Dari Dekat: Canggihnya Pabrik Mobil Listrik BYD di China, Semua Lini Produksi Pakai Robot
Salah satu perusahaan otomotif asal China, BYD akan segera masuk ke pasar Indonesia mulai 2024.
Raksasa kendaraan elektrifikasi ini bakal memasarkan mobil listrik di Tanah Air.
- Awalnya Membuat HP, Pabrik BYD di Xi’an Kini Hasilkan Tiga Ribuan Mobil Perjam
- BYD M6: Merasakan Kecanggihan Mobil MPV Listrik Pertama di Indonesia
- Produsen Mobil Listrik China BYD Siap Bangun Pabrik Senilai Rp16 Triliun di Turki
- Mobil Listrik BYD Asal China Segera Masuk Pasar RI, Luhut: Akan Bawa Era Baru
Dari Dekat: Canggihnya Pabrik Mobil Listrik BYD di China, Semua Lini Produksi Pakai Robot
Raksasa kendaraan elektrifikasi asal China, BYD, ekspansi ke pasar otomotif Indonesia mulai awal tahun depan (2024). Nah, sebelum itu, BYD mengajak sejumlah media otomotif nasional, termasuk Liputan6.com, mengunjungi markas besarnya di Shenzhen, China (18-22 Desember 2023).
Dalam agenda kunjungan tersebut, rombongan juga diajak untuk melihat proses produksi di salah satu pabrik perakitannya di Changzhou City.
Pabrik BYD ini punya tiga area; stamping, Welding, dan assembly (perakitan). Mengajak media otomotif nasional untuk membuktikan dan memberikan pengalaman langsung, mobil listrik canggih BYD dirakit.
Namun sayang, dalam kunjungan kali ini, kami tidak diperbolehkan mengambil gambar di area pabrik. Alasannya, menjaga kerahasian perusahaan.
Bagian pertama: area stamping, untuk produksi panel bodi. Pakai mesin berkapasitas 2.500 ton.
Di pabrik BYD Changzou, memproduksi dua model, yaitu Atto 3 dan Seal.
Lini Perakitan
Di area assembly, sejak 2021, fasilitas ini memproduksi kendaraan yang dilengkapi dengan e-platform untuk pertama kali.
Sistem Otomatisasi
Menariknya, pabrik BYD ini memiliki sistem otomatisasi untuk perakitan, sinkronisasi timing penyatuan antara rangka mobil atau platform, dan baterai secara bersamaan.
Perlu diketahui, pabrik ini memiliki kapasitas produksi 1.200 unit per hari, dengan dua shift bekerja. Namun, kapasitas ini tetap disesuaikan dengan permintaan pasar.
Jika volume sedang turun, penggunaan robot ditukar dengan manual dengan menurunkan kapasitas produksi.
"Industri otomotif terdiri dari 2 bagian penting, manufacturing dan distributionship. Pada kunjungan pabrik hari pertama, kami ingin menunjukkan kesiapan BYD memasok dan memenuhi kebutuhan pasar melalui advanced and massive production facility," ujar Luther Panjaitan, Head of Marketing Communication PT BYD Motor Indonesia.