilan dan risiko terhadap keselamatan pengemudi dan penumpang, dengan biaya yang bervariasi tergantung pada tingkat dan jenis kerusakan.
2. Tingkat risiko keamanan yang lebih tinggi
Mobil bekas yang mengalami kecelakaan memiliki risiko keamanan yang lebih tinggi dibandingkan mobil bekas yang tidak mengalami kecelakaan. Ini terutama terjadi jika mobil tersebut mengalami kerusakan parah dan tidak diperbaiki dengan benar, yang dapat berdampak negatif pada keselamatan pengemudi dan penumpang.
3. Harga Jual yang Murah
Sebelum membeli mobil bekas kecelakaan, pastikan untuk mempertimbangkan reputasi yang kurang baik dan risiko kerusakan yang lebih tinggi yang dimilikinya. Ini akan berdampak pada nilai jual yang rendah di masa depan.
Perbaikan yang kurang maksimal menyebabkan kerugian
Kerugian dapat bervariasi tergantung pada sejauh mana kecelakaan mobil tersebut dan sejauh mana perbaikan yang dilakukan. Mayoritas orang memilih bengkel alternatif untuk memperbaiki kerusakan body mobil yang tidak diganti baru seperti di bengkel resmi, sehingga perbaikan tersebut kurang optimal.
Penumpang tidak dapat dilindungi
Ketika terjadi tabrakan di titik yang sama, kendaraan tersebut tidak akan mampu melindungi penumpang di dalamnya. Perubahan struktur kendaraan akibat tabrakan dapat mempengaruhi tingkat keamanan tabrakan dan kondisi jalan dari mobil tersebut.
6. Biaya perbaikan yang mahal
Jika kerusakan mobil bekas kecelakaan tidak diperbaiki secara menyeluruh, biaya perawatan dan perbaikan dalam jangka panjang bisa meningkat secara signifikan.
7. Suku cadang yang tidak tersedia berpotensi menimbulkan risiko
Pemilik mobil bekas kecelakaan seringkali menghadapi kesulitan dalam mencari suku cadang yang tidak tersedia, hal ini dapat meningkatkan biaya perbaikan dan memakan waktu lebih lama.
9. Ancaman terhadap kelistrikan dan komponen elektronik
Mobil bekas kecelakaan seringkali mengalami kerusakan pada komponen kelistrikan seperti air bag yang pernah terpakai. Ini bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan biaya perbaikan yang lebih tinggi. Penggantian air bag yang sudah terpakai dengan yang baru dapat menimbulkan biaya yang cukup besar.
9. Tidak Ada Penyelesaian yang Sempurna
Jika tidak dilakukan perbaikan secara menyeluruh, risiko kerusakan yang lebih tinggi akan tetap ada, yang dapat membuat mobil tidak aman untuk digunakan, mulai dari kerusakan kaki-kaki, mesin, body kendaraan, hingga pada komponen kelistrikan akibat kecelakaan.