Apakah Penerapan AI Pada Mobil Membantu Pengemudi atau Menyulitkan?
Penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI mengambil alih peran manusia dalam mengemudi dan mengurangi faktor human error. Yuk simak!
AI mengemudi dan mengurangi faktor human error dengan mengambil alih peran manusia dalam penggunaan teknologi kecerdasan buatan.
Apakah Penerapan AI Pada Mobil Membantu Pengemudi atau Menyulitkan?
Dalam mengemudi, teknologi kecerdasan buatan atau AI dapat menggantikan peran manusia dan mengurangi kesalahan manusia.
IdeaFriends dan GWM Indonesia berkolaborasi untuk menyelenggarakan diskusi tentang dampak kecerdasan buatan di Indonesia.
Berkendara yang dilakukan manusia dapat dihindari dari kesalahan dengan adanya AI
Sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS) telah mengubah industri otomotif di era "New Intelligence" dengan menggabungkan generative AI, kamera, dan sistem sensor radar untuk memungkinkan pengemudian otonom, yang bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam pengalaman mengemudi.
Menurut Tommy Teja, pendiri komunitas AI AICO, penggunaan AI memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas penggunaan kendaraan dengan mengurangi kesalahan manusia yang sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan membantu menemukan rute alternatif yang tidak padat. Selain itu, AI juga dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar, mendukung transisi ke kendaraan listrik, dan mengurangi emisi, yang merupakan tren otomotif saat ini.
Tommy mengatakan bahwa dulu kita hanya bisa membayangkan jika mobil bisa dikendarai dengan perintah suara, tetapi sekarang dengan teknologi AI, kita bisa merasakan banyak manfaat dari integrasi teknologi AI, bahkan kita bisa mengendarai mobil melalui AI.
Kecerdasan Buatan termasuk dalam Sistem ADAS
GWM Indonesia telah menerapkan contoh pemanfaatan AI. Saat ini, GWM sedang mengembangkan sistem ADAS yang berada di level 2 atau level Partial Automation. Pada level ini, kendaraan dapat melakukan kemudi dan berakselerasi dengan otonom, tetapi masih dengan pantauan manusia. Menurut Hari Arifianto, Marketing Director GWM Indonesia, kita sudah semakin dekat dengan tingkat Conditional Automation di mana kendaraan dapat mengambil alih hampir semua fungsi mengemudi. Teknologi AI di GWM bekerja melalui sistem sensor canggih, algoritma pembelajaran mesin, dan komputasi awan.
Data tentang lingkungan sekitar kendaraan, seperti kendaraan lain, pejalan kaki, dan rambu-rambu lalu lintas, dikumpulkan oleh sensor ini.
Setelah itu, algoritma pembelajaran mesin menganalisis data tersebut guna membuat keputusan dan mengendalikan kendaraan.
Teknologi Cerdas telah diterapkan dalam aplikasi ini
Teknologi otonom dalam industri otomotif menandakan era baru dengan kemampuan kendaraan yang dilengkapi dengan fitur-fitur cerdas seperti Adaptive Cruise Control (ACC) untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan secara otomatis, dan Lane Departure Warning System (LDWS) untuk memperingatkan pengemudi jika kendaraan keluar jalur tanpa sengaja. Keamanan berkendara menjadi lebih terjamin karena kendaraan otonom mampu mengidentifikasi dan menghindari bahaya lebih cepat daripada manusia, berkat dukungan AI.